Selamat Jalan Dinda...
masih terbayang Pertanyaan,Interupsimu disaat Muscab
betapa besar pengorbanan yang kau berikan kepada HPMIG
walau hujan membasahi seluruh kota makassar..
dengan langkahmu yang tulus kau menghadiri Muscab
dengan senyuman kau bertutur kata,  sebagai tanda bahwa kaulah seorang 
Muslimah..
Tapi takdir berkata lain
sang Maha Penyayang dan Maha Pengasih memanggilmu
Yang membuat kami merasa sangat kehilangan akan sosokmu
Kini kau berada dialam Sana
yang ditemani oleh segala amal kebaikanmu...
semoga sang KhaliQ menempatkan kau ditempat berkumpulnya para syuhada. AAmiin..
Kau adalah Kenangan bagi kami...
Selamat Jalan Dinda Yuliana Lamatenggo...
Semoga amal Ibadahmu diterima di sisi ALLAH SWT

Hartomo A Daaliuwa


________________________________
From: Taufik Polapa <icky...@yahoo.com>
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 18, 2008 6:14:09 PM
Subject: Re: [GM2020] Fw: HPMIG Makassar Berduka, Terima kasih pak HAMID KUNA.


Mengenang Alm. Yuliana Lamatenggo sebelum Musibah....

13 Desember 2008 : HPMIG Makassar mengadakan MUBES pemilihan Ketua Baru.

PUKUL 11:30 Wita, Alm. LIA bersama temannya Melon, Arfa  Pulang dari kegiatan 
HPMIG di APTISI Perintis Kemerdekaan, dan mengirim SMS ke ketua HPMIG Budi 
Makmur bahwa mereka pulang lebih awal tdk mengikuti kegiatan hingga selesai.

tepat di Jalan Perintis dekat M.Tos ramayana, Alm. Lia bersama temannya 
menyebrang Jalan Perintis dengan Maksud  ingin menunggu Pete-Pete (Angkot) tapi 
LIA berada di deretan paling belakang, temannya Melon dan Arfa lebih dahulu 
berada di depan, secara tiba2 muncul 3 kendaraan dari arah Barat menuju ke 
Timur, Kondisi Alm. Sudah menghampiri Trotoar pembatas Jalan. Tapi Malapetaka 
tetap terjadi, 2 Motor berhasil menghindari Alm. LIA, tapi ada Motor di 
belakangnya yang di kendarai oleh Andi Wahyudi Mahasiswa UNISMUH dengan motor 
Jupiter MX tdk bisa menghindari LIA, dan hingga LIA terseret 3 Meter dari 
Posisi Semula. Andi Wahyudi saat itu masih terbawa dengan Minuman Beralkohol 
langsung tersungkur karena mengalami memar, Tetapi LIA pada saat Kondisi sangat 
Kritis, Kepala Bagian Depan mengalami Robek dan pendarahan yang hebat, Dada 
terpukul hebat, Pinggul sobek karena masuk batu2 kecil ke pinggul LIA.


Dalam Kondisi Kritis seperti saat itu beruntung ada Polisi Kompol Andi OGI yang 
kebetulan lewat mau menuju ke bandara melihat kejadian tersebut, dan masih 
menyempatkan diri membantu LIA membawa ke Rmh sakit Wahidin langsung ke UGD. 
dan Polisi tersebut melanjutkan ke Bandara Hasanuddin.

Saat itu Rekannya dari HPMIG langsung menelpon keluarga LIa yang ada di 
Makassar, yang pertama di Hubungi adalah dr. Yamin UNO yang masih Om nya Lia.

Dan selanjutnya Hingga sampai LIA menghembuskan Nafas terakhir di UGD Wahidin.

Terima kasih kepada dr. muda Melon teman lia yang telah menemani Lia dari awal 
hingga menghembuskan nfas terakhir. demikian jg kepada teman2 HPMIG yang terus 
memberikan perhatian dan dukungan kepada keluarga LIA.

Kemaren Ketua HPMIG terpilih Ade sempat sedih dan menangis memeluk Orang Tua 
Lia. semua rekan2 LIA meneteskan air mata dengan kepergian LIA.

LIA di kenal sangat Santun, Ramah, dan mudah bergaul, suka membantu temannya, 
terkadang terlihat pendiam.


SELAMAT JALAN LIA. Semoga Amal dan Ibadah LIA di terima oleh Allah swt.

Wassalam


Taufik Polapa












--- On Thu, 12/18/08, rakhmat lahay <laha...@yahoo. com> wrote:

From: rakhmat lahay <laha...@yahoo. com>
Subject: Re: [GM2020] Fw: HPMIG Makassar Berduka, Terima kasih pak HAMID KUNA.
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Thursday, December 18, 2008, 5:23 AM


Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun
Turut berduka cita, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, amin

salam 
R.J.Lahay




________________________________
From: Agus Lahinta <lahi...@gmail. com>
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Thursday, December 18, 2008 7:32:26 PM
Subject: Re: [GM2020] Fw: HPMIG Makassar Berduka, Terima kasih pak HAMID KUNA.


Terimaksih Om Iki atas reportnya... .

Turut berduka,
a/L


2008/12/18 Taufik Polapa <icky...@yahoo. com>



--- On Thu, 12/18/08, Taufik Polapa <icky...@yahoo. com> wrote:

From: Taufik Polapa <icky...@yahoo. com>
Subject: Fw: HPMIG Makassar Berduka, Terima kasih pak HAMID KUNA.
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Thursday, December 18, 2008, 4:14 AM




--- On Thu, 12/18/08, Taufik Polapa <icky...@yahoo. com> wrote:

From: Taufik Polapa <icky...@yahoo. com>
Subject: HPMIG Makassar Berduka, Terima kasih pak HAMID KUNA.
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Date: Thursday, December 18, 2008, 4:13 AM


Dear All GM2020


Akhirnya Alah swt Lebih mencintai Saudari saya Yuliana Lamatenggo (LIA) 
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI (Universitas Muslim Indonesia) Semester 5 
(mantan Siswa SMU Cendikia Gtlo), Anak dari Ilyas (Ono) Lamatenggo, M.Pd (Kabid 
Pendidikan Gorut), dan Fahria(Tuten) Uno,S.Pd (Guru di Gorut).  Setelah 4 Hari 
lamanya di rmh Sakit Wahidin di ruang VIP SAWIT yang di tangani oleh Prof. dr. 
Asadul (PR 3 Fak. Kedokteran UNHAS) akhirnya tepat pada pukul 13:15 Wita tadi 
Waktu Makassar Menghembuskan Nafas terakhir di Ruang OK/Sito Wahidin dalam 
kondisi akan di sedot Cairan yang ada dalam Paru2nya.

Sebelumnya pihak keluarga sangat kecewa dengan pelayanan perawatan di Rmh sakit 
Plat Merah tersebut  dimana Sejak Yuliana Masuk ke UGD Hingga Meninggal siang 
tadi Prof.Dr. Asadul yang terpampang namanya di papan Perawatan Rmh sakit tdk 
pernah masuk ke ruang Pasien yang di rawat, dan hanya melalui Suster perawat 
saja memeriksan tensi  dan menggantikan Infus pada Pasien Yuliana.

Sebelumnya saya pribadi juga sempat kecewa dengan Dr. Asadul sewaktu anak saya 
di rawat di rmh sakit Akademis yang di perintahkan  utk di operasi otak anak 
saya, beruntung saya tdk mengikuti instruksi dr. asadul, karena hanya 
memerintahkan lewat telpon ke asistennnya dr. ary sehingga saya selaku orang 
tua pasien saat itu menolak di operasi oleh dokter yang aneh menurut saya. dan 
Alhamdulillah saat ini anak saya sudah bisa beraktivitas seperti biasa tanpa 
perlu di operasi.

Kembali lagi kepada masalah Yuliana, selama perawatan di Rmh sakit Wahidin dr. 
asadul tdk pernah bertatap muka dengan pasien dan orang tua pasien. saya 
pribadi kemaren Sore telah menyarankan kepada orang tua pasien utk segera minta 
pindah ke Rmh sakit Stela Maris pantai Losari dan pindah Dokter selain 
dr.asadul. karena gagal kemaren sore tdk jadi pindah akhirnya Yuliana tetap 
lanjut perawatan di VIP Sawit Wahidin kelas 1 A (475 rb/Malam). Di hari pertama 
dan ke tiga saya bertemu dengan pasien terlihat baik dimana yuliana bs 
berbicara dan mengenal yang datang dan berjabat tangan. tapi saya pribadi 
selaku keluarga merasa prihatin koq sudah 4 hari di rawat kondisi Lia tdk ada 
perubahan bahkan semalam harus di bantu Oksigen dan Infus Darah karena HB nya 
drop.
Jadi selama pengamatan saya LIA hanya bisa di Infus dan nginap di Kamar VIP 
tanpa ada Kunjungan dari dokter yang menanganinya. tentu saja perlu Sikap 
agresif dari keluarga pasien. Makanya saya menyarankan Ganti dokter atau Pindah 
Rmh sakit yang lebih berkelas lagi seperti Stella Maris.

Keesokan paginya jam 9 saya menerima telpon dari orang tua pasien agar 
secepatnya ke Rmh sakit karena LIA dalam kondisi Kritis, akhirnya saya menelpon 
semua kerabat Dr. Yamin Uno, Roem Uno, semua keluarga uno yang ada di Makassar, 
jam 11:30 saya tiba di rmh sakit, Lia ternyata sudah pindah ke ruang OK/Sito 
UGD karena kata perawat harus di sedot cairan yang ada di paru2nya.

saya pribadi sempat berdiri depan ruang OK bertanya ke petugas. apakah pasien 
sudah di tindak lanjuti atau di biarkan begitu saja ? akhirnya saya sempat 
berbicara dengan dokter nasrullah ahli bedah di rmh sakit wahidin sampai saya 
katakan sama dokter "Dok maaf koq nyawa di rmh sakit wahidin begitu murah 
yachhh ?" dokter nasrullah hanya senyum2. 1 jam kemudian lIA telah 
menghembuskan nafas yang terakhir.

Orang tua LIA sangat terpukul karena LIA yang merupakan anak2 satu2nya wanita 
dari 2 bersaudara harus wafat begitu cepat yang akan menjadi harapan dan 
tumpuan keluarga. tapi apa mau di kata Allah berkehendak lain.
Ayah dari LIA komplain ke Rmh sakit karena penanganan Dokter Asadul yang begitu 
lambat dan hingga wafatnya lia orang tuanya tdk pernah bertemu dengan dokter 
asadul gimana hasil medical recordnya pun orang tua lia tdk tahu sampai saat 
ini.

Waktu terus berjalan, teman2 HPMIG Makassar serta Fakultas Kedokteran UMI telah 
berkumpul di Ruang Jenazah Rmh sakit Wahidin, saat itu saya di bantu oleh Anak 
dari Pak Hamid Kuna  (ama) yang mana Pak hamid memberikan uluran bantuan agar 
mayat saat itu bisa terbawa dengan pesawat sore SRIWIJAYA..

saya tenangkan jiwa, saya peluk kedua orang tua LIA utk bisa bersabar dan 
tabah, saat itu saya minta bantuan dari teman2 HPMIG utk mengusung jenazah lia 
dan mengantarkan hingga ke bandara lama Hasanudddin (Oslan,Tomo, Jamil,Melon, 
Ade (ketua yg baru),dll yang tdk sempat saya tuliskan) tampak semua teman2 
HPMIG dan Kedokteran UMI berkumpul di Ruang Jenazah, saat itu telah menunjukkan 
Pukul 15:00 Wita Pesawat Sriwijaya telah Landing, Agung menelpon saya 
mengatakan "K'icky Pesawat somo berangkat so tdk bisa Jenazah di bawa ke 
bandara" saya dengan keyakinan penuh insya allah Jenazah tetap bisa di angkut 
dengan sri wijaya, saya terus melakukan komunikasi dengan Pak Hamid Kuna 
bersama istrinya, minta petunjuk agar di mudahkan agar jenazah bsa masuk ke 
pesawat, Akhirnya 16:00 Mobil jenazah masuk ke Bandara Lama, dan Orang Tua 
Menuju Bandara Baru, dan Alhamdulillah Petugas CARGO WAHYU telah menunggu 
jenazah dan langsung membawa ke perut pesawat SRIWIjaya yang
 seharusnya dari tadi sudah berangkat hanya menunggu Jenazah LIA.
Alhamdulillah semua mendapat kemudahan dari Allah berkat bantuan Pak Hamid KUNA.

Saya langsung menelpon ke Gorontalo, keluarga di gorontalo telah menyiapkan 
mobil penjemput di Gorontalo.

Saat itu juga saya menelpon ke Pihak Kepolisian POLWILTABES MAKASSAR, Aiptu 
Andi Syharial mengatakan "Pak Korban telah Wafat, silahkan Lanjutkan Proses 
Hukum" Langsung pak Polisi balas "Siap Pak laksanakan"

Akhirnya malam ini saya dapat Info teman2 HPMIG Makassar mengadakan Yasinan Utk 
Yuliana Di Wesabe Blok C 53 dan Insya Allah Besok di ASPURA dan Hari ke 3 Insya 
Allah akan di laksanakan di Rmh dr. Yamin Uno di BTP Blok M.


Demikian laporan dari saya, sekali lagi terima kasih Kepada keluarga Besar 
HAMID KUNA atas kerendahan Hatinya seeta uluran bantuannnya dalam proses 
pengiriman jenazah Lia hingga tiba di Gorontalo.


salam dan hormat,


Taufik Polapa
Keluarga Berduka Baru Pulang dari Rmh Sakit dan Polwil.





 
 
 
 

 
    


      

Reply via email to