Cara British Airways menghadapi rasialisme
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Kejadian di bawah ini berlangsung dalam penerbangan British Airways
antara Johannesburg dan London.

Seorang wanita kulit putih Afrika
Selatan berusia sekitar 50 tahunan duduk di samping seorang pria
berkulit hitam. Hal ini agaknya mengganggu wanita ini sehingga dia
memanggil pramugari. "Nyonya, ada masalah apa?", tanya parmugari .
"Anda tidak melihat apa yang terjadi?" tanya wanita itu.
"Anda menempatkan saya di samping pria berkulit hitam. Saya
keberatan duduk di samping orang yang tergolong menjijikan seperti
itu. Berikan saya kursi pengganti ."

"Tolong tenang dulu," jawab sang pramugari.
"Hampir semua kursi dalam pesawat ini telah terisi. Akan saya lihat
dulu kalau-kalau masih ada kursi yang kosong.

Pramugari itu pun berlalu dan kembali lagi beberapa menit kemudian.
"Nyonya, seperti yang telah saya perkirakan, tidak ada lagi kursi
kosong di kelas ekonomi. Saya sudah berbicara dengan kapten dan dia
bilang kalau masih ada satu kursi kosong di kelas bisnis .Juga ada
satu kursi kosong di kelas utama (first class)."
http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Sebelum wanita itu berkata apa-apa, pramugari itu pun melanjutkan
kata-katanya: "Perusahaan kami biasanya tidak memperbolehkan
penumpang dari kelas ekonomi untuk duduk di kelas utama. Namun,
dalam situasi semacam ini, kapten merasa bahwa akan sangat
memalukan membiarkan seorang penumpang duduk di samping penumpang
lain yang begitu menjijikan."

Pramugari itu lalu berpaling kepada pria berkulit hitam itu dan
Berkata "Karena itu Pak, jika Anda berkenan, silakan kemasi bawaan
Anda, dan pindahlah ke bagian kelas utama"

Seketika itu juga, penumpang lain yang masih terkejut oleh apa
yang baru saja terjadi, serentak berdiri dan memberi tepuk tangan
penghormatan. Sebuah cara jitu untuk memerangi rasialisme baru
saja ditunjukkan oleh British Airways.

This is a true story.
http://www.gsn-soeki.com/wouw/ 


--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Agus Lahinta" <lahi...@...>
wrote:
>
> thx tien
> 
> 2008/12/24 titien mohammad <titien...@...>
> 
> >
> > Masih ingat kasus HP dalam pesawat yang di posting OH..
> >
> >
> > kayaknya punish di email  ini juga harus berlaku buat penumpang di
> > gorontalo yang bandel mematikan handphonennya...
> >
> >
> >
> > *Titien FM*
> >
> >
> >
> > ----- Forwarded Message ----
> > *From:* arifien cbs <arifien_...@...>
> > *To:* lingkun...@yahoogroups.com; f...@yahoogroups.com;
> > pram...@yahoogroups.com; ka...@yahoogroups.com;
> > bank-mand...@yahoogroups.com
> > *Sent:* Tuesday, December 23, 2008 2:33:40 PM
> > *Subject:* [Pramuka] Penumpang Pesawat Dipaksa Turun Karena Telepon
> >
> >  Penumpang Pesawat Dipaksa Turun Karena TeleponJum'at, 12 Desember
2008 |
> > 17:50 WIBTEMPO Interaktif
> > Insiden itu terjadi pada penerbangan Mandala Airlines nomor RI-89
tujuan
> > Medan-Jakarta petang tadi sekitar pukul empat. Pesawat yang sudah
berada di
> > landasan pacu tiba-tiba kembali ke parkiran bandara.
> > Pramugari pesawat mengumumkan, permintaan maafnya karena harus
kembali ke
> > parkiran bandara karena harus menurunkan penumpang yang emoh menaati
> > peraturan penerbangan. Pengumuman itu disambut teriakan "huuu"
oleh seluruh
> > penumpang pesawat. Juga tepuk tangan.
> > Situasi menjadi pikuk. Tempo yang menjadi penumpang dalam pesawat itu
> > melihat teriakan kecewa para penumpang. Banyak yang mulai gelisah,
penasaran
> > dan kesal. Banyak dari penumpang melepas safe belt dan berdiri
celingukan
> > mencari siapa penumpang yang dimaksud.
> > Sesaat sebelum lepas landas, seorang pramugari sempat mengingatkan
seorang
> > ibu untuk mematikan ponselnya. Peringatan itu sempat memotong demo
peragaan
> > alat keselamatan lazimnya dilakukan sebelum pesawat biasanya lepas
landas.
> > Namun sang ibu itu, tetap emoh mematikan telepon selulernya,
dengan alasan,
> > teleponnya susah dimatikan.
> > Dua kali teguran dilayangkan, tak digubris, penumpang yang bepergian
> > bersama keluarganya itu diingatkan akan diturunkan jika tidak mematuhi
> > aturan penerbangan.
> > Dan ancaman itu terbukti, ketika Kapten Pesawat Arya Pramadita, tetap
> > menolak berkompromi dengan pendirian konyol itu. Ia mencoba
menekan lebih
> > keras dengan menghentikan sejenak pesawat yang akan mengambil
posisi tinggal
> > landas.
> > Namun cara itu pun gagal. Karena tidak mampu menghadapi penumpang itu
> > kapten Arya akhirnya mengarahkan pesawat kembali ke dekat terminal.
> > Kesaksian TEMPO, keputusan itu sempat membuat awak bandara repot.
Pesawat
> > harus parkir, membuka pintu pesawat, menunggu tangga berjalan
datang, dan
> > petugas keamanan bandara masuk. Selesai? Tidak juga. Penumpang
bandel itu
> > tetap emoh turun. Negoisasi antara petugas bandara dengan
penumpang itu pun
> > terpaksa berlangsung, dengan teriakan kecewa dan kesal penumpang lain.
> > Setelah hampir satu jam lamanya beradu mulut dan sedikit paksaan,
penumpang
> > dengan 4 anggota keluarganya itu pun akhirnya bersedia turun. Diiringi
> > tatapan mata dan tepuk tangan seluruh penumpang. WIDIARSI AGUSTINA
> > http://www.tempo. co.id/hg/ nusa/2008/ 12/12/brk, 20081212- 150755,id.
> >
html,<http://www.tempo.co.id/hg/nusa/2008/12/12/brk,20081212-150755,id.html,>Medan:
Sebuah penerbangan nasional pada hari Jumat (12/12) terganggu oleh
> > peristiwa konyol di Bandara Polonia, Medan. Pesawat terlambat terbang
> > sekitar satu jam karena ada penumpang yang menolak mematikan telepon
> > seluler. Penerbangan baru dapat terlaksana setelah penumpang itu
diturunkan
> > paksa.
> >
> > Happy Holidays from Yahoo! Messenger. Spread holiday cheers to
your friends
> > and loved ones today! Get started at http://emoticaroler
s.com/<http://emoticarolers.com/>
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >  
> >
>


Kirim email ke