assalamu alaikum bung iqbal yang begituan tuh nggak usah di tanggapain banget di bacai ayat2 takutnya hangus dr ujung kaki sampe ubun2, salah satu orang munafik yah itulah orangnnya, yang memamfaatkan ayat alquran buat kepentingan pribadi ,dibuat sebagai perisai dan tameng serta senjata buat balik menyerang. jelas2 tuh dia nggak di terima di milis ini masih aja ngoceh. malulah.. kalo saya mending ditabrak bajaj jatuh di got kena comberan di kencingin orang buta di timpukin ama anak2 karna di sangka orang gila!! belum kalar bo di bawah kepolisi di gebukin ditahan nggak dikasih makan mati dah. selesai. thanks wassalam
--- On Tue, 12/2/08, iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: iqbal makmur <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [GM2020] Re: Nasihat buat Bustamil Hinta To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Tuesday, December 2, 2008, 6:14 PM Terimakasih telah merespon email saya. Insya allah akan saya sampaikan koreksi anda tentang hadits tersebut. Adapun maksud saya memforward tulisan itu hanyalah sebagai nasehat dari sebagai sesama muslim. Terlepas dari itikad anda apakah mau menerima atau tidak itu saya serahkan pada anda sepenuhnya, kewajiban kita hanya saling mengingatkan. Sengaja saya beri judul email saya dengan : Nasihat buat Bustamil Hinta, karena selama milis ini berdiri belum pernah ada reaksi yang sebegini keras terhadap postingan seseorang. Kalau anda mau baca kembali email2 yang telah dikirimkan, inilah gelar2 yang diberikan pada anda oleh para member : 1. Possesif (Lilyan, 2008) 2. Anjing menggonggong (Titin, 2008). 3. Katak dibawah tempurung (Marini, 2008). 4. Te Bullshit (Sitti, 2008). 5. Sampah (Ayub, 2008). 6. Orang pasar (Sitti, 2008). 7. Rusa masuk kampung (Marini, 2008). 8. Ustadz kencing berdiri (Marini, 2008). 9. Huwo-huwoo (Marini, 2008). 10. Anak SD yang sedang belajar (Titin, 2008) 11. Level kelas kambing (Ayub, 2008) 12. Gobloknya minta ampun (Ayub, 2008) Mohon maaf pada teman2 yang namanya saya kutip kembali, karena sebagaimana permintaan Bustamil, kita harus membiasakan menulis ilmiah. Bung bustamil.. Dengan terus bersikap keras kepala dan tidak mau menerima kebenaran seperti ini, anda hanya mempertinggi tempat jatuh. Salam damai selalu, Mohamad Iqbal Makmur Applied Bioscience Graduate School of Agriculture Kyoto University --- On Tue, 12/2/08, bustamil hinta <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: bustamil hinta <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [GM2020] Re: Nasihat buat Bustamil Hinta To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Date: Tuesday, December 2, 2008, 9:28 AM Dan nasihat untuk anda Bung Iqbal Makmur... tanyakan sama ustad anda itu dengan kalau dia pernah dengar hadits ini : Rasululullah SAW pernah ditanya : "Siapakah orang yang sombong/takabur itu?", Rasululullah SAW menjawab: "Orang yang sombong itu bukanlah orang yang memakai pakaian yang indah-indah, tetapi orang yang sombong/takabur itu adalah oRang yang tidak mau menerima kebenaran" Ulama mengatakan "orang yang tidak mau menerima kebenaran" itu adalah orang yang : 1). Menyimpan kebenaran, padahal dia tahu hal-hal yang bobrok adalah suatu kebenaran tetapi dia menutup-nutupinya karena berbagai alasan, 2). apriori, dan sulit menerima kritikan, 3). orang yang tidak mau dinasihati. ;) hati2 menerjemahkan kata2 ustad bro! ;) odu olo --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "M. Iqbal Makmur" <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote: > > Assalamualaikum Saudaraku Bustamil Hinta. Semoga tulisan dibawah bisa > bermanfaat buat anda. Saya tidak berani menasehati anda dengan kata2 > saya sendiri karena keterbatasan ilmu yang saya miliki, oleh karena > itu saya kutipkan tulisan Ustadz Imran Rosadi berikut ini: > > Allah SWT berfirman, yang artinya, "Aku akan memalingkan orang-orang > yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari > tanda-tanda kekuasaan-Ku. " (Q. S. Al-A'raf : 146). Takabbur atau > sombong adalah lawan kata dari tawaddu' atau rendah hati. Dan > merupakan salah satu jenis penyakit hati yang telah memakan banyak > korban seperti : Raja Fir'aun dan bala tentaranya, Namrud , Abu Jahal > dan Abu lahab, kaum Yahudi dan masih banyak contoh lagi. > Menurut tata bahasa Takabbur semakna dengan ta'azhzum, yakni menampak- > nampakkan keagungan dan kebesarannya, merasa agung dan besar. > Penyusun kamus Lisanul Arab mengatakan "takabbur dan istikbar ialah > ta'azhzum, merasa besar dan menampak-nampakkan kebesarannya > (sombong)." > Perbedaan antara takabbur, ujub dan ghurur adalah bahwa ujub itu > mengagumi atau membanggakan diri dari segala seuatu yang timbul > darinya, baik berupa perkataan maupun perbuatan tapi tidak > merendahkan dan meremehkan orang lain. > Ghurur adalah sikap ujub yang ditambah sikap meremehkan dan > menganggap kecil apa yang timbul dari orang lain tapi tidak > merendahkan orang lain. > Dalam salah satu haditsnya Rasullullah SAW bersabda, yang artinya : > "Tidaklah masuk surga orang yang didalam hatinya ada penyakit kibr > (takabbur) meskipun hanya seberat dzarroh." Kemudian ada seorang laki- > laki berkata : "Sesungguhnya seseorang itu suka pakaiannya bagus dan > sandalnya/sepatunya bagus." Beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah itu > indah dan menyukai keindahan. Kibr (takabbur/sombong) itu ialah > menolak kebenaran dan merendahkan orang lain." (HR. Muslim). > > Salam, > M. Iqbal Makmur > Warga Bonebolango >