Bung Zulkifli, mau saya tanya balik anda, "Kalo agama itu hanya dikotomi surga 
dan neraka, what for?", jadi menurut anda what for?

Tolong ajarin yah

 
Dapatkan infor, tukarkan info, segalanya tentang S-size Bis, cari di My-S-Biz
Quality reading, find at Persembahan Tak Habis-habis & Dari Balik Jendela
blogs by ir1uno



----- Original Message ----
From: zulkifli mantau <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 17, 2008 9:38:04 PM
Subject: Re: [GM2020] Tulisan ini sangat inspiratif!-jihad via dunia maya-to 
Igbal

kalo jihadnya dilakukan secara bersungguh-sungguh dan ikhlas Insya Allah sukses 
dan diridhoi. Kalo yg ente cari cuma sorga..pi rasa jo sorga dunia jo no...Kalo 
agama itu hanya dikotomi surga dan neraka..what for guys?

--- On Thu, 4/17/08, iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Re: [GM2020] Tulisan ini sangat inspiratif!- jihad via dunia maya
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Thursday, April 17, 2008, 12:12 AM


Jihad di dunia maya, surganya juga maya. Masih lebih baik jihad via 
Underground. Wololo Ritchie?

--- On Wed, 4/16/08, balibudu <[EMAIL PROTECTED] it.tc> wrote:

From: balibudu <[EMAIL PROTECTED] it.tc>
Subject: Re: [GM2020] Tulisan ini sangat inspiratif!- jihad via dunia maya
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, April 16, 2008, 11:02 PM


Wah bang, tuh situs ditunggangi murtadin internasional deh.
Dulunya ana aktip di situ, tapi udah nggak lagi, dialognya antara 
satu ma yg laen penuh caci maki gtu deh. ^_^
mo islam, kristem dll sama aja bahasanya. Di forum kaskus juga ada 
fight clubnya kayak gini. Saya saranin gak usah ikutan deh ^_^. Bisa 
tambah makan ati. Mending di milis, lebih kekeluargaan. Tapi kalo 
mau, ya terserah.^_^ 

Salam,

juliusrock on forum ffi (akunnya masi aktip gak ya?)

--- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, zulkifli mantau 
<[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
>
> setiap kita wajib berdakwah..so bagi anda-anda yang
> tahu banyak kebenaran tentang Islam silahkan
> mengemukakannya dengan sebebas-bebasnya. Ungkapkan
> kebenaran Islam yang hakiki, Islam yang Rakhmatan Lil
> Alamin, Islam yang damai, Al-Qur'an yang menjadi
> pegangan hidup ulaslah dengan sepenuh hati jangan
> sepotong-potong karena ayat-ayat dalam Al-Qur'an
> tidaklah berdiri sendiri, satu sama lain saling
> mengkait.
> sanggahan tulisan si Guntur sangat perlu dilakukan
> namun publikasinya jangan cuma untuk intern, harus
> pake media umum nasional, supaya semua orang tahu akan
> kebenaran tersebut.
> 
> mari berdebat namun jangan terpancing.. be cool..saya
> undang kita mensyiarkan kebenaran Islam lewat dunia
> maya ini, silahkan kita debat terbuka di 
> http://www.indonesi a.faithfreedom. org/forum/ 
> namun kembali saya ingatkan..jangan terpancing.. kalau
> perlu bertindaklah sebagai "Devil Advocate" dalam
> forum tersebut. oke wassalam, and go moslem movements
> --- Irwan Uno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Jangan-jangan, bukan Islam yang benci Krtisten, atau
> > Kristen yang benci Islam? Jangan-jangan model orang
> > begini yang benci Islam?
> > 
> > Guntur dan "Pembajakan" Sirah Nabi 
> > Senin, 10 September 2007 
> > Entah ingin mengulang terkenal sepeti Ulil Abshar
> > atau tidak, tulisannya yang mengatakan Nabi Muhammad
> > "dibesarkan" Kristen ternyata hanya membajak
> > Oleh: Qosim Nursheha Dzulhadi
> > 
> > Tulisan Mohammad Guntur Romli, seorang aktivis
> > Jaringan Islam Liberal (JIL) (Kompas, 1 September
> > 2007) menarik untuk dicermati. Setelah membaca
> > tulisannya yang lumayan panjang itu, penulis
> > berkesimpulan bahwa Guntur ingin menyatakan bahwa
> > Nabi Muhammad tumbuh dan `dibesarkan' oleh milieu
> > Kristen. Artinya, lingkungan dan kaum cerdik pandai
> > Kristen punya andil yang cukup vital terhadap
> > pribadi dan nubuwwah (kenabian) Nabi Muhammad SAW.
> > Tentu saja tulisan tersebut `menarik': perlu
> > dicermati dan dikritisi.
> > Maryam dan Yesus di Ka`bah
> > Mengutip Muhammad bin Abdillah al-Azraqi – dalam
> > Akhbar Makkah – Guntur menyatakan bahwa terdapat
> > "gambar dan arca Isa (Yesus) dan ibunya, Maryam
> > (Maria) di Ka`bah". Benarkah demikian?
> > Sejarawan Muslim terkemuka, Ibnu Katsir (w. 774 H)
> > membeberkan – dengan panjang lebar – situasi dan
> > kondisi ketika Fathu Makkah dalam bukunya yang
> > terkenal, al-Bidayah wa al-Nihayah. Beliau
> > menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memang melihat
> > patung nabi Ibrahim as. dan Maryam (Maria) di
> > Ka`bah.. Tapi, dia tidak menyebutkan adanya arca Isa
> > (Yesus) di sana. Ketika melihat gambar keduanya,
> > beliau berkata, "Dan mereka sudah mendengar bahwa
> > malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah (bait) yang
> > di dalamnya terdapat gambar Ibrahim. Lalu bagaimana
> > pula seandainya gambar ini memanah – mengundi nasib
> > dengan anak panah." (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa
> > al-Nihayah, 1998, 4: 698). Justru di sini Nabi SAW
> > tidak setuju adanya patung kedua orang yang
> > dimuliakan itu.
> > Kenapa saya mengutip Ibnu Katsir? Karena beberapa
> > buku yang dikutip oleh Guntur masih diragukan
> > validitasnya, seperti al-Halabi dan Ibnu Jarir
> > al-Thabari. Buku sirah Ibnu Hisyam (w. 218 H) yang
> > paling otentik pun tidak ada menyebutkan patung
> > Maryam dan Isa (Yesus). Yang disebutkan hanya gambar
> > para malaikat, nabi Ibrahim as. dan yang lainnya.
> > Nabi SAW akhirnya marah dan mengatakan, "Mereka
> > telah menjadikan `syaikh' kita mengundi nasib dengan
> > anak panah. Ibrahim tidak ada kaitannya dengan
> > pengundian nasib seperti itu." Lalu beliau membaca
> > ayat, "Ibrahim itu bukan seorang Yahudi tidak pula
> > Kristen, melainkan orang yang hanif (lurus) dan
> > menyerahkan diri (muslim), tidak pula seorang yang
> > musyrik (Ali Imran: 67)." Lalu beliau menyuruh agar
> > seluruh gambar-gambar itu diubah (dihapus). (Ibnu
> > Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, tahqiq dan syarh:
> > Musthafa al-Saqa, Ibrahim al-Abyari dan Abd
> > al-Hafizh Syalabi, 1997, 4: 61).
> > Pendapat Ibnu Hisyam ini mengandung dua kemungkinan.
> > Pertama, kata "yang lainnya" (ghairuhum),
> > menunjukkan adanya `lukisan/gambar' Maryam dan Isa
> > (Yesus), bukan "arca" Maryam dan Yesus seperti
> > pendapat yang di`comot' Guntur. Kedua, Nabi SAW
> > tidak membiarkan gambar-gambar tersebut (para
> > malaikat, nabi Ibrahim dan yang lainnya) menghiasi
> > dinding Ka`bah). Maka, gambar-gambar itu pun
> > dihilangkan. Jadi, tidak benar jika arca – pendapat
> > yang dikutip Guntur – tersebut baru hancur pada masa
> > Yazid bin Muawiyah. Hal ini dikuatkan dengan fakta
> > historis, bahwa pada masa Yazid ibn Muawiyah tidak
> > pernah dibicarakan masalah penghancuran
> > gambar-gambar (arca) tersebut.
> > Afirmasi Al-Qur'an
> > Al-Qur'an (Qs. Al-Ma'idah: 82), menurut Guntur,
> > mengakui kedekatan orang Kristen dengan Muhammad.
> > Tentu kita tidak menyangkal fakta historis ini, tapi
> > ini perlu dilihat secara jeli dan `jurdil', tidak
> > asal afirmasi. Benar sekali bahwa Waraqah bin
> > Naufal, kakak sepupu Khadijah sebagai orang Kristen,
> > namun Kristen yang masih mengikuti millah Ibrahim
> > yang hanif. Tapi, pengakuan Waraqah tentang kenabian
> > Nabi SAW perlu dilihat dengan kritis. Setelah
> > berbicara tentang sosok Jibril yang datang kepada
> > Nabi SAW di Gua Hira', Waraqah menyatakan: "Jika itu
> > benar wahai Khadijah, berarti Muhammad adalah "Nabi
> > umat ini". Dan aku sudah tahu bahwa dia adalah
> > seorang nabi yang ditunggu-tunggu (nabiyyun
> > yuntazhar) oleh umat ini. Ini adalah masanya." (Ibnu
> > Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyyah, 1988, 1: 228).
> > Peristiwa "Gua Hira" itulah yang disebut oleh
> > Waraqah sebagai "Namus" alias "rahasia" yang pernah
> > turun kepada Musa. Lalu Waraqah berikrar: "Amboi,
> > seandainya aku ketika itu – ketika Nabi SAW dimusuhi
> > oleh kaumnya dan dikeluarkan dari Mekah – kuat
> > (kokoh) dan hidup ketika kaummu mengeluarkanmu. "
> > "Apakah mereka akan mengeluarkanku? " tanya Nabi SAW.
> > "Ya, tidak ada seorang pun yang datang membawa
> > seperti apa yang engkau bawa kecuali dimusuhi.
> > Seandainya umurku sampai pada masamu itu, niscaya
> > aku akan menolongmu sekuat tenagaku." (Wa in
> > yudrikuni yaumuka, anshuruka nashran mu'azzaran).
> > (Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 3: 6).
> > Di sini, Waraqah mengakui bahwa Nabi SAW adalah
> > "nabi akhir zaman": nabi umat ini. Jika Waraqah
> > hidup pada masa risalah dan kenabian beliau,
> > kemungkinan besar akan memeluk Islam.
> > Juga tidak benar jika Nabi SAW berjalan-jalan di
> > pasar tujuannya adalah menyimak dan mengamati
> > seluruh kegiatan pasar yang berfungsi pula sebagai
> > "festival kebudayaan" (Qs. Al-Furqan: 7). Ini adalah
> > pemahaman salah Guntur terhadap ayat. Padahal maksud
> > ayat di atas adalah penjelasan tentang sifat
> > kemanusiaan (basyariyyah) Rasul SAW. Karena
> > orang-orang kafir menolak bahwa "seorang nabi" tidak
> > selayaknya melakukan hal-hal seperti manusia biasa:
> > mencari rizki di pasar-pasar. Oleh karena itu –
> > dalam ayat tersebut – orang-orang kafir menyangkal:
> > "Wa qalu: `Ma lihadza al-rasuli ya'kulu al-tha`ama
> > wa yamsyi fi al-aswaq..." (Kenapa rasul ini makan
> > makanan dan berjalan-jalan di pasar (mengais rizki)
> > di pasar-pasar. ...?) Apa yang dilakukan Guntur
> > adalah "pembajakan makna dan subtansi ayat", dan ini
> > sangat tidak ilmiah dan tidak sepatutnya terjadi.
> > Guntur kemudian menyebutkan dua pusat kekristenan:
> > Yaman dan Syam; yang menjadi tujuan niaga kafilah
> > Quraisy. Yaman dikuasai oleh dinasti Habsyah
> > (Etiopia) yang mengikuti aliran monopisit-koptik,
> > sedangkan Syam diperintah oleh dinasti Ghassan yang
> > mengikuti aliran monopisit-yakobis. Muhammad telah
> > mengunjungi dua kawasan itu ketika masih remaja
> > bersama kafilah pamannya, dan saat jadi buruh niaga
> > Khadijah, demikian tulis Guntur. Yang ingin
> > disampaikannya adalah: Muhammad telah terpengaruh
> > oleh tradisi Kristen di kedua wilayah itu sejak
> > dini.
> > Sejatinya, ketika Rasul SAW pergi – ketika berumur
> > 12 tahun – ke Syam bersama pamannya, Abu Thalib,
> > pendeta Buhaira justru menerangkan tentang
> > tanda-tanda kenabian Rasul SAW. (Ibnu Katsir,
> > al-Bidayah wa al-Nihayah, 1998, 2: 630).. 
> > Buku-buku sirah tidak menyebutkan keterpengaruhan
> > beliau dengan budaya (tradisi) Kristen yang ada di
> > sana. Ibnu Hisyam sendiri menyebutkan Buhaira malah
> > bertanya atas nama Lata dan `Uzza kepada Nabi SAW,
> > kemudian beliau menolak kedua nama tuhan orang kafir
> > Quraisy itu. Nabi sejak dini sudah membenci kedua
> > sosok tuhan itu. Akhirnya Buhaira menuruti kata Nabi
> > SAW dan mengganti nama Lata dan `Uzza dengan kata
> > "Allah". Setelah Nabi SAW menjawab pertanyaan
> > Buhaira, terjadilah dialog yang cukup panjang antara
> > dia dengan Abu Thalib: "Apa posisi anak ini bagimu?"
> > "Dia anakku", jawab sang paman. "Dia bukan anakmu,
> > sepertinya bapak anak ini sudah tidak ada (wafat)."
> > "Dia adalah anak saudaraku", jelas Abu Thalib. "Apa
> > yang terjadi atas ayahnya?" tanya Buhaira. Abu
> > Thalib menjawab: "Ayahnya telah meninggal, ketika
> > ibunya mengandung dia." "Anda benar", tegas Buhaira.
> > "Bawa pulanglah anak saudaramu ke kampung
> > halamannya.
> > Hati-hatilah terhadap orang Yahudi. Sungguh, jika
> > mereka melihatnya dan mengetahui apa yang aku
> > ketahui, mereka akan bertindak tidak baik kepadanya.
> > Akan terjadi peristiwa besar (sya'nun `azhim) kepada
> > anak saudaramu ini. Cepatlah bawa dia pulang ke
> > kampung halamannya", perintah Buhaira. (Ibnu Hisyam,
> > al-Sirah al-Nabawiyyah, 1997, 1: 219-220). Jadi,
> > tidak ada interaksi dan proses keterpengaruhan Nabi
> > SAW oleh tradisi Kristen di Syam.
> > Peristiwa kedua adalah ketika Nabi SAW membawa
> > dagangan Khadijah bersama Maisarah. Sesampainya di
> > sana, beliau kemudian bersandar di bawah sebatang
> > pohon dekat gereja seorang pendeta – namanya Nestor
> > [Nestorius]. Kemudian pendeta itu bertanya kepada
> > Maisarah: "Siapa orang yang berteduh di bawah pohon
> > ini?" "Dia adalah seorang laki-laki dari suku
> > Quraisy, keluarga pengurus `al-Haram' (Ka`bah)",
> > jawab Maisarah. "Tidak ada seorang pun yang datang
> > berteduh di bawah pohon ini, kecuali dia (adalah)
> > seorang nabi", kata Nestorius. (Ibnu Hisyam, ibid:
> > 1: 225). Di sini pun tidak ada proses interaksi yang
> > bisa dijadikan bukti kuat bahwa Nabi SAW terpengaruh
> > oleh tradisi Kristen. Sedangkan ke Yaman, Nabi SAW
> > tidak pernah dikabarkan pergi ke sana. Apalagi
> > dikatakan bahwa beliau terpengaruh oleh tradisi
> > Kristen yang ada di sana.
> > Beberapa Kritik
> > Pendapat Khalil Abdul Karim, penulis Marxis Mesir,
> > yang dikutip oleh Guntur perlu dicermati dan
> > dikritisi. Pasalnya, dia mengklaim bahwa Khalil
> > membeberkan pendapatnya berdasarkan sumber-sumber
> > sejarah primer, seperti al-Thabari, sirah Ibnu
> > Ishaq, al-Ya`qubi 






Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 




Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
 


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Kirim email ke