Assalamualaikum

Saya banyak mendapatkan beberapa informasi tapi belum bisa membukanya 
ke milis terbuka. Mungkin Bung Fanny tertarik coba cari informasi 
tentang link IsLib. Anda pasti tidak akan kaget dengan gazhwul fikri 
yang ditebar jaringan Islib selama ini setelah melihat link mereka di 
Amerika.

Wassalam,

Iqbal--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Balibudu Armstrong 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hehe. Artikel Ulil bisa berani kayak gini. Diperdebatkan tentang 
pandangannya apalgi soal nabi penutup. Agaknya membuka kesempatan 
dalam amandemen syahadat yg &quot;membenarkan&quot; mozadeq dan 
Ghulam bersama ahmadiyah dan al qiyadah. K fany esensi ulil pada 
tulisannya ini jga menyangkut arogansi pemikiran islam mainstream 
terhadap kelompok islam lainnya. Dasar bertawadhu dalam keseharian 
seluruh ummat agaknya sudah habis pada masa kejayaan dlu. Setelah 
jendral bonaparte menduduki mesir, membuka pemikiran kaum muslim akan 
segala ketertinggalan. Al tutsi dan para pemikir lain sudah berakhir 
atas sikap2 arogan ini. Hanya sebuah opini ulil saja kok. Sekalian 
sudah di forward. Mengenai Hmi, tawaran ke ulil ataw ke saya? 
Kayaknxa perpecahan hmi, akbar tanjung, anas urbaningrum dan bahkan 
pak rektor nelson bisa bsa di lihat sbg figur hmi. Maaf, saya cuma 
aktif di ukm band kampus. Gak ada waktu buat bikin reorg di hotel 
quality. Makasi deh atas tawarannya.
>  Sampai jumpa.
> 
> fany salamanya wrote: 
> >             Richie.. 
> > kuhargai rasionalitas Ulil dalam memandang Islam. 
> > Hanya sayang pendapatnya sama sekali tidak bijak, 
> > mengabaikan kerangka beragama. Akan sulit berdialog 
> > dan mencari kebenaran, karena jangankan pendapat kita 
> > sebagai manusia, pendapat Tuhan dan Nabi saja tidak 
> > dihargai. Tidak ada landasan berpijak. 
> > Sangat kelihatan dari tulisannya bahwa siapa 
> > sesungguhnya yg lebih arogan, siapa sesungguhnya yang 
> > mengaku-ngaku lebih benar, siapa sesungguhnya yg tidak 
> > menghargai pendapat antar sesama. Mengambil esensi 
> > tapi mengabaikan simbol dan aturan (baca : KERANGKA 
> > BERAGAMA, silahkan tanya sama anak2 STAIN semester 4) 
> > adalah naif, norak dan gila.  Silahkan anda pergi ke 
> > kampus dengan tidak memakai simbol dan aturan (baca : 
> > TIDAK MEMAKAI BAJU, SEPATU, TAS DAN POLPEN), pasti 
> > orang akan memandang anda sebagai orang naif, norak 
> > atau gila. 
> > Mengatakan bahwa KANJENG NABI bukan khataman anbiya, 
> > apa sudah benar-benar memahami esensi Muhammadun 
> > Basarun Lakal Basar, Muhammadan Abduhu warusuluhu. 
> > Siapakah sesungguhnya Muhammad Bin Abdulllah dan 
> > Muhammad Rasulullah.. Sayang..ini milis terbuka 
> > uwti..tidak etis membuka rahasia MUHAMMAD...tidak 
> > semua orang punya tingkat kefahaman yg sama. 
> > Mengatakan bahwa doktrin Islam menutupi rasionalitas 
> > apalagi Ijtihad. Apa si Ulil tidak sadar tentang Islam 
> > sebagai Teologi Pembebasan, ikut training di LK Dasar 
> > HMI dulu deh. hehe.. 
> > dari yg lagi kepingin, 
> > Fan GORONTALO 
> > --- Balibudu Armstrong < [EMAIL PROTECTED] it > wrote: 
> >> 
> >> 
> >> [EMAIL PROTECTED] com ha scritto: 
> >> IslamLib.com, Senin, 7 Januari 2008 
> >> 
> >> Doktrin-Doktrin Yang Kurang Perlu dalam Islam 
> >> 
> >> Oleh: Ulil Abshar-Abdalla 
> >> 
> >> 
> >> Banyak hal dalam agama yang jika dibuang sebetulnya 
> >> tidak mengganggu sedikitpun watak dasar agama itu. 
> >> Oleh para pemeluk agama, banyak ditambahkan hal baru 
> >> terhadap esensi agama itu, sekedar untuk menjaga 
> >> aura agama itu agar tampak "angker" dan menakutkan 
> >> di mata pemeluknya. Saya akan mengambil contoh 
> >> Islam. 
> >> 
> >> Satu, doktrin bahwa Nabi tidak bisa berbuat salah. 
> >> Menurut saya, doktrin ini sama sekali tak berkaitan 
> >> dengan inti dan esensi agama Islam, dan karena itu 
> >> kurang perlu. Jika doktrin ini dihilangkan, Islam 
> >> tidak menjadi kurang nilainya sebagai sebuah agama. 
> >> Mengatakan bahwa manusia, apapun namanya (entah 
> >> Nabi, Rasul, Imam [dalam Syiah], Paus [dalam 
> >> Katolik]) sebagai "infallible" , tidak bisa berbuat 
> >> salah, jelas tak masuk akal. 
> >> 
> >> Dua, doktrin bahwa sumber hukum hanya terbatas pada 
> >> empat: Quran, hadis, ijma', dan qiyas. Doktrin ini 
> >> menjadi "hallmark" dari sekte Ahlussunnah waljamaah 
> >> di mana-mana, sepanjang sejarah. Doktrin ini 
> >> sebetulnya kurang perlu dan menjadi alat ortodoksi 
> >> Islam untuk mempertahankan status quo. Sumber hukum 
> >> jelas tidak bisa dibatasi dalam empat sumber itu. 
> >> Islam tidak berkurang nilainya sebagai agama jika 
> >> doktrin ini dihilangkan. 
> >> 
> >> Tiga, doktrin bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi akhir 
> >> zaman. Doktrin ini jelas "janggal" dan sama sekali 
> >> menggelikan. Setiap agama, dengan caranya 
> >> masing-masing, memandang dirinya sebagai 
> >> "pamungkas", dan nabi atau rasulnya sebagai 
> >> pamungkas pula. Doktrin ini sama sekali kurang 
> >> perlu. Apakah yang ditakutkan oleh umat Islam jika 
> >> setelah Nabi Muhammad ada nabi atau rasul lagi? 
> >>  
> >> 
> >> Empat, doktrin bahwa sebuah agama mengoreksi atau 
> >> bahkan menghapuskan agama sebelumnya. Ini adalah 
> >> yang disebut sebagai doktrin supersesionisme. 
> >> Doktrin ini tertanam kuat dalam psike dan "mindset" 
> >> umat Islam. Doktrin ini tak lain adalah cerminan 
> >> "keangkuhan" sebuah agama. Kehadiran agama tidak 
> >> terlalu penting dipandang sebagai "negasi" atas 
> >> agama lain. Agama-agama saling melengkapi satu 
> >> terhadap yang lain. Kristen bisa belajar dari Islam, 
> >> Islam bisa belajar dari Yahudi, Yahudi bisa belajar 
> >> dari tradisi-tradisi timur, dan begitulah 
> >> seterusnya. 
> >> 
> >> Lima, doktrin bahwa kesalehan ritual lebih unggul 
> >> ketimbang kesalehan sosial. Orang yang beribadah 
> >> dengan rajin kerap dipandang lebih "Muslim" 
> >> ketimbang mereka yang bekerja untuk kemanusiaan, 
> >> hanya karena mereka tidak beribadah secara rutin. 
> >> Agama bisa ditempuh dengan banyak cara, antara lain 
> >> melalui pengabdian kepada kemanusiaan. 
> >> 
> >> Enam, doktrin bahwa mereka yang tidak mengikuti 
> >> jalan Islam atau agama orang berangkutan adalah 
> >> "kafir". Ini mekanisme yang nyaris standar dalam 
> >> semua agama. Semua agama cenderung memandang bahwa 
> >> mereka yang ada di luar "lingkaran penyelamatan" 
> >> adalah domba-domba sesat. Doktrin ini, sekali lagi, 
> >> cerminan dari arogansi sebuah agama tertentu. Sudah 
> >> jelas bahwa jalan keselamatan adalah banyak sekali. 
> >> 
> >> Tujuh, berkaitan dengan doktrin sebelumya, ada 
> >> doktrin lain yang biasanya bekerja dalam lingkaran 
> >> internal masing-masing agama. Dalam Islam, ada 
> >> doktrin tentang "sekte yang diselamatkan" , al-firqah 
> >> al-najiyah. Kelompok yang menyebut dirinya 
> >> ahlussunnah wal-jamaah memandang dirinya sebagai 
> >> satu-satunya kelompok dalam Islam yang masuk sorga, 
> >> sementara kelompok lain sesat. Begitu juga kelompok 
> >> Syiah memandang dirinya sebagai satu-satunya 
> >> kelompok yang selamat, selebihnya sesat. Doktrin ini 
> >> diteruskan oleh MUI dalam bentuk lain melalui fatwa 
> >> penyesatan. Mendaku bahwa yang selamat hanya 
> >> lingkaran tertentu adalah sebentuk arogansi. 
> >> 
> >> Delapan, doktrin bahwa jika Kitab Suci mengatakan A, 
> >> maka seluruh usaha rasional harus berhenti. Kitab 
> >> Suci adalah firman Tuhan, dan firman Tuhan tak 
> >> mungkin salah. Oleh karena itu, jika Tuhan sudah 
> >> mengeluarkan sebuah "dekrit", maka seluruh 
> >> perbincangan harus berhenti. Doktrin ini tercermin 
> >> dalam sebuah "legal maxim" atau kaidah hukum dalam 
> >> teori hukum Islam yang berbunyi, "la ijtihada fi 
> >> mahal al-nass", tidak ada "independent reasoning" 
> >> dalam hal-hal di mana teks Kitab Suci sudah 
> >> mempunyai kata putus. Dengan kata lain, ijtihad 
> >> harus dihentikan jika Kitab Suci sudah memutuskan 
> >> sesuatu. Dalam diskursus filsafat modern di Amerika, 
> >> hal ini disebut sebagai "discussion stopper", agama 
> >> sebagai penghenti diskusi. Sudah jelas Kitab Suci 
> >> terkait dengan konteks sejarah tertentu, dan banyak 
> >> hal yang dikatakan Kitab Suci sudah tak relevan lagi 
> >> karena konteks-nya berbeda. 
> >> 
> >> Sembilan, doktrin bahwa hukum hanya bisa dibuat oleh 
> >> "syari'" atau legislator. Yang disebut legislator 
> >> dalam konteks Islam adalah Tuhan, kemudian secara 
> >> derivatif juga Nabi Muhammad. Para ulama atau fukaha 
> >> datang belakangan sebagai penafsir atas hukum itu, 
> >> dan pelan-pelan juga menempati kedudukan sebagai 
> >> "pembuat hukum" atau legislator hukum agama. Doktrin 
> >> ini sangat kuat tertanam dalam Islam. Doktrin ini 
> >> juga kuat tertanam dalam agama Yahudi. Deklarasi 
> >> Qur'an sudah sangat jelas dan sangat "kategorikal" , 
> >> bahwa Adam dan seluruh keturunannya adalah 
> >> "khalifah" di muka bumi. "Kekhilafahan" di sini, 
> >> dalam tafsiran saya, mencakup pula kompetensi untuk 
> >> menciptakan hukum yang mengatur ketertiban di muka 
> >> bumi ini. Seluruh individu, dalam pandangan Islam 
> >> yang saya pahami, adalah obyek dan subyek hukum 
> >> sekaligus. Dengan kata lain, hukum bukan hanya 
> >> diciptakan oleh Tuhan, tetapi juga oleh manusia. 
> >> Manusia secara generis adalah syari', bukan saja 
> >> Nabi atau ulama/fukaha. 
> >> 
> >> Ini paralel dengan konsep "kewarganegaraan modern" 
> >> di mana konsep "warga negara" mencakup secara 
> >> intrinsik kemampun untuk membuat dan men-generate 
> >> sebuah hukum. Jika ada kelebihan pada ahli hukum 
> >> atau fukaha yang membuat mereka menjadi spesial 
> >> kedudukannya adalah karena mereka mempunyai 
> >> "training" untuk merumuskan sebuah hukum dalam 
> >> prosedur yang standar. Tetapi sumber hukum bukan 
> >> saja hanya ada pada Kutab Suci, sabda-sabda Nabi, 
> >> atau pendapat ulama, tetapi juga manusia secara 
> >> keseluruhan. 
> >> 
> >> Sepuluh, doktrin bahwa Kitab Suci bersifat 
> >> seluruhnya supra-historis, karena ia adalah firman 
> >> Tuhan. Karena Tuhan bersifat supra-sejarah, maka 
> >> firmanNya pun bersifat supra sejarah pula. Karena 
> >> itu, Kitab Suci juga supra sejarah. Kebenaran Kitab 
> >> Suci tak terikat dengan ruang dan waktu. Pandangan 
> >> ini lagi-lagi adalah pandangan yang "angkuh". Akan 
> >> lebih proporsional jika kita mengatakan bahwa ada 
> >> hal-hal yang supra-sejarah dalam Kitab Suci, tetapi 
> >> juga ada hal-hal lain yang cukup banyak yang terikat 
> >> dengan sejarah. Bagian Kitab Suci yang "lengket 
> >> sejarah" ini bisa tidak relevan sama sekali jika 
> >> keadaan berubah. 
> >> 
> >> Sebelas, doktrin bahwa Islam bisa menjawab semua 
> >> masalah. Doktrin ini jelas hanya retorika belaka. 
> >> Sebab pada kenyataannya tidak demikian. Solusi agama 
> >> atau Islam, jika pun ada, juga tidak mesti sukses 
> >> dan berhasil. Sebagaimana solusi-solusi sekuler, 
> >> solusi Islam juga bisa gagal, seperti terbukti dalam 
> >> banyak kasus. 
> >> 
> >> Saya masih memiliki daftar yang panjang. Tetapi, 
> >> itulah hal-hal pokok yang ingin saya kemukakan di 
> >> sini. Saya hanya ingin menganjurkan suatu corak 
> >> keberagamaan yang rendah hati, yang tidak arogan 
> >> dengan mengemukakan kleim-kleim yang berlebihan 
> >> tentang agama. Jika Islam menganjurkan etika 
> >> "tawadlu'", atau rendah hati, maka etika itu 
> >> pertama-tama harus diterapkan pada Islam sendiri. 
> >> Mengaku bahwa agama yang paling benar adalah Islam 
> >> jelas menyalahi etika tawadlu' itu. Mendaku bahwa 
> >> setelah Nabi Muhammad tidak ada nabi atau rasul lagi 
> >> adalah berlawanan dengan etika tawadlu'. Mendaku 
> >> bahwa Islam menghapuskan agama sebelumnya sama 
> >> sekali tak mencerminkan sikap tawadlu'. [] 
> >> 
> >> 
> >> Versi asli dapat dibaca di: 
> >> http://islamlib. com/id/page. php?page= article&id= 1312 
> >> 
> >> 
> >> 
> >>        
> >> ------------ --------- --------- --- 
> >> 
> >> ------------ --------- --------- --- 
> >> L'email della prossima generazione? Puoi averla con 
> >> la nuova Yahoo! Mail 
> > ____________ _________ _________ _________ _________ ________ 
> > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang 
Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers. 
yahoo.com/ 
> >      
> 
> 
> 
>       ___________________________________ 
> L'email della prossima generazione? Puoi averla con la nuova Yahoo! 
Mail: http://it.docs.yahoo.com/nowyoucan.html
>


Kirim email ke