Welcome bro!
Finally it works.hahaha.
Salam,
Dewi

Andi Juanna wrote: 
>             my 1st post.. (masih nyubi sup) 
>  kisah ini diangkat dri blog sebelah... mudah2an tidak tllu pnjang (hehehe) 
> Dari usianya, Beliau sudah tidak muda lagi, usia yang senja bahkan sudah 
> mendekati malam, adalah pak Suyatno 58
>  tahun  kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit juga tua.  
> mereka menikah sudah lebih seperempat abad yang silam. Saat  Tuhan 
> memberinya  anak keempat itulah awal cobaan  menerpa, begitu sang kasih 
> melahirkan buah hatinya   tak diduga kakinya lumpuh dan tak mampu digerakkan  
> itu terjadi selama 2 tahun, lalu sesampai tahun ke tiga seluruh tubuhnya 
> menjadi
>  lemah bahkan seperti tak bertulang, lidahpun sudah tidak bisa digerakkan 
> lagi. Setiap hari pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran,  menyuapi, 
> dan mengangkat istrinya itu ke ranjang peraduan. Sebelum  berangkat kerja dia 
> letakkan istrinya didepan TV agar istrinya tidak termakan  kesepian. meski 
> istrinya tidak dapat berkata, dia selalu mampu memandang  sebiji senyuman  
> memercik dari pintu hati lalu bermuara kebibir istrinya  itu. Untunglah 
> tempat usaha pak Suyatno tidak terlampau jauh dari rumah. Saban hari dia 
> pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.lalu menjelang sorenya tak luput 
> memandikan  kemudian mengenakan  pakaian kehangatan Selepas maghrib Ia duduk 
> temani istrinya yang bisu sambil menceritakan apa yang telah dia alami 
> seharian itu. Sementara istrinya hanya mampu memandang  namun tak bisa 
> menanggapi balik,   Pak Suyatno
>  sudah cukup senang bahkan ia selalu menggoda
>  istrinya setiap berangkat tidur saat gelap mencumbui malam . Rutinitas ini 
> dilakukan Pak Suyatno tak kurang dualima tahun, sabar dia merawat istrinya 
> bahkan sambil membesarkan  keempat buah hati mereka, Sekarang anak anak sudah 
> dewasa sisa sibungsu yg masih kuliah. Pada suatu hari keempat anak Suyatno 
> berkumpul dirumah bersama orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. betapa 
> setelah mereka  menikah, hidup berpencar tinggal dengan masing masing 
> keluarga  Pak Suyatno memutuskan merawat ibu  sepeninggal mereka Dengan 
> berberapa ucapkata yg cukup pelan anak yg sulung  berkata " Ayah, kami ingin 
> sekali merawat ibu semenjak  kami kecil melihatmu merawat ibu tidak ada 
> sedikitpun  lontaran keluhan melompat keluar dari
>  bibirmu..... ..  bahkan dirimu tidak ijinkan kami menjaga ibu selama ini" .  
> anak itu melanjutkan sebasah airmatanya yang berlinang katanya "sudah yg 
> keempat kalinya kami mengijinkan ayah menikah lagi, kami rasa ibupun akan 
> mengijinkannya, kapankah ayah  dapat menikmati masa tua dengan berkorban 
> seperti ini  kami tak tega lagi melihatmu, ayah "Tak cukupkah janji kami 
> untuk merawat ibu sebaikmu secara bergantian". Mengalirlah jawaban Pak 
> Suyatno yang tanpa sekalipun  terduga dari hati anak - anaknya. " Anakku, 
> Jikapun perkawinan dan hidup didunia ini hanyalah  alasan untuk nafsu, 
> mungkin ayahmu akan menikah,.tahukah  kalian dengan ibu disampingku itu telah 
> lebih dari sudah  Dia melahirkan kalian  sejenak kerongkongannya tersekat,  
> Kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh  cinta yang tidak 
> satupun dapat ditukar dengan
>  apapun.  Coba kalian tanya ibumu
>  apakah dia menginginkan keadaanya seperti Itu? Kalian menginginkan ayah 
> bahagia, apakah bathin ayah bisa begitu meninggalkan ibumu dengan keadaanya 
> yang sekarang?  Kalian menginginkan ayah yang masih diberi Tuhan kesehatan  
> dirawat orang lain,  Sembari memandang sedih ibumu yang masih sakit berperih 
> Sejenak meledaklah haru tangis anak anak  pak Suyatno sambil melihat butiran 
> butiran kecil jatuh dipelupuk mata sang ibu tercinta dengan pilu ditatapnya 
> mata suaminya itu yg begitu sangat dicinta.  Sampailah akhirnya Pak Suyatno 
> diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber, 
> kemudian mengajukan pertanyaan kepadanya sebab apa mampu bertahan  selama 25 
> tahun merawat Istrinya yang sudah tidak mampu apa apa  lagi Disaat itulah 
> meledak tangis pak Suyitno kepada tamu yg hadir dia  mulai memintal
>  benang cerita. "Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam 
> perkawinannya, lantas tidak mau memberi  waktu, tenaga, pikiran, dan setumpuk 
> perhatian maka adalah kesia-siaan.  Saya memilih istri saya menjadi 
> pendamping hidup saya, sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya dan 
> mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata saja  dan dia 
> memberi saya empat orang anak yg lucu lucu buktinya Sekarang dia sakit karena 
> berkorban untuk cinta kita bersama. Apakah saya dapat memegang komitmen untuk 
> mencintainya apa adanya?.  Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya 
> apalagi yang sekarang dia yang didera sakit  ini" ------------ --------- 
> --------- --------- --------- --------- -------- I don't need anyone to take 
> advantage of my weaknesses or my strengths, I need someone who will 
> appreciate me for everything that I am. di bulan yg penuh rahmat in,, kita 
> harusnya bersyukur krna msh dberikn ksmpatan mnkmati indahnya
 anugerah Tuhan,, akan tetapi, tahukh kita bhwa, anugerah itu akn terasa lebih 
bermakna jka kita dpat mmbagikan kebahagiaan kita kepada orang lain.. 
>      



      

Kirim email ke