Pak Sur yang tidak mengerti2 juga pertanyaan sederhana saya, Sekiranya sudah punya tempo barang sedikit, sesudah ujian2 kenaikan kelas di Al Azhar, mohon sedikit komentar pak Sur atas kegundahan saya yang tertulis dibawah ini. Juga saya mengharap tanggapan maupun pendapat teman2 yang banyak pengetahuan agamanya seperti Suwito Pomalingo, Irwan Uno,Imusafir dan banyak lagi. Demi untuk menambah pengetahuan saya dan mungkin kawan2 lain. Terima kasih sebelumnya. Wass.OH -----Original Message----- From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of R. H. Uno Sent: Tuesday, January 01, 2008 1:59 AM To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: RE: [GM2020] Re: Kritik, Tapi Untuk OH, Kali Ini Saja. Halo bung Sur yang menuntut ilmu di negeri Fir'aun, Setelah berkali-kali salah interpretasi cengkok2 pengertian mengenai menggabungkan solat Lohori dan Asyari di hari wukuf..saya "reformasi" lagi pertanyaan saya untuk mencari logika apa yang bisa mendekati pertanyaan saya ketika itu kepada akhli Fiqh terkenal, Prof. Ali Yaffie sbb: Prof, saya ini pengeeen sekali sebelum besok pergi wukuf ke Arafah, ingin tahu mengapa Allah SWT setelah memperlihatkan semua lambang2 kebesaranNYA yang berpusat di Kaabah dan sekitarnya, setelah melakukan "semua" syarat2 ritual seperti tawaf, mengulangi penderitaan Sitti Hajjar dengan berSa'I etc.etc..eh .seolah Allah SWT bersabda :bukan itu saja uutiliyo monu, blum cukup kalo mo dapa gelar Hi. dan Ha.. Lalu pak Prof. , kiapa torang diwajibkan solat ditenga panas matahari,ditenga padang gersang, baru mo dapa titel itu ( pikiran hati kecil saya : so bayar puluhan juta lei untuk jadi jamaah, so kase tinggal keluarga, so mati2 baku ruju waktu tawaf dan Sa'I, kapala lei so logas dicukur riki maso angin, riki ta bengko itu panta leher mo coba ba cium itu Hajjar Aswad, sandal baru so ilang lei, ditriaki asykar hajji.hajji ente salah jalan.aduuuh pe siksa skali ini.) Pertanyaan besar apa kira2 yang Allah SWT ajukan sebagai ujian terakhir untuk bisa lulus dan bisa dapat gelar bukan drs.Ag., bukan Ph.D, bukan Ir. tetapi kebanggaan dan kebahagiaan boleh menyandang gelar Hi. Dan Ha.(kelaziman di Gtlo menulis gelar haji dan hajjah)??.... Dan bagi orang2 yang ngotot bertanya seperti saya, rationale apa KIRA2 yang terkandung dalam perintah solat dihari wukuf di Arafah? Dalam bahasa Polahi : What is the essence of doing one's prayer in the heat of the day, on the scorching sand..a far cry from the beauty and the happiness spending time at the Ka'abah? Why does ALLAH SWT order one to perform it? What does ALLAH SWT want to know from you? Hilaa bilehe'u mayi yi'o hemo tabiya, sabda Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.demikianlah seolah-olah kejadiannya menurut imajinasi saya . Lama sekali Prof. Kiayi Ali Jaffie berpikir. Saya di milis ini hanya ingin mengajak teman2 ikut berpikir mengenai hal ini,opini apa yang anda punyai agar supaya at least saya bisa belajar dan barangkali kawan2 lain juga. Wass.OH -----Original Message----- From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mansur Martam Sent: Monday, December 31, 2007 9:05 PM To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Re: Kritik, Tapi Untuk OH, Kali Ini Saja. Salam,
OH ini eiii, Tasala Poli Ba Kutip Sur Pe Tulisan Suuup. So Tua Sayang...Hehehe. Coba OH Perhatikan Wa...Yang Bertuliskan Tebal Pada Tulisan Sur Deng OH; Sur Bilang; Men-Jama' Salat (Jama' Taqdim; Lohori wau Asari) Ketika Hari Wukuf Adalah Sunnah Adanya. Dengan Demikian, Maka Tidak Men-Jama' Salatpun Waktu Itu, Tidak Mengapalah. Hanya Saja, Ke-Mustahabannya Dia Tidak Dapat. Sebab Nabi Muhammad Melakukan Itu. OH Kutip; Komentar anda sungguh cerdas. Tetapi sebenarnya fokus pertanyaan saya yang akan saya reformulasi, setelah mendapat input dari anda bahwa meng qodo Lohor dan azhar tidak mengapalah Cuma mustahabannya tidak dia dapat.! Lanjut, Sur Tidak Masalain Hikmah Yang Bisa Kita Ambil Dari Ujian Allah Yang Tersirat Dalam Semua Manasik Haji. Serain Itu Kepada Diri Sendiri, Sambil Membaca Ayat-Ayat Tuhan Yang Tersurat Maupun Yang Tersirat. Silahkan!. Sur Hanya Memperjelas 2 Istilah Yang Menjadi Sorotan Sur Kali Ini. Yaitu; 1. Jama' Salat Artinya Menggabungkan 2 Salat. Semua Ulama Sepakat, Bahwa Menjama' Salat Lohor Dan Asar Waktu Hari Wukuf (Tanggal 9 Dzulhijah) Dan Menjama' Salat Magrib Dan Isya Di Muzdalifah, Disyariatkan. Yang Mereka (Para Ulama) Selisihkan Adalah Menjama' Salat Di Selain 2 Waktu Tadi (Wakuf Dan Muzdalifah). Lebih Detail Bisa Ditela'ah Di Kitab-Kitab Fiqh. 2. Qadha Adalah Mengganti Salat Yang Terlewatkan, Bukan Pada Waktunya. Misalnya, Kalau Ketiduran, Lupa, Pingsan, Dll. Maka Begitu Diingat, Langsung Melakukan Salat Sebagai Ganti Salat Yang Lewat/Tertinggalkan. Salam, Nb. Bergantinya Tahun Pertanda Ajal Kita Dah Dekat. Maka Beramallah. _____ Kunjungi halaman depan Yahoo! <http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http:/id.yahoo.com/> Indonesia yang baru!