sangat menyentuh...

--- On Sun, 12/14/08, debby mano <debby_1...@yahoo.com> wrote:
From: debby mano <debby_1...@yahoo.com>
Subject: Bls: [GM2020] Fwd: [NaratamaTV] Kisah isteri seorang jurnalis
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 14, 2008, 7:25 AM










    
            apa itu sekaligus ungkapan hati seorang suami jurnalis? 

--- Pada Ming, 14/12/08, Agus Lahinta <a...@civica. tv> menulis:
Dari: Agus Lahinta <a...@civica. tv>
Topik: [GM2020] Fwd: [NaratamaTV] Kisah isteri seorang jurnalis
Kepada: "gorontalomaju2020" <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com>
Tanggal: Minggu, 14 Desember, 2008, 10:21 PM







    
            

---------- Forwarded message ----------
From: mediacare <mediac...@cbn. net.id>
Date: 2008/12/13

Subject: [NaratamaTV] Kisah isteri seorang jurnalis
To: media-jakarta@ yahoogroups. com, mediac...@yahoogrou ps.com, 
ppiin...@yahoogroup s.com, pantau-komunitas@ yahoogroups. com, 
wa...@yahoogroups. com, naratam...@yahoogro ups.com

Cc: farizal_cute_ b...@yahoo. com


















    
            



Satu kisah Cinta 
Biasa 
Suami saya adalah 
seorang jurnalis, saya mencintai sifatnya yang spontan dan saya menyukai 
perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika bersandar dibahunya. 

3 tahun dalam 
masa perkenalan dan 2 tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya 
mulai merasa letih...lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah 
menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya 
seorang wanita 
yang sentimental dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya 
merindui 
saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang sentiasa mengharapkan 
belaian 
ayah dan ibunya. Tetapi, semua itu tidak pernah saya peroleh. Suami saya jauh 
berbeda 
dari yang saya harapkan. 
Rasa sensitifnya 
kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam 
perkawinan kami telah mematahkan semua harapan saya terhadap cinta yang ideal. 


Suatu hari, saya 
beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya 
menginginkan penceraian. 

"Mengapa?"Dia 
bertanya dengan nada terkejut. 
"dinda letih, 
Abang tidak pernah mencoba memberikan cinta yang dinda inginkan." Dia diam dan 
termenung sepanjang malam di depan komputernya, nampak seolah-olah sedang 
mengerjakan sesuatu, padahal tidak. 

Kekecewaan saya 
semakin bertambah, seorang lelaki yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya, 
apalagi yang bisa saya harapkan darinya? 
Dan akhirnya dia 
bertanya. 

"Apa yang bisa 
Abang lakukan untuk mengubah fikiran dinda?" Saya menatap matanya dalam-dalam 
dan menjawab dengan perlahan. 
"dinda ada 1 
pertanyaan, kalau Abang menemukan jawabannya didalam hati dinda maka dinda akan 
mengubah fikiran dinda; Seandainya,dinda menyukai sekuntum bunga cantik yang 
ada 
ditebing gunung dan kita berdua tahu jika Abang memanjat gunung-gunung itu, 
Abang akan mati. Apakah yang Abang akan lakukan untuk dinda?" 

Dia termenung dan 
akhirnya berkata, "Abang akan memberikan jawapannya 
esok." Hati saya 
terus gundah mendengar responnya itu. 
Keesokan paginya, 
dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dibawah sebuah gelas 
yang berisi susu hangat yang bertuliskan. .. 

'Sayangku, Abang 
tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi izinkan 
Abang untuk 
menjelaskan alasannya." Kalimat pertama itu menghancurkan hati saya. Namun, 
saya 
masih terus ingin membacanya. 
"dinda boleh 
mengetik dikomputer dan selalu mengusik program didalamnya dan akhirnya 
menangis 
di depan monitor, Abang harus memberikan jari-jari Abang untuk membantu dinda 
memperbaiki program tersebut." 

"dinda selalu 
lupa membawa kunci rumah ketika dinda keluar, dan Abang harus 
memberikan kaki 
Abang untuk menendang pintu, dan membuka pintu 
saat dinda 
pulang." 
"dinda suka 
jalan-jalan di shopping center tetapi selalu tersesat bahkan ada 

saatnya tersesat 
di tempat-tempat baru yang dinda kunjungi, Abang harus 
mencari dinda 
dari satu tempat ke tempat yang lain untuk membawa dinda kembali ke rumah." 

"dinda selalu 
pegal pegal sewaktu 'teman baik' dinda datang setiap 
bulan, dan Abang 
harus memberikan tangan Abang untuk memijit dan mengurut kaki dinda yang pegal 
itu." 
"dinda lebih suka 
duduk di rumah, dan Abang selalu risau kalau kalau dinda menjadi Bosan. Dan 
Abang harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburkan hati dinda dirumah atau 
meminjamkan lidah Abang untuk menceritakan hal-hal lucu yang Abang alami." 

"dinda selalu 
menatap komputer, membaca buku dan itu tidak baik untuk 
kesehatan mata 
dinda, Abang harus menjaga mata Abang agar ketika kita tua 
nanti, abang 
dapat menolong mengguntingkan kuku dinda dan memandikan dinda." 

"Tangan Abang 
akan memegang tangan dinda, membimbing menelusuri pantai, 
menikmati 
matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna 
bunga yang 
bersinar dan indah seperti cantiknya wajah dinda." 

"Tetapi sayangku, 
Abang tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, 
Abang tidak 
sanggup melihat airmatamu mengalir menangisi kematian Abang." 

"Sayangku, Abang 
tahu, ada banyak orang yang mencintaimu lebih 
daripada cinta 
Abang kepada dinda." 
"Untuk itu 
sayang, jika semua yang telah diberikan oleh tangan, kaki, mata 

Abang tidak cukup 
bagi dinda. Abang tidak akan menahan dinda mencari 
tangan, kaki dan 
mata lain yang dapat membahagiakan dinda." 

Airmata saya 
jatuh ke atas tulisannya hingga membuat tintanya menjadi 
kabur, tetapi 
saya tetap berusaha untuk terus membacanya lagi. 

"Dan sekarang, 
dinda telah selesai membaca jawaban Abang. Jika dinda 
puas dengan semua 
jawaban ini, dan tetap menginginkan Abang tinggal di 
rumah ini, tolong 
bukakan pintu rumah kita, Abang sekarang sedang berdiri 
di luar sana 
menunggu jawaban dinda." "Tetapi, jika dinda tidak puas, 
sayangku...biarkan Abang masuk untuk 
mengemaskan barang-barang Abang, dan Abang tidak akan menyulitkan hidup dinda. 
Percayalah, kebahagiaan Abang adalah bila dinda bahagia." 

Saya tertegun. 
Segera saya memandang pintu yang sedang tertutup rapat. Lalu saya segera 
berlari 
membukakan pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah gusar 
sambil 
tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya. 

Oh! Kini saya 
tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya. 
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari 
hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam 'wujud' 
yang 
kita inginkan, maka cinta itu telah hadir dalam 'wujud' yang tidak pernah kita 
bayangkan sebelumnya

( berbagai sumber 
)



FARIZAL ALBONCELLI 

In tansurullah yansurukum wayu sabit 
akdamakum

Executive Secretary 
MGe-Event, www.mge-event. com
Blog: 
alboncelli.multiply .com, FS: 
farizal.info@ yahoo.com
mobile: 021 950 
42948

      

    
    
        
        
        
        


        


        
        
        
        
        




      


         
        
        

        Dapatkan nama yang Anda sukai!  

Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to