Dear All Gm2020

Di bawah ini adalah hikayat keturunan seorang raja
yang mungkin generasi sekarang belum atau tidak
mengetahui siapa beliau sebenarnya. Sang Raja tersebut
adalah Raja Humalanggi dari Kerajaan Hulontalangi
(hidup sekitar tahun 1300-1385).
Sebagaimana diketahui menurut sejarah Gorontalo, pada
mulanya Kerajaan Gorontalo terdapat 17 Kerajaan
kecil-kecil yang berkedudukan di kaki/lereng gunung.
diantara raja-raja tersebut terdapat perempuan atau
yang dikenal dengan Ratu, menunjukkan bahwa sejak
zaman dahulu, suku bangsa Gorontalo sudah mendudukkan
perempuan sama hak dan derajatnya dengan laki-laki.
Ke-17 Kerajaan tersebut antara lain sbb:
1.Kerajaan Hunginaa, Rajanya: Lihawa
2.Kerajaan Lupoyo, Rajanya: Pai
3.Kerajaan Bilinggata, Rajanya: Lou
4.Kerajaan Wuwabu, Rajanya: Wahumolongo
5.Kerajaan Biawu, Rajanya: Wolango Huladu
6.Kerajaan Padengo, Rajanya: Palanggo
7.Kerajaan Huwangobotu Olowala, Rajanya: Dawanggi
8.Kerajaan Tapa, Rajanya: Deyilohiyo Daa
9.Kerajaan Lauwonu, Rajanya: Bongohulawa (Perempuan)
10.Kerajaan Toto, Rajanya: Tilopalani (Perempuan)
11.Kerajaan Dumati, Rajanya: Buata
12.Kerajaan Ilotidea, Rajanya: Tamau
13.Kerajaan Pantungo, Rajanya: Ngobuto
14.Kerajaan Panggulo, Rajanya: Hungiyelo
15.Kerajaan Huangobotu Oloyihi, Rajanya: Lealini 
16.Kerajaan Tamboo, Rajanya: Dayilombuto (Perempuan)
17.Kerajaan Hulontalangi, Rajanya: Humalanggi

Raja Humalanggi dari Hulontalangi adalah seorang Raja
yang senang mengunjungi raja-raja sejawatnya yang
dalam bahasa Gorontalo disebut “melentalenga”. Dia
senantiasa senang mengadakan hubungan serta
pembicaraan dengan teman-temannya, menganjurkan untuk
hidup rukun dan damai serta menghindarkan pertentangan
dan perselisihan yang akan mengundang perang antar
sesama mereka (ini contoh yang baik bagi peserta
PILKADA sekarang).
Raja Humalanggi kawin dengan Putri Bulaidaa adik Raja
Mooduto (Raja Suwawa ke XIX (1320-1427). Dari hasil
perkawinan mereka lahirlah seorang Pangeran yang
bernama Ilahudu atau Wadipalapa atau Matolodula Daa,
yang memiliki sifat-sifat serta tabiat seperti ayahnya
(Raja Humalanggi). Dia sering mengunjungi Raja-Raja
lain dengan maksud mengajak raja-raja tersebut kepada
suatu kesatuan kerajaan. Akhirnya pada suatu tempat
yang bernama “Padengo Boidu” (ladang tempat bicara)
disepakati membentuk kerajaan kesatuan yang disebut
Kerajaan Gorontalo (Tahun 1385) yang terdiri dari 17
kerajaan kecil tersebut diatas. Kemudian dua Kerajaan
kecil menggabung yaitu Dembe dan Pohuwayama. Dalam
musyawarah tersebut Ilahudu (Wadipalapa) disepakati
untuk dilantik menjadi Raja Kesatuan Kerajaan
Gorontalo (Tahun 1385). Pelantikan itu disebut dengan
“Huidu Lo Huntu Datahu” maksudnya yaitu Ilahudu dari
Kerajaan Hulontalangi, karena kepemimpinannya yang
baik dipilih menjadi Raja Gorontalo. 
Pada musyawarah tersebut kedudukan Kerajaan-kerajaan
kecil tersebut dibagi dalam tiga golongan yaitu
Golongan Dile (suami istri), Golongan TiloTiyamo (Ibu
Bapak) dan Golongan Tiyombu (Kakek nenek). Golongan
pertama yaitu Dile merupakan Kerajaan yang lebih besar
serta berpenduduk lebih banyak dari yang lain, sama
haknya dengan Raja Kesatuan dan berhak untuk menjadi
Raja Kesatuan (Perjanjian Ito Limo Lota, yaitu Wuwabu,
Bilinggata, Hunginaa, Lupoyo, dan Hulontalangi).
Golongan kedua yaitu Tilo Tiyamo terdiri dari Kerajaan
Biawu, Padengo, Huangobotu Olowala, Lauwonu, Dumati
dan Ilotidea, tugasnya berfungsi sebagai badan
konstituante yaitu membuat dasar-dasar serta aturan
Pemerintahan. Golongan ketiga yaitu Tiyombu terdiri
dari Kerajaan Toto, Tapa, Pantungo, Huwangobotu
Oloyihi, Tamboo, dan Panggulo,bertugas menjalankan
keputusan dan menjaga pelaksanaan adat-istiadat. 

Rupanya karena Raja Humalanggi ini pada dasarnya
hobinya suka “melentalenga” maka sesuai catatan
sejarah buku tua lo Hulontalo, beliau juga
mempersunting Ratu Nggeialo (Raja Limboto) anak dari
Ratu Tolangohula, Raja pertama Kerajaan Limboto (Ratu
Tolangohula naik tahta pada tahun 1330 pada saat
Kerajaan Limboto terbentuk. Ratu Tolangohula kawin
dengan Yilumoto putera dari Pembono Bulodo II dengan
Puteri Mbuibungale. Pembono Bulodo II Putera dari Raja
Bolmong Buluati dengan Puteri Buluwinadi, cucu Datu
Tonga Raja Suwawa ke XIII. Mbuibungale adalah anak
dari Libuwe, sedangkan Libuwe adalah cucu dari Raja
Suwawa III Mokotambibulawa (662-750).
Dari perkawinan antara Raja Humalanggi dengan Ratu
Nggeialo lahir Raja Limboto, Tobuto. Tobuto kawin
dengan anak Raja Luwadu yang bernama puteri Bunggu
melahirkan Raja Limboto bernama Tapu dan puteri Miytu.
Raja Tapu kawin dengan puteri Duluo dari Kerajaan
Bolango dan melahirkan anak antara lain: Raja Bolango
Puluhulawa, Raja Puteri Moliye dan Pangeran Moyito.
Puteri Miytu kawin dengan Raja Uloli dan mempunyai
anak 4 yaitu Pangeran Wolango, Puteri Sihedi
(ntihedu), puteri Bulai dan Pangeran Tomelo.
Adapun Raja Bolango Puluhulawa kawin dengan raja
Puteri Maydani dan mendapat anak Puteri Welemoyo yang
kemudian kawin dengan Kadhi Pongoliwu dan  melahirkan
anak Raja Bulango Habibullah. Habibullah sendiri kawin
dengan Puteri Taluke (cucu kemenakan Raja Pakaya) dan
mendapat anak Marsaole Saffii. 
Puteri Moliye kawin dengan Pangeran Wolango melahirkan
Raja Polamolo yang dinobatkan menjadi Raja Gorontalo
sekaligus Raja Limboto waktu itu. Pangeran Moyito
kawin dengan puteri Pinuda (Tanagi), Raja Bulango dan
mendapat anak yaitu: Raja Bulango Datau, Puteri
Potonuo, Raja Limboto Pilohibuta, Puteri Boyiodili dan
Puteri Damopinda. Raja Datau kawin dengan Puteri
Nggomi dan mendapat anak Raja Biya (Limboto), Puteri
Deluli dan Puteri Halija (Halau). sewaktu masih kecil
Biya dikirim ke Limboto oleh Raja Datau dan kemudian
menjadi Raja Limboto.
Dengan demikian Raja HUMALANGGI telah memberikan
keturunan pemimpin-pemimpin yang menduduki tahta
raja-raja pada Kerajaan-Kerajaan Limo Lo Pohalaa
bahkan sampai ke Bolang Uki, Atinggola, dan sekitar
Tomini. Maka patutlah beliau mendapat gelar “TI BAPU
DAA LO HUPONTALO”.

Semoga Bermanfaat Buat Milister GM2020 untuk Menambah
Wawasan Sejarah Gorontalo di Masa Lampau.

Gorontalo Kaya akan Budaya,Adat dan Budi Pekerti serta
Sopan Santun yang tinggi tapi sekarang Semuanya makin
terkikis Habis, Hanya Generasi Mudalah yang bisa
melesterikannya melalui campur tangan para Pengambil
Kebijakan yang ada di Propinsi Gorontalo.

Wassalam


Taufik Polapa

Sumber :
1. Buku Tua Lohulantalo
2. Buku Limo Lo Poalaa oleh Kuno Kaluku
3. Sejarah Gorontalo: Asal usul terbentuknya Kerajaan
Suwawa, Limboto, Gorontalo oleh: Daiton Wantogia dan
Yusuf H. Wantogia
4. Perjuangan Rakyat di daerah Gorontalo oleh yayasan
23 Januari 1942





      
____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

Kirim email ke