tenang.... masih ada Bahasa Gorontalo seperti di Tupa, Longalo, Owata , dll.... dp anak2 SD dari kelas 1 sd 6 jago bahasa Gorontalo, bahkan mereka jarang pake bahasa Indonesia... :) kalo dalam kota Gorontalo nintau dp anak2 SD bisa tidak....???? hehehehehe :) termasuk saya yang tidak terlalu lancar bahasa Gorontalo tapi bisa ngerti artinya..... :)
--- iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --------------------------------- Wololo ibu Titin? coba ente kase dua SKS dulu pa te Kifli ini alihu mongarati ju.., hehehehe... --- On Mon, 5/19/08, kifli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: kifli <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [GM2020] Re: Bahasa Gorontalo Terancam Punah To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Monday, May 19, 2008, 12:57 AM he..he..bolo maapu juga mba titin..tapi eksistensi fakultas dan peran aktifnya gimana? kok belum ada gaungnya...cape' deh.. --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, titien mohammad <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote: > > he..he.. bolo maapu bung kifli..sekedar informasi..di UNG ada namanya fakultas sastra dan budaya... > > > titien > > > > ----- Original Message ---- > From: kifli <[EMAIL PROTECTED]> > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Sent: Saturday, May 17, 2008 2:11:55 AM > Subject: [GM2020] Re: Bahasa Gorontalo Terancam Punah > > > Sangat perlu didirikan Fakultas Sastra di UNG, cause sebagai univ > negeri di Gorontalo perlu menyikapi hal ini. Ingat Gorontalo punya 2 > sastrawan besar H.B. Yassin dan Yus Badudu, so kekayaan sastra dan > bahasa Gorontalo penting dilestarikan, jangan tunggu nanti tinggal > dilihat di Musium baru kemudian kita tersadar akan hal ini. oche peace > > --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "HaidarPesebe" > <haidarpesebe@ ...> wrote: > > > > TEMPO Interaktif (Kamis, 15 Mei 2008 | 19:44 WIB), > Gorontalo:Sejumlah ahli bahasa merampungkan kongres dua hari mereka di > Universitas Gorontalo, Rabu malam lalu. Para ahli itu meminta semua > etnis di Gorontalo melestarikan adat dan sastra yang ada serta > pemerintahan daerah setempat yang harus mendorong terus pengkaderan > pemangku adat kalau tidak ingin bahasa-bahasa yang ada di Gorontalo > punah. > > > > Saat ini dari empat bahasa yang semula hidup di Gorontalo, satu > diantaranya sudah tersingkir. #Sepuluh tahun lagi tiga bahasa lainnya > itu juga bisa punah,# kata Mansoer Pateda, profesor linguistik di > Universitas Gorontalo yang juga ketua panitia Kongres Bahasa dan Adat > Gorontalo. > > > > Ketiga bahasa itu, Mansoer menjelaskan, masing-masing Atinggola, > Suwawa dan Gorontalo. Bahasa yang sudah tersingkir dan tidak digunakan > lagi adalah bahasa Bolango. > > > > Rumusan hasil kongres juga meminta kalangan universitas untuk rajin > melakukan penelitian di bidang ini selain pendirian pusat kajian > melayu Gorontalo. Roger T dari Koninklijk Instituut Voor Taal, > Belanda, khusus menyatakan kalau sebuah dokumentasi adat dan budaya > sangat penting. #Gorontalo harus memilikinya, # katanya. > > > > Walikota Gorontalo Medi Botutihe mengakui adanya kecenderungan > generasi muda setempat yang sudah meninggalkan bahasa dan budaya > Gorontalo. Ia mendukung upaya pelestarian bahasa dan adat itu > ditanggung bersama. #Bahasa dan adat merupakan identitas yang sangat > berharga,# katanya. #Bukan hanya tanggung jawab pemerintah untuk > melestarikannya. # > > l verrianto madjowa > > >