Assalamualaikum...

Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa yang telah diturunkan 
Allah," mereka menjawab,"(Tidak!) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada 
nenek moyang kami (melakukannya)." Padahal nenek moyang mereka itu tidak 
mengetahui apapun, dan tidak mendapat petunjuk. (Q.S Albaqarah : 170).

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kedalam Islam secara Kaaffah 
(keseluruhan), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syaitan. Sungguh, ia 
musuh yang nyata bagimu. (Q.S Albaqarah : 208)





--- Pada Jum, 26/9/08, iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

> Dari: iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED]>
> Topik: Re: Balasan: Bls: [GM2020] TUMBILATOHE, Taqabbalallahuuminkum...
> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Tanggal: Jumat, 26 September, 2008, 12:02 PM
> Assalamualaikum..
> Maaf ikutan nimbrung.. Saya kira semua pendapat yang sudah
> disampaikan mengenai Tumbilotohe semuanya benar, cuma sudut
> pandang dan cara penyampaiannya saja yang perlu kita
> pertajam. Saya sependapat dengan Ustadz Mansur dalam hal
> pelaksanaan Tumbilotohe yang saat ini sudah agak
> berlebih-lebihan dan terkesan mubazir.
>  Innallaha la yuhibbul musrifiin...... Inna mubadziriina
> kana ikhwanusyaithan...
> Saya juga bisa memahami pendapat dari Ustadz Ahmad Fadhli
> yang mungkin melihatnya dari sudut pandang,  qullu bidhatun
> dhalaalah waliqullidhalaalatun finnar. Memang ada sebagian
> masyarakat kita yang berfikir bahwa tidak afhdal Ramadhan
> tanpa Tumbilotohe, Menempatkan Tumbilotohe sebagai salah
> satu ritual dalam Ramadhan memang sudah lari dari syariat.
> (Ini kalau ada). Kita Semua juga bisa melihat dari asas
> manfaat dan mudharat, Kalau untuk sekedar penerangan, saat
> ini hampir semua tempat sudah dipasang penerangan, jadi
> alasan ini gugur. Kalau untuk mempertahankan budaya,  ok2
> saja, tapi kalau sampai kegiatan ini malah menyebabkan lebih
> banyak orang meninggalkan shalat malam, itikaf di masjid,
> tadarusan dlsb, maka harus ada orang yang memperingatkan hal
> ini. Kuntum khaira ummah, ukhrijatlinnas, ta^muruuna
> bilma^ruuf watanhauna anil munkar, watu^minuunabillah....
> Akhirnya semua kita kembalikan pada diri kita
> masing-masing, kewajiban kita sesama muslim hanya sekedar 
> Watawwassubil haq, watawwasaubilssabr... 
> Manr ayiminkum munkarran falyugayirhu biyadihi faillam
> yastatik fabillisaani.. faillam yastatik fabi qalbi, innahu
> adhaful imaan..  Tapi tentu saja penyampaiannya harus
> dengan hikmah dan yang mendengarkannya pun harus sami^na
> waatha^na, bukan sami^na waashaina..
>  
> Demikian, mohon maaf bagi yang kurang berkenan..
> Wasariuilamagfiratim mirrabbikum wajannah, arduassamaawati
> wal ard, uiddats lilmuttaqin. Alladzina yunfiquunafissarra,
> wadharra, wal kadzimiinal ghaiga, wal afiina aninnas..
> wallahu yuhibbul mukhsinin..
>  
> Dan bersegeralah kamu kepada ampunan allah dan surga yang
> seluas langit dan bumi yang diperuntukkan bagi orang2 yang
> bertaqwa. Yaitu orang2 yang menafkahkan hartanya baik dalam
> keadaan LAPANG maupun SUSAH, dan orang2 yang MENAHAN
> AMARAHNYA, dan MEMAAFKAN KESALAHAN orang lain, sesungguhnya
> Allah mencintai orang2 yang berbuat KEBAJIKAN.
>  
> Selamat memasuki akhir ramadhan dan menyongsong idul
> fitri..
> Taqabbalallahuminna waminkum..
>  
> Salam,
> Iqbal Makmur, 
> Lebaran pertama tanpa keluarga
>  
> 
> 
> --- On Thu, 9/25/08, N. Syamsu Panna
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> From: N. Syamsu Panna <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Balasan: Bls: [GM2020] Kritik Tuk Ahmad
> Fadhl=>TUMBILATOHE
> To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
> Date: Thursday, September 25, 2008, 8:47 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Maaf kalo saya salah,
> 
> klo tidak salah, di hadits Nabi pernah menyarankan umatnya
> untuk menerangi jalan menuju masjid pada malam-malam
> ramadhan, agar orang-orang yang hendak beri'tikaf di
> masjid di terangi jalannya... Hadits itulah yang menjadi
> dasar orang2 gorontalo dulu untuk membuat tumbilotohe.
> Tubilotohe dulu kan hanya lampu di pinggir jalan saja, bukan
> seperti skarang yang dibikin di tengah2 sawah segala....
> Bahkan konon alikusu itu katanya dari bahasa arab yang asal
> katanya ialah "aliyyun" dan "kusufun".
> 
> 
> Bolo maapu....
> 
> Syamsu Panna
> 
> 
> Mansur Martam <ibnulkhairaat@ yahoo.co. id> wrote:
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> Saudara Ahmad Fadhli benar, bahwa Tumbilatohe (Tumbilotohe?
> Mana yang benar?) bukan ajaran Rasulullah. Sebab semasa
> Rasulullah tidak ada budaya ini. Kalaupun ada budaya ini,
> maka Rasulullah juga tidak pernah mengakuinya. Dengan
> demikian, maka timbul pertanyaan; Apakah budaya yang tidak
> pernah diajarkan atau diakui atau didiamkan Rasulullah
> terlarang atau haram? No Man!! Selama tidak bertentangan
> dengan prinsip-prinsip dasar agama, maka sah-sah saja. Dalam
> kitab-kitab fikih, para ulama telah banyak membahas hal ini.
> Silahkan dirujuk kesana. Namun ada beberapa point yang ingin
> saya garis bawahi;
> 
> 1. Tumbilotohe pada dasarnya mubah atau boleh-boleh saja.
> Yang tidak boleh adalah berlebih-lebihan dalam kebolehannya
> ini, sehingga membuat kita jadi mubazir harta. disisi lain,
> banyak orang yang butuh uluran tangan kita. Jadi, yang haram
> dan terlarang adalah menghambur-hamburka n harta, sedangkan
> Tumbilotohe tetap berada dalam kebolehannya. Pemilahan ini
> penting, agar kita tidak semborono mengharamkan yang halal.
> Sebab mengharamkan yang halal sama dosanya dengan
> menghalalkan yang haram.
> 
> 2. Analogi Saudara Ahmad Fadhli menurut saya kurang tepat.
> Karena menyamakan dua hal yang jauh berbeda esensinya.
> Tumbilotohe mempunyai kandungan makna yang dalam (terlepas
> dari pemborosan yang ada) hubungannya dengan bulan Ramadan.
> Kita bisa menginterview siapa saja, dan kitapun akan
> mendapatakn jawaban yang sangat sakral tapi islami. Seperti;
> menyambut malam lailatul qadar, melepas bulan suci ramadan,
> memeriahkan musim zakat fitrah, dll. Yang jelas dari sekian
> banyak jawaban, satu jawabanpun kita tidak akan temui, bahwa
> mereka melakukan hal itu demi mengagungkan api atau
> menyembah api. Sangat berbeda dengan ritual Majusi penyembah
> api. Mereka mutlak melakukan hal itu, demi pengagungan
> kepada api. bagi mereka; tiada tuhan kecuali api yang layak
> disembah. Karena analoginya keliru maka kesimpulannya juga
> sama, keliru.
> 
> 3. Kata-kata saudara Ahmad Fadhli; "kalau di gorontalo
> mungkin orang2 tidak tidur hanya utk mempersiapkan
> Tumbilatohe. .." ini jelas menyapu rata tanpa tedeng
> aling-aling. Biasanya kalimat sapu rata seperti ini terlahir
> dari mereka-reka permasalahan saja. Walau tak bisa kita
> pungkiri, banyak juga yang abis waktunya demi Tumbilotohe.
> Sibuk di Gode-gode. Keasyikan dengar lagu-lagu R & B di
> panggung2 kecil yang dibuat kayak jembatan penyebarangan.
> Dan yang pasti, moment Tumbilotohe, banyak juga yang bersemi
> cintanya, karena bisa menggaet kembang-kembang desa &
> gadis-gadis perawan li pak imam.
> 
> Salam.
> Semalam, watiya lo otapu jalo eii... Malalie...       
>   
> 
> --- Pada Kam, 25/9/08, ahmad fadhli <fadhli_ahmad16@
> yahoo.co. id> menulis:
> 
> Dari: ahmad fadhli <fadhli_ahmad16@ yahoo.co. id>
> Topik: [GM2020] KRITIK : TUMBILATOHE BUKAN BUDAYA ISLAM...
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Kamis, 25 September, 2008, 12:05 AM
> 
> 
> 
> 
> Assalamualaikum. ..
> 
> Tumbilatohe itu bukan budaya islam atau tidak pernah di
> ajarkan oleh Rasulullah.. .
> 
> alasannya :
> 
> 1. Tumbilatohe merupakan pemborosan karena menghambur2kan
> uang hanya untuk sekedar ikut2an budaya yang tdk jelas,
> dalam islam Rasulullah tidak pernah mengajarkan pemborosan..
> .
> 
> 2. Budaya tumbilatohe merupakan budaya yang sama sekali
> tidak mencerminkan simpati terhadap saudara2 kita yang
> sedang kesusahan, kenapa???sekarang Indonesia sedang krisis
> minyak tanah, eh...orang gorontalo malah bakar2 minyak untuk
> hal2 yg sama sekali tidak bermanfaat.. .padahal dalam islam,
> setiap muslim itu bersaudara dan mereka ibarat satu tubuh,
> jika ada satu bagian yg sakit maka bagian yg lain turut
> merasakan sakitnya...
> 
> 3. Tumbilatohe itu mirip budaya orang2 Majusi yang suka
> menyembah api...dulu ketika orang2 majusi ingin beribadah
> maka mereka menyalakan api untuk memanggil orang2 agar
> berkumpul menyembah dan meminta kepada api, karena api
> tersebut dianggap sebagai tuhan oleh mereka...
> 
> 4. Tumbilatohe itu, mengambil sebagian hak orang lain untuk
> menghirup udara segar...dengan adanya lampu2 botol itu maka
> membuat orang lain menghirup racun yg sangat berbahaya bagi
> kesehatan manusia...
> 
> 5. Dalam Islam, Rasulullah memerintahkan pada 10 hari
> terakhir bulan Ramadhan untuk beri'tikaf dimasjid, bukan
> untuk merayakan tumbilatohe. ..kalau di makkah pada 10 malam
> terakhir Ramadhan orang2 sibuk beri'tikaf dan tidak
> tidur semalaman untuk beribadah, kalau di gorontalo mungkin
> orang2 tidak tidur hanya utk mempersiapkan Tumbilatohe. ..
> 
> So, Pilih mana??? Budaya Islam yang diajarkan Rasulullah
> atau Budaya Majusi yang diajarkan Nenek Moyang???
> 
> Astaghfirullahhalad zim...
> 
> =Ahmad Fadhli=
> 
> ____________ _________ _________ _________ _________
> _________ _
> Dapatkan alamat Email baru Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil
> orang lain!
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> 
> 
> 
> Nama baru untuk Anda! 
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru
> @ymail dan @rocketmail. 
> Cepat sebelum diambil orang lain!
> 
> 
> 
> 
> Nama baru untuk Anda! 
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru
> @ymail dan @rocketmail. 
> Cepat sebelum diambil orang lain!


      
___________________________________________________________________________
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

Kirim email ke