Striker Mesir, Berdakwah di Lapangan Hijau

Tuesday, 25 Nov 2008 09:13 WIB
                                
                                Siapa
bilang hanya seorang berprofesi ustaz saja yang mampu berdakwah. Di
Mesir, seorang striker bola papan atas pun bisa berdakwah melalui
lapangan hijaunya. Nama pemain ujung tombak timnas negeri Musa itu
adalah Muhammad Abu Treka. Berulangkali ekspresi kegembiraannya setelah
mencetak gol menyedot perhatian publik, dan hebatnya keunikan ini hanya
datang dari Timnas Mesir.
Salah satu situs Islam terdepan di dunia arab, Islamonline
memberitakan dahsyatnya dakwah sang striker. Abu Treka, demikian
panggilan akrab beliau. Setiap berhasil menyarangkan bola di gawang
lawan, ia mengekspresikan rasa syukurnya dengan sujud. Tanpa sungkan ia
berlari gembira ke tepi lapangan dan bersujud di sana. Hal yang sama
diikuti oleh rekan timnya yang lain. Sungguh pemandangan yang
mengharukan.
Terlepas dari diterima atau tidaknya sujud syukur sang kapten,
karena celana bola yang ia kenakan tak sampai menutup lutut, namun
paling tidak, ia mampu memikat para penonton khususnya mereka yang non
muslim. Seperti pertandingan putaran pertama seleksi piala dunia 2010,
yang memperetemukan Mesir dan Kongo pada tanggal 7 September lalu. Abu
Treka kembali sukses mencetak gol, dan seperti biasa, ia wujudkan rasa
syukur itu dengan sujud. Warga Kongo yang menjadi tuan rumah pada
pertandingan itu terdiam dan bingung, apa yang sedang dilakukan si
mesin gol dari Timnas Mesir itu?
Seorang Mufti Kongo bernama Syeikh Abdullah Mangala Luaba bertutur
tentang dakwah sang kapten dari pertandingan itu. Mufti ini mengatakan,
bahwa sujud yang dilakukan Abu Treka dan teman-temannya se-tim setelah
mencetak gol, sungguh menarik perhatian para penonton di negerinya.
"Kekaguman itu telihat setelah pertandingan usai, kami didatangi oleh
para penonton yang menanyakan sebab Timnas Mesir bersujud seperti itu",
cerita Syeikh Abdullah. Beliau kemudian menjawab pertanyaan mereka,
"Itu dalam Islam disebut sujud syukur, ekspresi kegembiraan akan nikmat
yang telah Allah berikan kepada tim mereka melalui gol". "Demikianlah
Islam mengajarkan kepada umatnya, untuk senantiasa mensyukuri nikmat
yang didapat," jelas Syeikh Abdullah.
Bermula
dari rasa penasaran ini, kemudian mereka semakin bersemangat ingin tahu
lebih jauh lagi tentang Islam. Maka sporter Timnas Kongo pun semakin
banyak bertanya kepada Syeikh Abdullah tentang apa itu Islam dan
kewajiban-kewajiban yang ada di dalamnya. Pintu hidayah pun terbuka,
setelah merasa mantap, mereka kemudian berbondong-bondong mendatangi
Syeikh, dan mengucapkan dua kalimat syahadat di bawah bimibingan beliau.
Sang Striker
Tak seorang pun menyangkan, apa yang dilakukan Abu Treka telah
menjadi pintu hidayah bagi para penikmat bola. Kapten sekaligus mesin
gol Timnas Mesir bukan saja membuat kagum penonton yang memenuhi
stadion nasional Kinshasa di Kongo kala itu. Dalam pertandingan
sebelumnya, ketika koran Denmark menerbitkan karikatur nabi, selepas
mencetak gol Abu Treka melakukan hal yang cukup unik. Ia berlari
kegirangan sembari memperlihatkan kaos dalam yang ia kenakan. Kaos itu
bertuliskan "nahnu fidaka ya Rasulallah" yang artinya, "Kami siap
berkorban untukmu ya Rasulallah".
Dalam
pertandingan lainnya, di waktu terjadinya pemboikotan Israel atas
muslim di Gaza. Abu Treka juga menunjukkan simpatinya. Kali ini kaos
dalam yang ia kenakan bertuliskan "Ta'athufan ma'a Gazza, Sympathize
with Gaza". Yang berujung dengan penghapusan foto ekspresi Abu Treka
saat itu dari situs Google, karena dianggap kental akan kepentingan
politik.
Yang menarik sekaligus membuat haru, adalah ketika piala Afrika
diadakan di Mesir bulan Februari, tahun 2006 lalu. Saat itu Timnas
Mesir menjadi juara, setelah sukses mengatasi Pantai Gading melalui
drama adu penalti dengan skore 4-2. Selepas menerima piala dari
Presiden Husni Mubarak, Timnas Mesir yang dipimpin Abu Treka itu
menuruni podium dan kembali ke lapangan hijau. Kemudian mereka
membentuk shaf, dan melakukan sujud syukur bersama. Subhanallah!
Mungkin itu untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah persepakbolaan.
Sebuah ekspresi kemenangan yang luar biasa, dan hebatnya itu hanya ada
di Mesir. Rabbunâ yubârik fîkum yâ muntakhab Masr...   
kiriman dari Muhammad Syarief, Mahasiswa Pascasarjana AOU, Kairo.               
                


      
___________________________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke