kita semua senang makan telur
tetapi kita tidak melihat dari mana keluarnya telur itu .

mudah2an kita semua bisa mengambil hikmah
dari postingan ustad Suwito

hangat selalu,
Lutfi


----- Original Message ----
From: suwitopom <[EMAIL PROTECTED]>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, May 6, 2008 3:53:24 AM
Subject: [GM2020] Seorang Penasehat tidak Berarti Ma'shum


Seorang Penasehat tidak Berarti Ma'shum
Oleh: Al-Ustadz Zainul Arifin

Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: 
"Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan
berarti aku orang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang
paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui
batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna,
tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya.
Andaikata seorang muslim tidak memberi nasehat kepada saudaranya
kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak
akan ada para pemberi nasehat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang
mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah
di jalan Allah 'Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk taat
kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya. Namun dengan
berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada
sebagian yang lain, niscaya hati orang-orang yang bertakwa akan hidup
dan mendapat peringatan dari kelalaian serta aman dari lupa dan
kekhilafan. Maka terus-meneruslah berada pada majelis-majelis dzikir
(majelis ilmu), semoga Allah 'Azza wa Jalla mengampuni kalian. Bisa
jadi (ada) satu kata yang terdengar (di sana) dan kata itu merendahkan
(diri kita) namun sangat bermanfaat (bagi kita). Bertakwalah kalian
semua kepada Allah 'Azza wa Jalla dengan sebenar-benar takwa dan
janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim." 

Pada suatu hari beliau rahimahullah pergi menemui murid-murid beliau
dan mereka tengah berkumpul, maka beliau rahimahullah berkata: 

"Demi Allah 'Azza wa Jalla, sungguh! Andai saja salah seorang dari
kalian mendapati salah seorang dari generasi pertama (umat ini)
sebagaimana yang telah aku dapati, serta melihat salah seorang dari
Salafus Shalih sebagaimana yang telah aku lihat, niscaya di pagi hari
dia dalam keadaan bersedih hati dan pada sore harinya dalam keadaan
berduka. Dia pasti mengetahui bahwa orang yang bersungguh-sungguh dari
kalangan kalian (hanya) seperti orang yang bermain-main. Dan seorang
yang rajin dari kalangan kalian (hanya) serupa dengan orang yang suka
meninggalkan. Seandainya aku ridha terhadap diriku sendiri pastilah
aku akan memperingatkan kalian (dengannya), akan tetapi Allah 'Azza wa
Jalla Maha Tahu bahwa aku tidak senang terhadapnya, oleh karena itu
aku membencinya. " 

(Mawai'zh lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 185-187) 

(Sumber: Majalah Asy Syariah, Vol. II/No. 19/1426H/2005, judul:
Seorang Penasehat Tidak Berarti Ma'shum, kategori: Permata Salaf, hal. 1)

    


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Kirim email ke