Temans,
 
Ada yang menurut saya harus kita bedakan, budaya Arab dan hukum Islam.  Ada 
yang bisa menjelaskan?  Teman-teman yang di tanah Arab ada yang bisa 
menjelaskannya?
 
Atau memang budaya Arab itu juga dianggap hukum Islam?  Karena menurut saya, 
budaya orang Gorontalo dan Indonesia sekarang ini pada umumnya banyak yang 
berbeda jauh dengan budaya Arab.  Dahulu kala, budaya banyak istri masih bisa 
diterima, tapi jaman sekarang, sudah nggak bisa diterima lagi karena budaya itu 
dinamis sifatnya.  Sekarang malah ada sinetron/film Suami-suami Takut Istri, 
hi.... hi..........
 
Salam,
AGA

--- On Sun, 10/26/08, Hamzah Isa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Hamzah Isa <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [GM2020] Kiai Nikahi Bocah 12 Tahun (subhanallahu)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 26, 2008, 4:49 AM











Sesuai dengan hasil kajian yang saya terima tuntunannya adalah:
 
Kawinlah kamu jika kawin membuat kamu lebih dekat dengan Allah
Demikian pula sebaliknya Janganlah kamu kawin jika kawin itu menjauhkan kamu 
dari Allah.
 
jadi kalo suka bekeng he...... he......


--- On Sun, 10/26/08, Mansur Martam <ibnulkhairaat@ yahoo.co. id> wrote:

From: Mansur Martam <ibnulkhairaat@ yahoo.co. id>
Subject: Re: [GM2020] Kiai Nikahi Bocah 12 Tahun (subhanallahu)
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Sunday, October 26, 2008, 4:22 AM








Repot juga seh kalo lelakinya gak ada ilmu yang bisa dia transfer ke isteri 
kecilnya. Percuma dan tidak ada gunanya. Sangat beda dengan Rasulullah waktu 
nikah dengan Aisyah. Ribuan hadits (hukum misalnya) yang Aisyah bisa hafal. 
Lebih khusus menyangkut persoalan rumah tangga. Tak salah bila kemudian Aisyah 
menjadi mufti perempuan yang terkenal dizamannya dan banyak hadits hukum dari 
riwayat beliau yang dijadikan referensi hingga kini. Intinya, kalo potensi diri 
si isteri kecil tidak mandek karena menikah, kenapa tidak?

Salam.  

--- Pada Ming, 26/10/08, suwito <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:

Dari: suwito <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: Re: [GM2020] Kiai Nikahi Bocah 12 Tahun (subhanallahu)
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Minggu, 26 Oktober, 2008, 5:44 PM




asalkan perempuannya sudah haidh, yang menandakan bahwa perempuan itu sudah 
akil baligh, artinya itu sudah boleh untuk dinikahi.

kalo gusDur bilang "gitu aja kok repot"...


2008/10/26 ahmad fadhli <fadhli_ahmad16@ yahoo.co. id>






Orang2 di negeri ini memang aneh2, dunia sudah terbalik.

Orang yang selingkuh dan main perempuan di diemin, ehhhh orang yang nikah 
secara islami, resmi dan mengikuti sunnah rasul kok di hujat-hujat? ?? itu sama 
aja menghujat rasul. siapa yang menghujat rasul, halal darahnya untuk di 
tumpahkan.

--- Pada Ming, 26/10/08, wawan_tolinggi <wawan_tolinggi@ yahoo.com> menulis:

> Dari: wawan_tolinggi <wawan_tolinggi@ yahoo.com>
> Topik: [GM2020] Fw: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Kiai Nikahi Bocah 12 Tahun
> Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
> Tanggal: Minggu, 26 Oktober, 2008, 5:29 PM
> ************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* *****
> Assalamu alaikum Om Bakrie, siang tadi saya mengutip
> walaupun tidak
> tuntas berita di seputar Indonesia RCTI tentang pengakuan
> Kyai
> "nyentrik" ketika di tanya salah satu alasan
> tentang "kenekatannya"
> menikahi Bocah 12 tahun, menurutnya, isterinya tersebut
> adalah
> tergolong anak yang cerdas di sekolahnya,jadi sebelum
> menikah, ada
> proses seleksi akademis, semacam kontes sekelas Idol, jadi
> ada proses
> eliminasinya, salah satunya dengan meminta raport para
> calon
> isterinya, akhirnya bocah 12 tahun tersebut yang terpilih
> menjadi
> isteri keduanya, karena dianggap cerdas di bandingkan yang
> lain,
> bahkan diapun punya obsesi selanjutnya untuk mencari bocah
> 9 tahun
> untuk di jadikan isteri ke 3, mungkin kyai"unik"
> ini, terinspirasi
> dengan Hitler akan superioritas bangsa aryanya (maaf ya
> bukan arya
> danuarta), he...he... 
> 
> 
> Bolo maapu ju...
> 
> Wassalam,
> 
> 
> wawan Tolinggi
> ++++++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++
> 
> 
> 
> 
> In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, Bakri Arbie
> <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote:
> >
> > 
> > 
> > --- On Sat, 10/25/08, bakri arbie <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > From: bakri arbie <[EMAIL PROTECTED]>
> > Subject: Fw: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Kiai Nikahi
> Bocah 12 Tahun
> > To: "arbie bakri" <[EMAIL PROTECTED] ..>
> > Date: Saturday, October 25, 2008, 8:53 PM
> > 
> > 
> > 
> > --- On Fri, 10/24/08, Sulaeman_H.
> <[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
> > From: Sulaeman_H. <[EMAIL PROTECTED] .>
> > Subject: Re: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Kiai Nikahi Bocah
> 12 Tahun
> > To: Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com
> > Date: Friday, October 24, 2008, 6:35 PM
> Untuk kali kesekian masalah perkawinan yang
> melibatkan
> seorang kiyai menjadi
> > pergunjingan hebat dimasyarakat. Dulu di Jakarta a ada
> kiyai beken
> 
> > dikabarkan menikahi seorang janda secara kilat
> (semacam cinta kilat)
> hanya
> > semalam dan kemudian diabaikan untuk selamanya.
> Kemudian di Bandung
> seorang
> > ulama beken jatuh popularitasnya karena berpoligami
> dengan seorang janda
> > cantik santrinya sendiri. Sekarang ada kiyai nyentrik
> menikahi bocah
> ingusan
> > 
> > usia 12 tahun. Pertanyaannya pesan dan tauladan apa
> yang mau diturunkan
> > 
> > kiyai bersangkutan terhadap umatnya dengan pernikahan
> macam ini? Mungkin
> > 
> > dasar syariahnya bisa saja ada seribu pembenarannya,
> tapi dari
> banyak hal
> > 
> > sudah jelas perkawinan macam ini secara umum
> dimasyarakat tidak akan
> banyak
> > 
> > mencapai tujuan dari perkawian itu sendiri sesuai yang
> digariskan
> syariah.
> > 
> > Malah kalau dijadikan trend di masyarakat itu hanya
> menambah rumit
> > 
> > permasalahan rumah tangga yang sudah menumpuk.
> > 
> > 
> > 
> > Kalau gula itu halal secara syar'iah, tidak
> berarti anda boleh makan
> gula
> > 
> > seenaknya tapi anda harus melihat saran dokter
> bagaimana sebaiknya
> > 
> > mengkonsumsi gula dalam takaran yang terbaik dan
> teraman. Kalau membagi
> > 
> > zakat itu perbuatan yang diwajibkan syariah, tapi anda
> tidak harus
> buta akal
> > 
> > fikiran asal membagi zakat dimana-saja kapan saja tak
> peduli peminta
> zakat
> > 
> > antri berdesakan. Mengerti zakat ada pembenaran
> syariahnya itu satu hal,
> >
> > mengerti kemaslahatan di masyarakat dalam
> mengimplementasikan zakat
> itu hal
> > 
> > lain yang juga wajib diperhatikan kalau tidak mau
> mencederai agama.
> Kalau
> > 
> > naik haji itu ada pembenaran syari'ahnya, maka
> tidak berarti anda
> berhaji
> > 
> > mengikut suka-suka hati pelaksanaanya tapi mesti
> memperhatikan 
> ketertiban
> > 
> > demi keselamatan semua. Sebab kalau tidak ada
> aturan-aturan
> ketertiban maka
> > 
> > akan berakibat desak-desakan dan menimbulkan jamaah
> lain mati
> > 
> > terinjak-injak. Mengawini orang dibawah umur 17 tahun
> mungkin tidak ada
> > 
> > aturan agama yang jelas mengharamkan, tapi anda mesti
> melihat
> kemaslahatan
> > 
> > dan aturan kesepakatan di masyarakat demi menjaga
> nilai perkawinan
> dan demi
> > 
> > melindungi para anak. Jadi alhasil belajar agama bukan
> melulu hafalan
> > 
> > belajar dalil tapi harus juga memperhatikan banyak
> aspek dan
> tantangan yang
> > 
> > melingkari anda dan masyarakat. Menghormati aturan dan
> kesepakatan
> > 
> > dimasyarakat yang bagus untuk kemaslahatan hidup juga
> bagian dari
> perintah
> > 
> > wajib syariah.
> > 
> > 
> > 
> > Sekarang jumlah lelaki yang telah mengidap penyakit
> doyan menyetubuhi
> > 
> > anak-anak dibawah umur telah meningkat dan dibeberapa
> negara malah
> sering
> > 
> > ada kejadian bocah perempuan hilang diculik untuk
> dijadikan budak sex.
> > 
> > Ketika seorang kiyai memutuskan untuk mengawini bocah
> ingusan dibwah 12
> > 
> > tahun, maka sepertinya kiyai ini mau memberi tahu
> orang-orang pedofilia
> > 
> > (maniak sex terhadap anak-anak) bagaimana cara legal
> mendapatkan
> bocah untuk
> > 
> > dijadikan kawan tidur. Ini pesan sangat berbahaya dan
> jangan
> dianggap remeh
> > 
> > walau mungkin kiayi itu tidak terfikir mencontohkan
> untuk itu.
> > 
> > 
> > 
> > Memang betul dizaman dahulu kala perkawinan di usia
> bocah banyak
> dipraktekan
> > 
> > di masyarakat dan ini semata-mata faktor budaya dan
> sama-sekali tidak
> > 
> > terkait sama sekali dengan penyakit pedofilia. Nenek
> buyut saya
> menceritakan
> > 
> > dia kawin pada usia 11 tahun di jaman penjajahan
> Belanda dan itu
> boleh-boleh
> > 
> > saja karena sesuai dengan tuntutan dan keadaan masa
> itu. Oleh karenanya
> > 
> > agama tidak memberikan garis yang tegas tentang batas
> umur, tapi
> batasnya
> > 
> > hanya mensurasi dan kesiapan mental dan emosi untuk
> mengarungi jenjang
> > 
> > pernikahan. Sekarang ini zaman modern, tentu rumusan
> apa yang
> terbaik untuk
> > 
> > menjaga ketertiban pernikahan dan perlindungan anak
> mesti
> disesuaikan dengan
> > 
> > keadaan dan tantangan yang dihadapi di jaman kita
> sendiri.
> > 
> > 
> > 
> > Undang-undang pernikahan, undang-undang wajib belajar
> dan undang-undang
> > 
> > perlindungan anak mesti diberlakukan untuk siapapun
> dan pihak penegak
> > 
> > undang-undang wajib memberikan sangsi kepada
> pelanggarnya karena kalau
> > 
> > dibiarkan ini takut menjadi budaya yang mungkin malah
> menambah rumit
> masalah
> > 
> > perlindungan terhadap anak dan perempuan. Jadi saya
> melihat ini isu
> > 
> > penegakan UU dan bukan isu syariah.
> > 
> > SH
> >

Berbagi video sambil chatting dengan teman di Messenger



-- 
Salam,
Suwito.
http://www.suwito. web.id/me ~~ update: PoliBlog...! !!
http://suwito. pomalingo. net ~~ update: MS08-067 - Windows Server Service 
Vulnerability 



Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain! 

 














      

Reply via email to