Kontroversi Dongeng Cinta Fahri Iin Yumiyanti - detikcom Jakarta - Seorang perempuan cantik asyik bercakap dengan seorang pria di sebuah kereta. Tangan si perempuan terangkat ke atas menggenggam pegangan agar tidak jatuh. Di tangan yang terangkat itu terlihatlah gambar salib.
Dialah Maria Girgis, perempuan Kristen koptik yang menjadi salah satu tokoh utama film Ayat Ayat Cinta (AAC). Meski Kristen, Maria sangat mengagumi Alqur'an. Ia bahkan hafal surat Maryam. "Aku sungguh suka Alquran. Aku hafal surat Maryam. Wallahi Fahri," kata Maria kenes pada si pria di sebelahnya, Fahri. Lantas di hadapan Fahri, tokoh utama pria di AAC, Maria dengan gestur tubuh yang kemayu, melafalkan surat Maryam. Fahri, mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir pun terpesona. Ia belum tahu, Maria yang merupakan tetangga satu flat dengannya itu jatuh cinta padanya dan berusaha melakukan berbagai upaya untuk menunjukkan rasa cintanya. Kisah selanjutnya Maria yang kemudian menjadi istri kedua Fahri masuk Islam. Sebelum meninggal, ia meminta sang suami dan Aisha, istri pertama Fahri, untuk salat berjamaah. Adegan ini berbeda dari novelnya yang menceritakan Maria masuk Islam setelah bermimpi kesulitan masuk surga. Dalam mimpinya, ia bisa masuk surga bila mempunyai kunci untuk membuka pintu surga. Menurut Bunda Maria yang menemuinya, kunci itu adalah membaca dua kalimat syahadat yang meruapakan pertanda seseorang masuk Islam. Di novelnya, selain Maria, ada Alicia, wartawan Amerika, yang kemudian juga masuk Islam. Kisah masuk Islam ini kemudian menerbitkan kontroversi yang mengiringi sukses film AAC. Beberapa kalangan berpendapat, AAC merupakan hegemoni kelompok Islam tentang agama yang benar. Mereka memprotes tentang diskriminasi dan toleransi beragama. Di milis-milis, misalnya di milis mediacare, ada yang menuliskan pengandaian bila film berkisah sebaliknya, orang Islam masuk agama lain, pasti kelompok garis keras Islam akan menyerang pembuatan film tersebut. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan menilai tudingan itu berlebihan. Baginya, merupakan hal yang sah, bila Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim, ada film yang mengisahkan orang masuk Islam. Melihat kondisi Maria, yang tengah sakit dan sudah lama mengagumi Alquran, sangat wajar jika perempuan Kristen koptik itu lantas pindah agama dan mengikuti agama pria yang dicintainya. "Biasalah orang yang sedang sakit lalu ingat Tuhan, di situ kan tidak ada pemaksaannya ia pindah agama. Jadi tidak perlulah didistorsi dan dilebih-lebihkan," kata Amidhan kepada detikcom. Ayu Utami, sastrawan yang beragama Katolik juga menganggap polemik soal pindah agamanya Maria dalam AAC tidak perlu. Dalam kehidupan sehari-hari, soal pindah agama sudah merupakan hal biasa dan motifnya bisa macam-macam, bisa hanya karena kawin atau terancam maut. "Kita harus pandai memisahkan antara persoalan agama dengan sosial. Kalau soal kelompok keras Islam menyerang bila ada film orang Islam masuk agama lain itu masalah sosial budaya, bukan soal agama. Di mana-mana kelompok mayoritas, baik Islam atau Kristen, akan cenderung melakukan tindakan yang tidak benar dengan dalil membela agamanya," ulas penulis novel fenomenal "Saman" itu saat berbincang dengan detikcom. ____________________________________________________________________________________ Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs