Mari kita mengambil semua yang baik2 dari semua agama dan
kepercayaan..kalau orang2 direpublik ini kaya2 dan mau invest, maka
sequel dari Ayat2 Cinta akan bisa menandingi karya Mel Gibson itu..hi hi
,kedua film itu belum saya tonton.
 
Wass.OH
 
-----Original Message-----
From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of balibudu
Sent: Sunday, March 23, 2008 9:22 PM
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: [GM2020] The Passion of The Christ; Sebuah Cermin
 
Bagaimana menurut anda rekan2 gm2020?

........
Assalamu'alaikum,

Bioskop TransTV pukul 21.00 malam tadi, kembali menayangkan the great 
film garapan Mel Gibson; The Passion of The Christ, sebagai 
peringatan hari raya paskah yang jatuh tanggal 20 Maret kemarin, yang 
diputar 2 jam penuh tanpa jeda iklan. Itu adalah kali kedua saya 
menonton film yang--jujur saya akui--amat menyentuh, dan, pantas 
mampu mempertebal iman umat kristiani di seluruh dunia yang 
melihatnya.
..
Melihat The Passion, yang notabene 100% menyagkut teologi kristen, 
alih-alih malah membuat saya mensubstitusikan tokoh Yesus dengan Nabi 
Muhammad.saw. Jika film ini menggambarkan 18 jam terakhir kehidupan 
Yesus, pikiran saya malah terlempar jauh untuk memikirkan bagaimana 
"derita" seorang Nabi Muhammad.saw diperlakukan oleh orang2 Quraisy 
selama 23 tahun pasca pernyataan diri sebagai nabi; dilempari batu, 
berkali-kali hendak dibunuh, dikhianati, hidupnya memprihatinkan, dan 
lain-lain (padahal beliau adalah kekasih Allah). Belum lagi jika kita 
membuka sejarah nabi-nabi yang dibunuh umatnya dengan keji, semua itu 
justru malah menjadi keuntungan spirituil bagi saya. Intinya, film 
ini malah menjadi cermin bagi saya sebagai umat muslim; yakni 
bagaimana apresiasi saya terhadap penderitaan seorang Rasulullah.saw. 
Sebab, bukankah kita sering mengeluh ketika terserang penyakit atau 
ditimpa kesusahan dan penderitaan dalam hidup? Intinya lagi, film ini 
menjadikan saya sedikit
mengerti mengapa banyak diantara kita yang mempercayai Yesus sebagai 
"anak Allah" yang membuat saya makin sadar akan pentingnya bersikap 
inklusif (yang namanya iman 'kan sifatnya privat dan tidak berhak 
diintervensi siapapun).
..
Melihat The Passion, yang notabene 100% tak ada kaitannya dengan 
Islam, malah membuat saya mampu bercermin (ketika dirundung susah/
sakit); bahwa masih banyak di luar sana orang-orang yang nasibnya 
lebih buruk ketimbang nasib saya, dan saya masih beruntung dibanding 
mereka, subhanallah...
..
Dan...well, kepada Mel Gibson, saya ucapkan terima kasih atas filmnya 
yang ternyata tidak hanya berdampak sebatas kepada umat2 kristiani, 
tapi juga saya selaku umat muslim. Nah, bagaimana dengan Anda, kawan2 
milis?
..
Salam
Note: Ada yang berani berspekulasi, kira-kira mungkin dan mampu 
tidak, orang Indonesia (yang mayoritas muslim) membuat karya film 
fenomenal dan supra-religius seperti karya Gibson ini? Mudah-mudahan 
"mungkin" dan "mampu", namun kapan waktunya, entah...
 

Kirim email ke