toki kasana di kapala no'u jangan tako,kan kita so bilang kalo yg bagitu cepat bertindak, wassalam
--- On Tue, 11/18/08, titien mohammad <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: titien mohammad <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [GM2020] FW: [Rachmans] Rakyat High - Class, Tapi............... To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tuesday, November 18, 2008, 1:19 AM wah..tahun kemarin ketika saya dari bandara makassar ke Jalaludin sriwijaya ( malam) ..sempat se pesawat dengan seorang bapak.. waktu itu beliau mengenakan kaus yang ada gambar kanggurunya. . sama persis dengan kaus souvenir aussie yg biasa ada di toko t4 saya kerja part time..wikikikik. .jadinya saya basa basi aja nanyain kalo dari aussie ya.. cos biasanya banyak pejabat2 yang ada tugas ke sana.. ternyata beliau itu lagi ada proyek di gtlo... ( orangnya tinggal di Jakarta..) 30 menit sebelum landing sy memperhatikan bapak itu dengan gayanya ngutal ngatik communicatornya selama dalam penerbangan menuju gtlo.. yang sebalnya tiap ada pramugari lewat..dia akan menutup communicatornya dengan koran.. wuihh..rasa2 so mo pigi bataria kasana pa itu bapak.. jadinya selama perjalanan palato nyawa sandiri... Pengen rasanya kasih tau ke pramugari.. waktu itu so niat..kalo bapak itu akan terus nylain HP nya saya akan pura2 ke toilet dan akan kasih tau pramugarinya. .. cuma kayaknya itu setelah itu sy gak liat dia ngutakngatik hpnya lagi..ntah masih on or off... well.. so jadi kebiasaan.. umumnya domestic flight... biar so di dalam pesawat masih ada aja yg telp sana telp sini..apa lah.. padahal utk penerbangan international. .once we get into the plane.. si pramugarinya akan menegur kalo kita masih nyalain HP.. dan umumnya orang so mengerti..dan gak akan menyalakan hpnya begitu udah di pesawat.. hal yg sama juga pas mau landing.. pasti banyak penumpang yang udah nyalain hpnya sebelum mesin pesawatnya off... wah.. padahal saya juga pernah baca kalo itu sangat berbahaya.. seperti yang di posting OH di milist ini.. Barangkali pihak airlines..domestic atau international. . mungkin harus naruh flyer cerita tentang kecelakaan pesawat karena nyalain HP or radio frequency lainnya saat penerbangan. ..itu ditaruh saja di seat masing2 penumpang.. karna kalo cuma sekedar warning dan mereka gak tau bahayanya pasti penumpangnya akan tetap menyalakannya. . well.. Moga kita semua juga bisa sadar akan hal ini... Titien FM From: Razif Halik <[EMAIL PROTECTED] com> To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, November 18, 2008 1:12:42 PM Subject: [GM2020] FW: [Rachmans] Rakyat High - Class, Tapi........ ....... INI KALI KE-2 tulisan bernada sama di FW. Ke GM2020. Sebaiknya kita sadar dan berdo’a kemungkinan kejadian begini terjadi pada pesawa2 yang menuju dan dari Gorontalo. Selama ini baru HAMPIR2 dan “Cuma” tergelincir di Bandara Toloti’o. SALAM&SORI, OH From: [EMAIL PROTECTED] s.com [mailto:Rachmans@ yahoogroups. com] On Behalf Of Asmir Agoes Sent: Monday, November 17, 2008 10:16 PM To: rachmans; rumahbatu Subject: [Rachmans] Rakyat High - Class, Tapi........ ....... --- On Mon, 11/17/08, tenegar suryadi <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: tenegar suryadi <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [Karbaider] Trs: {diskusi}Rakyat High - Class, Tapi........ ....... To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Date: Monday, November 17, 2008, 1:07 AM Rakyat High-Class, Tapi ..... Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan. Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping saya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya. Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin turbin. Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati. Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat. (KOMPAS) Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya gk ketulungan. Ada yang gk tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau tapi tetap gk peduli. Orang indonesia harus selalu belajar dengan cara yang keras. Buat yang belum tahu, kenapa Gk boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya: Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia-Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti. Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan menggunakan ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang. Contoh kasusnya antara lain: Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat. Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi. Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998). Seperti kita tahu di Indonesia ? Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan,langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan. Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance)terhadap kenyamanan orang lain. Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum memahami tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat. Berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng, Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator)terganggu , Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar, Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy Semua informasi diatas adalah bersumber dari ASRS. Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel. Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik. Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta ). (Varis/pertamina) Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama? Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam pesawat terbang. Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar. Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas. Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang. Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg. com Version: 8.0.175 / Virus Database: 270.9.4/1793 - Release Date: 11/16/2008 7:58 PM