Inilah Buntut dari Keputusan MA yang tdk berpihak
kepada Rakyat Akhirnya saat ini Kota Makassar hampir
setiap hari di Macetkan karena Demo Kubu SAYANG
(Syahrul-Agus) dan Kubu Pro ASMARA (AMIN SYAM),
akibatnya Tiap hari Gelombang Unjuk Rasa mewarnai Kota
Makassar, mulai dari FKKPI,MAhasiswa,Gabungan Dokter2
dan Ibu2 Rumah Tangga yang Pro terhadap Keputusan KPU
SULSEL dalam Menetapkan SYAHRUL menjadi Gubernur
SULSEL yang harus di Lantik tanggal 19 Jan 2008, dan
Masa dari Kubu Amin Syam yang Mendukung Keputusan MA
yang memutuskan PILKADA Ulang di 4 Kabupaten karena
terindikasi Mengalami Kecurangan.

Semoga PILKADA,PILWAKO,PILBUP di Prop GTLO tdk seperti
yang terjadi di SULSEL saat ini, jadikan apa yang
terjadi di SULSEL menjadi Pembelajaran Buat KPU Gtlo,
dan PANWASLU,Aparatur Pemerintahan serta Rakyat Gtlo,
semoga proses Pemilihan di Gtlo berlangsung secara
Jujur dan Adil.


MAKASSAR – Sekretaris Provinsi Sulsel H Andi Muallim
menyurati Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto,
terkait masa jabatan gubernur dan wakil gubernur yang
segera berakhir.Dalam surat bernomor 121/057/Otoda
tertanggal 7 Januari 2008 itu, Sekprov meminta
penjelasan Mendagri tentang penjabat gubernur agar
tidak terjadi kekosongan kepala daerah.

Menurut Muallim, masa jabatan gubernur 2003-2008 akan
berakhir 20 Januari mendatang. Sementara, tahapan
pilkada gubernur sudah selesai. Untuk itu, merujuk
pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan PP No 6
Tahun 2005 yang mengisyaratkan perlunya pengangkatan
penjabat kepala daerah.

Muallim lalu meminta petunjuk tertulis Mendagri dalam
dua hal. Pertama, pengangkatan dan pelantikan penjabat
kepala daerah (caretaker). Kedua, pengangkatan dan
pelantikan gubernur dan wakil gubernur periode
2008-2013.

Surat tersebut juga ditembuskan ke Gubernur Sulsel HM
Amin Syam, Wakil Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo,
Ketua DPRD Sulsel Agus Arifin Nu’mang dan Ketua KPU
Sulsel Mappinawang.

Sementara itu, aksi unjukrasa menentang pelaksanaan
pilkada ulang di empat kabupaten di Sulsel, kemarin,
terus berlanjut. Jika sehari sebelumnya dilakukan
jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam lingkup
Pemprov Sulsel, kemarin, giliran kalangan dokter yang
berunjukrasa.

Dokter yang didukung ratusan tenaga medis dari
berbagai Puskesmas di Sulsel itu, menggelar aksi di
Kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo. Mereka silih
berganti melakukan orasi di depan gedung wakil rakyat.

Akibat aksi demo ini, arus lalu lintas pada dua ruas
jalan di sekitar Kantor DPRD Sulsel macet,
masing-masing Jl. AP Pettarani dan Jl. Urip Sumoharjo.

Informasi yang diperoleh Fajar, tenaga paramedis ini
berasal dari sejumlah kabupaten dan kota, antara lain;
Makassar, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Pangkep,
Barru, Parepare dan lain-lain.

Paramedis ini memiliki empat tuntutan, masing-masing;
menuntut percepatan penerapan kesehatan gratis di
Sulsel, menuntut peningkatan kesejahteraan medis dan
paramedis di Sulsel, menolak melakukan pilkada ulang
dan segera melantik Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin
Nu’mang sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Suslel
terpilih.

Tuntutan terakhir, jika permintaan mereka tidak
dikabulkan, para dokter dan paramedis ini mengancam
akan melakukan mogok kerja pada 19 Januari mendatang
dan seterusnya.

“Kami sudah sepakat untuk melakukan mogok kerja.
Keputusan MA sangat tidak berpihak kepada rakyat
kecil. Justru cenderung memicu konflik horisontal di
Sulsel,” kata Koordinator Aksi, dr Bambang saat
menggelar orasi di Kantor DPRD Sulsel.

Setelah melakukan orasi sekitar 30 menit, perwakilan
demonstran yang mengatasnamakan Forum Peduli Kesehatan
Sulsel diterima resmi legislator dari Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Prof Dr Jalaluddin Rahman.

Jalaluddin menerima perwakilan demonstran sekitar 15
menit. “Saya selaku wakil rakyat setuju dengan
permintaan saudara-saudara sekalian,” kata Guru Besar
UIN Alauddin, Makassar ini.

Jalal langsung memerintahkan staf Sekretaris Dewan
DPRD Sulsel megirim pernyataan sikap melalui faksimile
ke Gedung MA. Setelah menyampaikan tuntutannya,
paramedis kemudian melanjutkan berorasi di depan
Kantor DPRD Sulsel. Sekitar 20 menit berorasi, mereka
lalu membubarkan diri dengan tertib.

Berdasarkan pantauan Fajar, hampir semua paramedis ini
menggunakan kendaraan dinas. Bahkan ada yang
menggunakan mobil dinas Puskesmas di sejumlah
kabupaten/kota, termasuk ambulans. (sul-har) 


      
____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Kirim email ke