cerita kaya yang di indosiar n tipi yang laen terlalu di dramatisir 
sinetronisir himbulonisir
nggak segitu gitu amat kale pengaruhnya.
kalo mo niat selingkuh mah nggak usah di chating dimana2 juga banyak
dari milis ini juga bisa......
kan yg koneksi ke siini udah dr mane aje jadi kemungkinan itu bisa terjadi.
tergantung kita         lah.
ada om2 senang
ada tante senang 
ada perawan. senang
ada bujang ke ganjenan...hahahhaah
smua ngumpul disini.
tingal pilh tinggal pilih   ada arab , mesir, jepang ,belanda, amerika 
,australia ,argentumo kuandang kabila talaga, banyak skali
cari dr arab pasti super jumbo.
 
 
 
thanks
 
 
wassalam

--- On Fri, 11/21/08, Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Taufik Polapa <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [GM2020] Akibat Negatif Chating
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Friday, November 21, 2008, 7:19 PM










Pak Yunus,


Cerita dari yang bapak sharing tersebut .... bisa jadi banyak benarnya.... 
karena Zaman saat ini telah banyak berubah .....



--- On Fri, 11/21/08, Yunus daud <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Yunus daud <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [GM2020] Akibat Negatif Chating
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Friday, November 21, 2008, 8:34 AM






FYI

wahhh.. harus selektif nih dalam chatting apalagi saya ga bisa lepas dari 
chatting klo udah di depan komputer yang terkoneksi dengan internet.

 


 YunusD 
Tr.6 Operation/IAS Section
Ras Laffan LNG Co.Ltd
Ras Laffan Industrial City
The State Of Qatar  PO BOX. 24200
[EMAIL PROTECTED] com.qa
+9745468135

 




























Akibat Negatif Chating 
  
Dikisahkan seorang pemuda saleh, Sidiq menikah dengan seorang wanita solehah, 
Anisah. Mereka berdua berasal dari keluarga agamis, terpandang dan mulia. Kedua 
belah pihak merasa sangat berbahagia dan bersyukur kepada Allah SWt. karena 
telah dikaruniai pasangan yang sesuai dan cocok dengan hati. Hari-hari yang 
mereka jalani penuh dengan keceriaan dan kemesraan. 
Sidiq kesehariannya bekerja diluar rumah. Ia berangkat pada pagi hari dan 
pulang pada sore hari. Anisah tinggal  dirumah sendirian. Untuk menghibur hati 
sang istri dan teman dikala kesepian Sidiq membelikan Anisah komputer. Komputer 
tersebut diletakkan didalam kamar dan  disambungkan padanya internet. Awalnya 
Anisah tidak tahu apa-apa tentang komputer. Sidiqlah yang mengajarkan cara 
penggunaan komputer. Hingga pada akhirnya Anisah  sudah biasa menggunakan 
komputer sendiri dengan baik. 
Sehabis menyelesaikan pekerjaan rumah, Anisah memanfaatkan waktunya didepan 
komputer, mengakses berita dan mengikuti perkembangan dunia Islam. Waktu pun 
terus berjalan dan kehidupan mereka tetap harmonis dan tentram. Sehingga sampai 
pada suatu hari, Anisah masuk ruang chating dan disanalah ia mulai berkenalan 
dengan banyak orang. Awalnya hanya tanya jawab tentang nama, tempat tinggal, 
sehingga karena sudah keasyikan pembicaraan menjadi panjang dan lebar. Telah 
banyak teman dan kenalan Anisah di ruang chating. Dan setiap hari sehabis 
pekerjaan  rumah, Anisah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk chating. 
Hingga pada suatu ketika, Anisah berkenalan dengan seorang pemuda di ruang 
chating, namanya Fatih. Chating mereka lakukan dengan menggunakan kamera. 
Sehingga diantara mereka saling melihat. Awalnya pembicaran mereka hanya 
berkisar tanya nama, tempat tinggal dan lainnya. Namun chating ini terus 
berlangsung setiap hari. Sehingga timbullah rasa suka dihati Fatih pada Anisah. 
Ia mulai bermanis kata dan merayu. Fatih  mulai berkata-kata yang membuat 
tersentuh hati  Anisah. Setan pun tak tinggal diam. Membisikkan kedalam hati 
Anisah hal-hal yang tidak baik. Anisah berusaha untuk menolak dan melawannya. 
Namun karena mereka chating setiap hari, dengan saling melihat, akhirnya 
sedikit demi sedikit timbullah dihati Anisah perasaan suka pada Fatih.  
Sebenarnya  Fatih menyukai   Anisah  hanya karena kecantikan wajahnya saja, 
rasa suka yang berlandaskan pada hasrat nafsu. Dan akhirnya Anisah  juga 
terpedaya dengan kata-kata dan ketampanan Fatih yang menjadi
 teman chatingnya setiap hari tersebut. 
Chating itupun terus berlangsung. Dan Sidiq tidak menaruh curiga pada Anisah. 
Karena ia sangat percaya pada Anisah. Dan Anisah pun sangat pandai menyimpan 
rahasia. Namun sesuatu yang busuk bagaimanapun pintar menyimpan akan ketahuan 
juga baunya. Akhirnya Sidiq mulai curiga dengan gelagat Anisah, sehingga 
setelah ia selidiki akhirnya ia mengetahui bahwa  Anisah telah menjalin 
hubungan gelap dengan seorang pemuda di ruang chating. Fatih  sangat marah  dan 
akhirnya ia  menjual komputer tersebut. Dan memperingatkan Anisah untuk segera 
bertobat pada Allah Swt. dan meninggalkan pemuda tersebut. Anisah pun mengakui 
kesalahannya. 
Namun, karena hati telah diberikan pada syetan dan hawa nafsu selama  ini, 
Anisah merasa masih sulit menghilangkan bayangan Fatih  dari pikirannya. 
Hatinya telah terpaut pada Fatih. Sehingga tanpa diketahui oleh Sidiq, Anisah 
menghubungi Fatih lewat telpon. Ia menceritakan apa yang terjadi  dengan 
dirinya pada Fatih dan tentang perasaannya pada Fatih. Rupanya Fatih  telah 
berhasil menjaring mangsanya. Iapun memanfaatkan kesempatan tersebut, ia mulai 
merayu dan menggombal. Ia berkata, 
"Kalau kamu menyukai dan mencintai saya, tinggalkanlah suamimu! Minta cerailah 
darinya! Saya akan datang untuk melamarmu dan kamu akan hidup tentram dan 
bahagia dengan saya.”  
Anisah yang telah goyah dan lemah imannya ini  mulai terpedaya dengan bujuk 
rayu dan janji-janji Fatih. Ia telah dipengaruhi oleh syetan dan nafsu, ia 
lebih memilih Fatih dari pada suaminya. Anisah tidak sadar bahwa syetan dan 
nafsu sedang menipunya dan ingin menghancurkan dirinya dan kehidupan rumah 
tangganya. 
Akhirnya, Anisah minta cerai pada Sidiq. Dan terjadilah perceraian yang  tidak 
diharapkan tersebut. Anisah pulang kerumah orang tuanya. Keluarganya sangat 
menyesalkan perceraian tersebut. Dan mulailah Anisah berhubungan dengan Fatih.  
Fatih  sering datang kerumah Anisah dan terkadang mengajaknya keluar rumah, 
dengan mobil mewah yang dimiliki Fatih. 
Hari dan minggu terus berganti, namun Fatih belum juga melamar Anisah. Mereka 
masih menjalani pacaran. Sampai pada suatu malam,  Fatih  mengajak Anisah 
menginap di sebuah hotel dan pada malam itu terjadilah perselingkuhan, 
terjadilah hubungan yang diharamkan oleh Allah Swt., mereka berzina.  Mereka 
telah dikuasai oleh hasrat nafsu dan syetan.   
Hari dan bulan terus berganti, tapi  Fatih belum juga datang untuk melamar  
Anisah. Anisah sangat gelisah dan tidak bisa tenang, ia selalu diberi janji 
yang tak pasti. Dan sampai pada suatu hari Fatih berkata pada Anisah, 
" Wahai wanita yang hina,  apakah engkau mengira  aku akan menikah dengan  
wanita seperti dirimu, tidak akan pernah!  Aku tidak akan mau menikah dengan 
wanita murahan seperti dirimu. Engkau tidak lagi berharga, engkau adalah wanita 
kotor dan hina, engkau tidak layak menikah dengan pemuda terpandang seperti 
diriku. Aku yakin, kalau sekali sudah berkhianat,  kelak engkau berkhianat 
lagi. Kalaupun  engkau kunikahi, kelak bila  engkau bertemu pemuda yang lebih 
ganteng dan lebih kaya dariku  pasti engkau akan meninggalkan diriku, 
sebagaimana engkau telah meninggalkan suami mu yang baik-baik itu. Dan aku 
tidak mau hal itu terjadi pada diriku, sekarang pergi engkau dari sisiku! 
Jangan temui aku lagi, aku tidak  mau lagi melihat mukamu, aku sudah  muak 
dengan dirimu." 
Anisah pun berlalu pergi dengan membawa luka mendalam di hatinya. Hidupnya 
telah hancur. Masa depannya telah gelap. Ia telah salah selama ini menilai. Ia 
telah tertipu dan terpedaya. Penyesalan tidak ada lagi gunanya. Kembali pada 
suami yang pertama, tak akan mungkin suaminya mau menerima dengan keadaan 
dirinya saat ini, kembali pada keluarganya, ia merasa malu, ia tidak tahu harus 
melangkah kemana dan mengadu pada siapa. Hanya kepada Allah Swt. Mengadukan 
segala kelukaan dan kesalahan yang dilakukan selama ini. Anisah telah menyadari 
kekeliruannya dan sangat menyesal atas  apa yang telah ia lakukan. Tapi, 
semuanya sudah terlambat. 
* * * 
Kisah diatas telah memberi kita pelajaran berharga, pelajaran yang sangat 
berguna dalam kehidupan kita. Bagaimanapun baik dan solehnya seseorang namun ia 
tidak akan bisa selamat dan bisa memelihara dirinya jikalau ia sendiri telah 
memberikan dirinya untuk di belenggu syetan dan hawa nafsu. Kisah diatas hanya 
satu dari puluhan dan bahkan  lebih, dari kisah-kisah yang pernah terjadi. 
Betapa sering hubungan rumah tangga retak dan pecah karena tidak terkontrolnya 
dan terjaganya interaksi dengan lawan jenis. 
Semoga menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi kita semua, insya Allah. 
  
Wassalam, 
Cairo, 2008 
(Sumber : Ceramah  Syekh Nabil `Awadhi, dengan judul : Qishashun Wa `Ibarun ) 
Arif Salman 

 
___ 

 


 














      

Kirim email ke