beriktu ini kutipan berita Harian Komentar-Manado hari ini tgl 30 Mei 2008




Pembakaran Alkitab Dinilai Akibat Penginjilan Frontal 

Ketua Komunitas Yahudi In-donesia, Rabbi Yaakov Baruch, merasa perlu memberikan 
pen-jelasan seputar peristiwa pem-bakaran ratusan Alkitab Per-janjian Baru di 
Israel baru-baru ini. Dia pun meminta agar me-ngambil hikmah di balik 
peris-tiwa ini. “Hal tersebut memang sangat disayangkan, sebab telah merusak 
hubungan baik antara umat Kristen dengan umat
Yahudi,” ungkap Rabbi Yaa-kov kepada Komentar, Kamis (29/05).
Dia juga mengatakan, pem-bakaran itu sendiri dilakukan oleh oknum, dalam hal 
ini tiga orang yang masih remaja yang dipicu emosional. Yaa-kov pun perlu 
menjelaskan, bahwa hal tersebut terjadi ka-rena adanya kemarahan be-sar dari 
kelompok Yahudi Or-thodox di Israel, sehubungan dengan cara penginjilan yang 
terlalu frontal yang terjadi di Israel akhir-akhir ini. 
“Kedatangan misionaris-misionaris yang mengatas-namankan kelompok Yahudi 
messianic, bersikap terlalu frontal, membagikan pamflet dan kitab perjanjian 
baru kepada orang Yahudi yang baru saja tiba di Israel setelah melakukan aliyah 
(gerakan kembali ke tanah Israel). Hal tersebut sangat bertentangan dengan 
keyakinan Bangsa Yahudi sendiri.’’ 
Sebab bagi Bangsa Yahudi, sangat jelas bahwa segala hal yang berhubungan dengan 
ajaran Taurat sangat sensitif dan sangat dijunjung tinggi. Dan lagi, tindakan 
meng-konfersi orang Yahudi ke aga-ma lain di Israel adalah se-buah pelanggaran 
berat yang hukumannya bisa berakibat dipenjara. ‘’Sebab hukum Yahudi sangat 
ketat dilaku-kan dan dijalani oleh orang-orang Yahudi di Israel,” ulas-nya 
seraya mengatakan, pe-nginjilan yang terkesan fron-tal telah menimbulkan 
keter-singgungan Bangsa Yahudi. 
Di satu sisi, Bangsa Yahudi sangat menghormati agama-agama lain. “Begitupun 
kami, mengharapkan hal yang sebaliknya agar agama-aga-ma yang ada untuk 
meng-hormati keyakinan Yahudi,’’ tandas Yakoov. 
Bagi orang Yahudi sendiri, mereka yang telah memeluk agama lain, sudah dianggap 
sebagai orang non Yahudi atau Goyim. 
Dia sendiri sangat mengha-rapkan, agar ada rasa saling menghormati dan 
menghargai antara para pemeluk agama-agama yang ada, terutama agar tidak 
melakukan tinda-kan frontal proaktif untuk mengajak umat lain untuk berpindah 
agama. 
“Memang gerakan pemba-gian Perjanjian Baru Kristen bagi umat Yahudi berlaku di 
seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Saya sendiri sudah menerima kitab 
tersebut ber-tahun-tahun lalu dalam jum-lah yang sangat banyak seki-tar 
20-30-an. Kitab tersebut dalam bahasa Ibrani dengan terjemahan bahasa Inggris, 
sehingga dinuansakan sangat Yahudi, Padahal sesungguh-nya sama sekali bukan 
kitab suci Bangsa Yahudi. Jadi ki-ranya masyarakat umum da-pat menilai dan 
bersikap se-cara dewasa akan hal ini, dan dapat belajar dari hal pahit yang 
kiranya tidak terjadi lagi di masa depan. Kami juga me-nyesali aksi pembakaran 
ter-sebut, masalah ini jangan dige-neralisir, sebab yang melaku-kan aksi itu 
adalah oknum-ok-num, bukan Bangsa Yahudi se-cara umum,” pungkasnya.(irv) 
 
dari kutipan berita tersebut jelaslah bahwa cara-cara penginjilan yang 
dilakukan umat Kristen ternyata bukan hanya tidak disukai di negara-negara 
Islam namun juga di negara Yahudi - Israel.
Untuk itulah dihimbau kepada umat Kristen supaya sebaiknya melakukan 
penginjilan untuk "mengkristenkan" umatnya sendiri yg memang sudah banyak 
melenceng dari ajaran yg diyakini mereka dan jangan pernah mengajak orang lain 
untuk Murtad. Karena konsekuensinya pasti akan seperti kejadian pada kutipan 
berita tersebut
 
 


      

Kirim email ke