Saya sangat setuju dengan ide ini, olehnya saya, ensyaAllah, siap membantu 
dengan beberapa buah buku yang cukup berkualitas dan menjadi referensi utama 
dalam kajian fikih (hukum Islam). Disamping itu, saya juga, ensyaAllah, ikut 
menyumbangkan tenaga saya untuk bergabung bersama Dewi dkk. demi suksesnya 
perpustakaan ini. EnsyaAllah, kalo tidak berhalangan, saya akan pulang satu dua 
bulan ini.
Dulu pernah dibahas ttg perpus GM2020 dimillist ini, dan cukup banyak apresiasi 
dari millister. Semoga niat baik ini bisa secepatnya dapat terealisasikan. 
Slogannya;
MEMBACA UNTUK SEMUA
Sebuah slogan yang dikampanyekan oleh Susan Mubarak, ibu negara Mesir. :)

Salam.
Mansur Martam
=================
Dear All,
Awalnya ide ini belum pengen saya posting di milis, tapi karena teman2 sudah 
menyinggung masalah perpustakaan, akhirnya saya fikir, kenapa gak sekalian aja 
diposting di milis
 
tadi pagi pas bangun ada balasan postingan teman yang cukup menggelitik, soal 
perlunya Gorontalo punya Perpustakaan. Memang Gorontalo sudah punya perpus HB 
Yassin, tapi believe me, perpus itu tidak populer and tidak user friendly sama 
sekali...hehehe( pengalaman pribadi neh)
 
Anyway, beberapa bulan ini saya sering bolak balik ke Adelaide Global Education 
Room..Perpus yang di danai AusAid, and ada beberapa isu yang sangat menarik 
perhatian, terutama tentang globalisasi and poverty, consumerism, learning 
about other religion and cultures dll. Ide awal pendirian GER ini cukup 
sederhana, hanya beberapa orang lokal yang mengumpulkan koleksi buku2 mereka 
and kemudian menyewa sebuah ruangan di Torrens Building dan kemudian dengan 
beberapa volunteer mereka mengiklankan keberadaan perpus ini sebagai tempat 
belajar dan juga sebagai tempat diskusi, and bahkan mereka sekarang 
mengembangkan bahan2 pembelajaran untuk sekolah2 and menerima kunjungan dari 
sekolah2 untuk belajar di GER ini
 
Setelah ngomong2 dengan beberapa teman, katanya ide sejenis so pernah di 
kemukakan oleh Pak Irwan Uno and bahan OH pernah bersedia menyediakan tempat 
untuk perpus ini.
jadi singkatnya mungkin begini
 
1. tempat ini akan menjadi perpustakaan offline(kalo ada teman2 yang bisa 
mmbuatnya online is even better)
2. buku2nya dari kita semua (sumbangan teman2)
3. tempatnya bisa kita sewa(means kita donate money untuk menyewa tempat)kalo 
ada yang bersedia donate tempat lebih bagus lagi, atau alernatif lain kita bisa 
nitip di CIVICA(gimana k Agus?) or di JAPESDA(gimana k Jufri??)
4. Kita juga butuh teman2 media untuk menyebarluaskan keberadaan GER ini.
5. GER ini juga akan berfungsi sebagai tempat diskusi...(coffee shop mungkin)
6. Dana dari sirkulasi peminjaman buku ini akan kita pakai untuk sewa bangunan 
atau menghire orang untuk menjadi care taker GER ini, tapi tetap saja ada orang 
kita, saya dan beberapa teman yang tinggal di GTLO misalnya, yang akan 
bertanggungjawab terhadap GER ini.
7. Any Input???
saya tahu ide ini mungkin tidak sesempurna yang saya fikirkan, hehehe, but at 
least just a thought poli, sapa tahu berguna buat Hulondalo... ..
 
Sekedar cerita, dua tahun yang lalu saya dan seorang teman (Tia) mendirikan 
perpus di desa Huwongo, cuman oleh pejabat diknas setempat, perpusnya dilarang 
beroperasi, katanya kami overlapping programnya mereka di situ..hiks,hiks, 
hiks, akhirnya buku2 kami end up disumbangkan di sekolah di desa yang sama...
 
Salam,
Dewi




      ____________________________________________________________________
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

Kirim email ke