Mohon maaf, Jadi Suwawa ada dimana?..
Saya selalu bangga menjadi orang Gorontalo yang jauh sebelum demokrasi diagung2kan sudah menerapkan pemungutan suara untuk memilih raja2nya. Namun bila Suwawa tidak dimasukkan dalam pembahasan sejarah, maka tidak ada alasan bagi saya dan keluarga saya untuk tetap jadi orang Gorontalo kan? Trims, Dok assacks wrote: > Menyimak dan mempertimbangkan polemik tentang sejarah Gorontalo > yang > terjadi dimilis ini, maka lembaga kajian CK31 Community Bandung > mengadakan diskusi dan debat tentang topik ini. Di bawah ini adalah > kesimpulan dan kesepakatan hasil diskusi tersebut dari berbagai pihak > yang kompeten berdasarkan hasil kajian berbagai literatur: > Gorontalo sebelum Islam adalah suatu daerah yang terdiri atas > berbagai kerajaan kecil yang sering terlibat perang. Di antara > kerajaan kecil itu, ada satu kerajaan besar yang bernama kerajaan > Gorontalo yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Motoloduladaa. > Raja ini memiliki visi yang sangat besar untuk membangun sebuah > sistem pemerintahan yang unity dan terdiri atas kerajaan-kerajaan > kecil di bawah pimpinannya. Dalam sistem pemerintahan ini, segala > kebijakan berasal dari atas (sentralistik) . Yang berhak menjadi raja > adalah keturunan dari motoloduladaa sendiri. Sistem ini dianalogikan > sebagai "Huidu Ode Datahu" (dari gunung ke darat) atau saat ini > dikenal dengan istilah "Top-Down". > Setelah pemerintahan Motoloduladaa, Gorontalo yang unity tadi > dipimpin oleh raja yang bernama Motolodulakiki. Raja ini adalah > keturunan langsung dari raja Motoloduladaa. Berbeda dengan ayahnya, > Motolodulakiki memiliki pandangan yang lebih modern tentang sistem > pemerintahan. Dia merubah sistem pemerintahan dari Top-Down ke Bottom- > Up. Sistem ini dikenal dengan istilah "Datahu Ode Huidu". Yang bisa > menjadi raja tidak harus berasal dari keturunan raja dan segala > kebijakan berasal dari bawah. Saat ini sistem yang serupa dikenal > dengan istilah sistem demokrasi. Dulunya Gorontalo memiliki beberapa > pranata sosial masyarakat, yaitu pertama, kelompok bangsawan > (keturunan raja), Para pemangku adat (jogugu), dan kelompok yang > terakhir disebut dengan wato (budak). Silahkan anda evaluasi garis > keturunan anda dan cek anda termasuk dikelompok yang mana. > Dalam sistem pemerintahan motolodulakiki dikenal sistem musyawarah > yang dilakukan oleh perwakilan-perwakil an jogugu dari berbagai > kerajaan bagian yang kemudian bermufakat untuk menentukan sebuah > kebijakan termasuk memilih raja. Musyawarah seperti ini dilakukan > disebuah tempat yang bernama "Bandayo poboide". Seperti yang telah > disebutkan sebelumnya bahwa yang berhak menjadi raja tidak harus > berasal dari keturunan raja. Tetapi, ada syarat yang harus dipenuhi > yaitu dia adalah jogugu dan telah memberikan kontribusi karya yang > besar bagi kerajaan. Satu contoh kasus yang medeskripsikan hal ini > adalah kasus terpilihnya raja Eyato. Berdasarkan sebuah sumber > menyebutkan bahwa raja Eyato adalah seorang Jogugu yang mampu > mendamaikan perang selama ratusan tahun antara kerajaan Gorontalo dan > kerajaan Limboto dengan ditandai oleh sumpah "Duo Limo Lo Pohalaa" > yang dilakukan di danau Limboto. Pada saat itu mereka mengucapkan > sumpah kurang lebih berbunyi "Dema Moti Boti Bulalo Demola Uwito > mobubari ito ngaamila" (artinya: sumpah ini akan berakhir jika danau > Limboto surut). Mungkinkah ini menjadi jawaban mengapa Gorontalo > dengan Gubernurnya dan Limboto dengan bupatinya saat ini tidak pernah > akur?. Singkat cerita, Islam masuk ke Gorontalo dibawa oleh Sultan > Amay Gorontalo. Beberapa peninggalan yang menjadi bukti dari sejarah > ini adalah mesjid tertua dengan menara yang tinggi yang ada di > Dehualolo. > Perhatian: > 1. Cerita ini adalah hasil diskusi CK31 Community Bandung yang > disadur dari berbagai cerita dan literatur. > 2. Diskusi ini dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa Gorontalo yang ada > diBandung bekerja sama dengan HPMIG Bandung. > 3. Beberapa orang yang terlibat dalam diskusi ini, sebagai berikut: > - Boby Rantow Payu (berasal dari kerajaan Panipi) > - Tomy Ishak (Tidak punya kerajaan alias freeland) > - Marwah Yamin (perwakilan dari kerjaan yang ada di Sulawesi Tengah) > - Cecep Stevanus Yasin (Pelarian dari kerajaan Sunda dan meminta > perlindungan di kerajaan Panipi). > - Ari candra Hinta (Perwakilan kerjaan Panipi) > Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com