Thks sharing mengenai cerita Mengenai KUDETA di Mekkah
ini, dan memang baru sekarang jg setelah membaca
artiketl ini saya tahu bahwa Mekkah pernah terjadi
pertumpahan darah setelah Wafatnya Nabi Muhammad SAW.


--- FANY SALAMANYA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Note: forwarded message attached.
> 
> 
> 
>      
>
____________________________________________________________________________________
> Be a better friend, newshound, and 
> know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now. 
>
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
> 
> > To: [EMAIL PROTECTED],
> [EMAIL PROTECTED]
> From: "Zulkifli AH" <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Fri, 04 Jan 2008 09:05:46 -0000
> Subject: [hmionline_diskusi] Fwd:  Pertumpahan Darah
> Pertama di Mesjid Al Haram
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Rusdi Mathari"
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> 
> Perlu waktu dua minggu bagi tentara Arab Saudi untuk
> benar-benar 
> membersihkan pasukan Juhaiman dari areal mesjid dan
> tentu saja 
> Kabah. Itupun dengan mengerahkan pasukan elit, tank
> dan kendaraan 
> lapis baja, pesawat F 5, roket, peluru kendali,
> ribuan granat, satu 
> ton gas kimia beracun, dan bantuan tentara Perancis.
> Darahpun tumpah 
> di tanah haram itu bahkan mungkin adalah untuk kali
> pertama sejak 
> kawasan itu dinyatakan oleh Nabi Muhammad s.a.w
> sebagai wilayah 
> terbatas yang mengharamkan pertumpahan darah.
> 
> Judul: Kudeta Mekkah (Sejarah yang Tak Terkuak)
> Penulis: Yaroslav Trofimov
> Judul Bhs Inggris: The Siege of Mecca (The Forgotten
> Uprising in 
> Islam's Holiest Shrine and the Birth of Al-Qaeda)
> Penerjemah: Saidiman
> Editor: A. Fathoni Katamin
> Penerbit: Pustaka Alvabet, Desember 2007
> Halaman: x + 384 halaman
> 
> Oleh Rusdi Mathari
> NAMANYA Juhaiman. Nama itu diberikan oleh Muhammad
> bin Saif al 
> Utaibi, sang ayah lantaran ketika lahir Juhaiman
> kerap menyeringai. 
> Saif lantas memberi nama untuk anak lelakinya yang
> lahir pada 1936 
> itu dengan nama "sang pemberenggut." Dalam Bahasa
> Arab pemberengut 
> adalah Juhaiman.
> 
> Lebih empat puluh tahun kemudian pada 20 November
> 1979 si 
> pemberengut itulah yang "menguasai" Komplek Mesjid
> Al Haram lewat 
> kekuatan bersenjata. Hari itu hari Selasa bertepatan
> dengan 1 
> Muharram 1399 (tahun baru Islam pada kalender
> Hijriah) atau enam 
> belas hari setelah mahasiswa revolusioner Iran
> menghancurkan dan 
> menduduki Kedutaan Besar Amerika Serikat, di
> Teheran, Iran. Dunia 
> Islam guncang. Dunia barat dan Uni Soviet terjebak
> dalam intrik 
> politik. Bagaimanapun Mekkah adalah jantung kaum
> muslim.
> 
> Perlu waktu dua minggu bagi tentara Arab Saudi untuk
> benar-benar 
> membersihkan pasukan Juhaiman dari areal mesjid dan
> tentu saja 
> Kabah. Itupun dengan mengerahkan pasukan elit, tank
> dan kendaraan 
> lapis baja, pesawat F 5, roket, peluru kendali,
> ribuan granat, satu 
> ton gas kimia beracun, dan bantuan tentara Perancis.
> Darahpun tumpah 
> di tanah haram itu bahkan mungkin adalah untuk kali
> pertama sejak 
> kawasan itu dinyatakan oleh Nabi Muhammad s.a.w
> sebagai wilayah 
> terbatas yang mengharamkan pertumpahan darah.
> 
> Korban dari pihak tentara sejauh itu menurut versi
> pemerintah 
> mencapai 60 orang meninggal dan 200 oang luka-luka,
> sementara dari 
> kalangan pemberontak 75 orang tewas, 170 ditangkap
> termasuk 23 
> perempuan dan anak-anak. Namun para pengamat
> independen percaya 
> korban dalam pertempuan dua minggu di Al Haram telah
> menelan korban 
> jiwa 1.000 orang, bahkan lebih. Di dalamnya termasuk
> ratusan jamaah 
> haji (termasuk asal Indonesia) yang masih bertahan
> di Mekkah hingga 
> 1 Muharram.
> 
> Kenapa Juhaiman memberontak dan berusaha menguasai
> Al Haram, 
> meskipun dia tahu hal itu terlarang? Dendam dan
> latar belakang 
> politik pendirian negara Saudi adalah salah satu
> penyebabnya. Di 
> awal-awal pembentukan negara itu, Dinasti Saud
> menggandeng murid-
> murid Syekh Muhammad bin Abdul Wahhâb yang
> kebanyakan berasal dari 
> suku pedalaman Badui— popular dengan sebutan
> Wahhabi, ajaran ini 
> dikenal karena hendak memurnikan ajaran Islam agar
> sesuai dengan al 
> Quran dan Sunnah Rasul. Mereka telah berjuang
> membantu Abdul Azis 
> merebut kembali tahta Dinasti Saud di Arab pada awal
> 1900-an.
> 
> Namun tentara-tentara yang setia seperti bin Saif
> (ayah Juhaiman) 
> itu—yang dijuluki sebagai Ikhwan—di belakang pecah
> kongsi dengan 
> Abdul Aziz akibat perbedaan sikap: Kaum Ikhwan
> bersikeras menolak 
> kedatangan asing –yang disebut sebagai kaum
> heretikdan orang kafir— 
> di jazirah Arab sementara Abdul Azis tak mau
> mengambil risiko untuk 
> mengusir orang-orang Amerika Serikat dan Inggris
> dari jazirah Arab.
> 
> Belakangan kelompok Ikhwan itu banyak dibantai oleh
> keluarga Saud 
> hingga hanya tersisa puak-puak kecil termasuk puak
> Sajir, puaknya 
> Juhaiman. Dendam mereka semakin membuncah karena
> kelakukan pejabat 
> Saudi yang korup, mengusung seks bebas, menjadi
> pemabuk dan 
> sebagainya. Salah satunya yang paling menonjol dan
> banyak disorot 
> adalah kelakukan Gubernur Mekkah Pangeran Fawaz.
> Juhaiman sendiri 
> sebenarnya pernah menjadi anggota Garda Nasional
> namun keluar pada 
> 1973 karena menganggap negara sudah tidak menerapkan
> ajaran agama. 
> Dia memilih menjadi mahasiswa dan pengkhotbah yang
> banyak membawa 
> ajaran Wahhabi.
> 
> "Semestinya kamu tahu bahwa menjadi pemerintah atau
> pemimpin Islam 
> itu harus memenuhi tiga perkara: Muslim, turunan
> Nabi Muhammad s.a.w 
> (Quraisy), dan menerapkan ajaran agama," kata
> Juhaiman dalam 
> risalahnya. Dan Dinasti Saud bahkan tidak memenuhi
> satu pun kriteria 
> itu.
> 
> Juhaiman menyelinap ke komplek mesjid pada sebuah
> subuh yang dingin 
> pukul 5.18. Shalat shubuh baru ditunaikan ketika
> rentetan tembakan 
> terdengar di areal mesjid. Juhaiman muncul ke depan,
> mendekati Kabah 
> dan dengan kasar menyergap mikropon dari Syekh
> Muhammad bin Subail, 
> Imam Mesjid Al Haram. Antara Subail dan Juhaiman
> sebenarnya saling 
> kenal: Subail adalah dosen Juhaiman. Namun si bekas
> mahasiswa itu, 
> tak lagi hirau kepada Subail. Jamaah kocar-kocir,
> sebagian tertahan 
> dan kemudian disandera oleh Juhaiman dan
> kelompoknya, yang lain 
> menyelamatkan diri keluar dari komplek Al Haram.
> 
> Mikropon yang direbut dari Subail dia serahkan
> kepada Sayid 
> (kakaknya). Di pagi itu, semua kebobrokan Dinasti
> Saud (penguasa 
> Arab Saudi) tersiar melalui tujuh menara mesjid
> seperti suara azan. 
> Dikatakan pula oleh Sayid bahwa Muhammad Abdullah
> (adik Juhaiman) 
> yang juga ikut dalam penguasaan mesjid sebagai Imam
> Mahdi dan para 
> jamaah diminta melakukan baiat atau sumpah setia
> kepada dia. Subail 
> memerintahkan menutup seluruh pintu masuk ke mesjid.
> Sejumlah 
> penembak jitu dan dan orang-orang dengan senjata
> mesin, dia 
> tempatkan di menara dan bagian atas bangunan mesjid.
> 
> Hingga pukul 8 pagi belum ada yang tahu pasti, apa
> yang sesungguhnya 
> terjadi di Al Haram. Para jamaah yang kebingunan
> karena tak bisa 
> masuk ke dalam komplek mesjid hanya bertanya-tanya
> kenapa pintu 
> gerbang mesjid ditutup. Sebuah jip patroli polisi
> yang mencoba 
> mencaritahu dengan cara melintas di depan mesjid
> malah ditembak oleh 
> penembak jitu. Kaca depan jip hancur, pengemudinya
> mengalami luka-
> luka. Konvoi patroli berikutnya yang mencoba
> mendekat 
=== message truncated ===



      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 

Kirim email ke