Fany mon ami, Comment ca va Sampai skarang saya kurang tahu prosedur menjamak shalat dan masbuk, karena memang saya sudah memprogramkan diri untuk tidak terlambat dan tidak ketinggalan at all costs. Pengalaman saya selama mengitari lintang2 tinggi (daerah subtropik seperti Bering sea, terkadang di Dover and british Channel yang dulu pernah saya lewati kalau berlayar dari arah Mediteranea via Gibraltar menuju ke Port of the Nordic). Saya selalu usahakan ikuti waktu matahari untuk shalat karena patokan shalat saya adalah civil twilight dimana saya berada. Akan lebih sulit lagi jika kita mengarah ke timur karena waktu selalu dimajukan mengikuti koordinat yang dilewati.
Walaupun waktu itu 10 tahun lalu saya agak kurang disiplin dalam menegakkan tiang yang salah satunya karena alasan alam (itu sebabnya semua pelabuhan di daerah subtropik pasti punya break water karna memang ombaknya dapatako no), namun saya berfikir alangkah adilnya Allah SWT, karena meskipun terkadang ada waktunya malam-malam jadi pendek tapi diwaktu lain kita bisa tidur ukur-ukur bengko.... Kesimpulan saya adalah (jangan jadikan ini patokan), kadang kita harus bersabar dengan malam yang pendek yang kemudian akan diganti dengan malam yang panjang diwaktu lain.. Itulah pengabdian my brother just take it or leave it then goin to bed... Wassalam, DOK ----- Original Message ---- From: fany salamanya <[EMAIL PROTECTED]> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 23, 2008 1:38:29 Subject: Bls: [GM2020] Nanya ke Bung Mukti Rivai, Bung Dodi, & Bung Iqbal. Eh lupa.. Sholat adalah tiang agama, sehingga perkara ini adalah perkara yg lebih utama dan terutama dalam agama daripada sekedar pahala baca'an al'Qur'an kepada yg orang sudah meninggal. ----- Pesan Asli ---- Dari: fany salamanya <fany_gorontalo@ yahoo.co. id> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Terkirim: Selasa, 22 Juli, 2008 19:31:17 Topik: [GM2020] Nanya ke Bung Mukti Rivai, Bung Dodi, & Bung Iqbal. Bismillahirrahmaani rrahiim, Mudah-mudahan pertanyaan saya akan mendatangkan rahmat dan keberkahan kepada kita semua..AMIEN. . Bung Mukti Syarif Rivai, Bung Iqbal Makmur dan Sahabatku Dodi Komendangi. Puncak musim panas di Eropa adalah di Bulan Juni (normalnya dari mei sampai agustus). Di bulan Juni tersebut sholat magrib di Prancis dilaksanakan menjelang/mendekati pukul 23.00 serta sholat isya menjelang pukul 01.00, serta sholat subuh 04.30. Singkatnya kita hanya punya waktu tidur malam hanya sekitar 3 jam antara isya dan subuh. Rasanya sangat berat dan memberatkan, namun inilah mujahaddah. Lebih berat lagi di Belanda karena terletak lebih Utara dari Prancis, dan menurut teman saya muslim di sana, waktu tidur malam antara isya dan subuh hanya 2 jam disalah satu kota paling utara Belanda (saya lupa nama kotanya). Singkatnya, menurut fatwa dari seorang Mufti di sana, bahwa sholat isya boleh dijama' taqdim ke sholat maghrib dengan syarat setelah selesai melaksanakan sholat langsung tidur. Kita tahu bersama bahwa perintah Nabi SAW dalam menjama' sholat hanya berlaku bagi orang musafir. Namun Mufti di Belanda berpendapat bahwa sholat isya yg dijama' taqdim ke sholat maghrib boleh dilakukan oleh yg bukan musafir pada saat musim panas, dengan tujuan agar tidak terlambat bangun subuh dan besok harinya kita tetap fit. Orang dalam perjalanan/musafir mempunyai waktu yg terbatas/sempit, sehingga beliau beralasan bahwa waktu tidur yg sempit tersebut dianalogikan (Hukum Qiyas) kepada waktu yg terbatas/sempit bagi musafir. Pertanyaan saya kepada Ustad bertiga : 1. Apakah sah menggunakan analogi (Hukum Qiyas) waktu yg sempit bagi musafir dengan waktu tidur yg sempit bagi penduduk lokal disaat musim panas (dalam menjama' taqdim isya ke maghrib), sehingga kita tidak menyebutnya sebagai perbuatan Bid'ah yg tidak punya dalil yg tegas atau perintah langsung dari Baginda Nabi SAW dalam masalah ini.. 2. Kalau perbuatan tersebut bukan bid'ah, apakah Hukum Qiyas tentang pahala bacaan Al-Qur'an kepada org yg sudah meninggal adalah termasuk bukan perbuatan bid'ah karena dianalogikan dari perintah Nabi SAW tentang pahala sedeqah, membangun masjid, dan haji yg diniatkan bagi orang yg sudah meninggal? 3. Kalau anda berada dalam di Belanda, apalagi di Swedia yg lebih di Utara lagi, apakah anda menerima fatwa tersebut. Terus terang sebelum saya tahu fatwa tersebut, setelah magrib pukul 23.15 saya tidur dengan harapan bangun jam 02.00 untuk sholat isya, apa yg terjadi, saya bangun pukul 07 ketika matahari sudah tinggi, dan saya cepat-cepat mengqodha (mengganti) sholat isya dan subuh disaat tersebut. Dari yg resah menunggu jawabannya, Fany Salamanya NB. Ustad Mansur dan Bung Lukmanulhakiim jangan cuman diam saja yaa... ________________________________ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. ________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com