nah ana setuju deng k wito

--- Pada Sel, 16/9/08, Suwito Pomalingo <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

Dari: Suwito Pomalingo <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [GM2020] Ukhti, Selamatkanlah Aku!!
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 16 September, 2008, 2:47 PM










hahahaha....
yang ada tuh >>> yaa... akhi... selamatkanlah aku...!!!
coba itung aja banyakan mana, perempuan atau lelaki di bumi ini..???

salam
suwito
http://suwito. web.id/me

--- On Tue, 9/16/08, ahmad fadhli <fadhli_ahmad16@ yahoo.co. id> wrote:

From: ahmad fadhli <fadhli_ahmad16@ yahoo.co. id>
Subject: [GM2020] Ukhti, Selamatkanlah Aku!!
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, September 16, 2008, 12:33 AM








Sampai saat ini resah itu masih ada, keinginan untuk segera menyempurnakan 
setengah agama sudah begitu lama bersemayam dalam diri ini yang sampai saat 
inipun belum menemui hujungnya. Aku rindu, sungguh aku sangat merindukannya. 
Tidak dapat dipungkiri bahwa selama ini aku selalu berharap untuk menyegerakan 
hal itu, rasanya jika itu terlaksana akan sangat membawa perubahan yang sangat 
signifikan bagi diriku. 

Hari hari aku lalui sendiri tanpa ada yang menemani, menyatu dalam rentetan 
waktu dan selang-seling rambu kehidupan yang kian mewarnai hidupku serta 
pergantian "manusia halus" yang berada di dekat dan menghiasi pandangan dan 
cermin mataku. Aku melihatnya dan aku merasakannya, sungguh setiap kali 
"manusia halus" itu terlintas dimataku, ia terlintas pula dalam fikiranku dan 
tiap kali akan menjelma menjadi pengharapan yang menguatkan harapan-harapanku 
sebelumnya. Semakin bertambah besar kekuatannya sehingga harapan itu tidak 
jarang menghiasi barisan kata-kata dalam doa sujudku kepadaNya. 

Aku tidak kuat menahannya, sering secara tidak sadar airmatakupun menetes 
deras, mengalahkan berjuta prinsip yang telah aku tanam, tidak melihat bahwa 
diriku adalah seorang ikhwan yang kuat, mengapa harus menangis? Hanya karena 
"manusia halus" itu, aku sekarang begitu lemah, sungguh dibuatnya tak berdaya 
dan lumpuh. Jika dalam pertarungan, mungkin aku akan meminta ampun kepadanya 
karena sungguh aku tidak mampu melawannya. 

Banyak sekali peluang bagi musuh terbesarku untuk menjerumuskanku melalui 
perantaraannya, namun Alhamdulillah hal itu belum pernah menjadi bencana besar 
bagiku, dan aku harapkan tidak akan pernah menjadi bencana bagiku sampai 
kapanpun. Tetapi meskipun demikian, hal itu tetap mengganggu diriku, tingkat 
keimananku sering turun naik karenanya, walaupun aku mengetahui bahwa secara 
fitrah memang iman itu "yaziidu wa yanqus", namun hal ini tidak bisa aku 
biarkan begitu saja. Aku harus segera bertindak. 

Waktu harus segera aku percepat agar segera memihakku dan menghantarkanku pada 
saat itu, saat dimana tiada lagi keimanan "yaziidu wa yanqus" hanya karena 
"manusia halus" yang tiap kali berkemelut dalam fikiran dan hatiku. Aku harus 
segera memilihnya, menjadikan salah satunya sebagai pendamping hidupku, sebagai 
penentram hatiku, sebagai pelita hatiku dimana akan menerangi setiap sisi gelap 
kehidupanku dan memperbaiki rambu-rambu yang rusak dalam jalanku menuju Illahi 
Rabbi. 

Walaupun kadang hal itu menjadi fikiran berat dalam diriku, akan tetapi hal itu 
tetap harus aku lakukan, sesegera mungkin. "Apakah aku sudah siap?". Bukan, 
bukan seperti itu, akan tetapi "Aku harus siap!", dengan segala keterbatasan 
yang ada pada diriku, demi menyelamatkan kehidupanku. 

Ukhti, selamatkanlah aku!!

Al-Fakirru



Dapatkan nama yang Anda sukai! 
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.

 














      
___________________________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Reply via email to