-----Original Message-----
From: BHR-SS [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, August 08, 2008 8:41 AM
To: undisclosed-recipients:
Subject: 




 
 
DOA JEKI
 
Jeki masuk ke toko obat dan  membeli sebiji kondom. Dengan riang dia
bilang kepada pemilik toko bahwa sebentar lagi dia akan makan malam di
rumah pacarnya.
"Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan ada kelanjutannya",
tambah Jeki sambil menyeringai. Kondom pun berpindah  tangan.
 
Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk. "Saya minta satu
lagi",  katanya. "Adik pacar saya juga cantik. Agak genit pula. Saya
rasa dia juga
naksir saya. Siapa tahu malam ini  saya mujur...". Kondom kedua
berpindah tangan.
 
Jeki kembali masuk dan minta  tambahan satu kondom lagi. "Begini, ibunya
juga tak kalah seksi. Penampilannya  jauh lebih muda dari usianya. Dan
kalau duduk
di depan saya, dia selalu  menyilangkan kaki. Saya yakin dia juga tak
keberatan kalau saya dekati...".
 
Dengan berbekal tiga kondom,  Jeki datang ke rumah pacarnya sambil tak
putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar  Jeki, adik dan ibunya sudah
menunggu. Jeki
pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.
 
Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Jeki langsung memimpin doa sambil
menunduk dalam-dalam. Yang  lain-lain ikut menundukkan kepala.
 
Satu menit berlalu. Jeki makin khusuk berdoa. Dua menit. Jeki terus
komat-kamit -- cukup panjang untuk  sebuah doa sebelum makan.
 
Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, "Saya baru
tahu kamu ternyata sangat  religius".
 
Sambil terus menunduk, Jeki  menjawab dengan suara hampir menangis:
"Saya juga baru tahu ayah  kamu punya toko obat...."
 
 

Kirim email ke