DAVID BOBIHOE AKIB, BUPATI GORONTALO

Khayal dari Tepian Limboto


David Bobihoe Akib membawa perlengkapan mandi serta kasur lipat ke pelosok demi 
”government mobile”. Memilih independen, tanpa partai.

Dua sejoli itu menunggu di teras suatu rumah berlantai marmer. Mereka hanya 
berkaus oblong dan bersandal jepit. Keduanya adalah Tito, 37 tahun, buruh 
serabutan yang dibayar Rp 5.000-10.000 per hari, dan Yani, 32 tahun, pembantu 
rumah tangga dengan upah Rp 150 ribu per bulan. Kepada penerima tamu, Tito dan 
Yani permisi menemui tuan rumah.

Si pemilik rumah, David Bobihoe Akib, yang sudah siap bepergian—sopir tengah 
memanaskan mobil tuannya di halaman—menemui mereka. ”Torang (kami) perlu uang 
Rp 600 ribu untuk kawin. Sudah tiga tahun mencari tapi tak dapat. Tak tahu 
harus bagaimana lagi,” ujar Tito, sang pria.

Tanpa banyak bicara, David memerintahkan ajudannya menghubungi kepala dusun 
tempat asal pasangan itu. Setelah mendapat kepastian bahwa mereka belum 
menikah, ia memberi mereka uang Rp 1 juta. ”Sisanya gunakan untuk selamatan 
sederhana,” katanya.

Peristiwa kecil itu berlangsung Selasa dua pekan lalu di beranda rumah Bupati 
Gorontalo, David Bobihoe Akib, di Kota Limboto. Sejak memimpin wilayah tepian 
danau yang permai itu tiga tahun lalu, David merobohkan pagar halaman depan 
rumahnya hingga rata tanah. Begitu pula pos penjaganya. Maka siapa saja bebas 
masuk hingga teras rumah. Mereka bahkan disuguhi minuman dan makanan ringan. 
”Orang bilang Pak Bupati baik. Maka torang berani datang,” kata Yani.

Bupati kelahiran Gorontalo 53 tahun silam itu dikenal terbuka dan siap meladeni 
semua tamunya. ”Kalau saya bisa menemui, mengapa tidak?” katanya dengan santun. 
Pekan lalu, dia menghadiri pertemuan di kantor redaksi Tempo bersama sembilan 
bupati dan wali kota pilihan majalah ini. David berbicara dengan terbuka, 
mahir, dan bergelora tentang tanah kecintaannya, Gorontalo.

Sikap terbuka, menurut David, menghilangkan jarak pejabat dan warga. Apa saja 
yang disampaikan para tamu? ”Dari melaporkan lampu mati hingga mengadukan suami 
selingkuh,” ujar ayah dua anak ini.

Agar dekat dengan rakyat, David sebisa mungkin pula memenuhi undangan 
pernikahan atau tahlilan dari warganya. Ketika menemui Tito dan Yani, David 
hendak memenuhi undangan tahlilan warganya. ”Tahun lalu Bapak menghadiri 146 
undangan,” kata Kennedy, ajudan Bupati. Nomor telepon selulernya tidak 
dirahasiakan. ”Saya menjawab pesan singkat warga saat dalam perjalanan atau 
menjelang tidur,” katanya.

Lantaran lebih banyak menghabiskan waktu di luar kantor, David mendelegasikan 
sebagian besar wewenangnya kepada wakil bupati dan para bawahannya. ”Masalah 
teknis dan administrasi, mereka yang tangani,” katanya. Meja kerja dia bersih 
dari dokumen. Tanpa dibebani urusan administrasi kantor, David punya waktu 
untuk memikirkan kebijakan. ”Pemimpin harus mengkhayal,” katanya.

Salah satu hasil khayalannya adalah program pemerintahan keliling, yang populer 
disebut ”government mobile”, sejak Februari lalu. David memboyong para kepala 
dinas serta jajarannya berkantor di pelosok dan melayani warga. Kantor 
kecamatan, kantor desa, ataupun rumah penduduk dipinjam sebagai kantor 
sementara. Supaya tidak merepotkan warga, David membawa peralatan kerja, 
perlengkapan mandi, dan kasur lipat untuk tidur.

Program ini terbukti amat membantu warga berurusan dengan pemerintah. Mereka 
tak perlu mengeluarkan ongkos puluhan ribu rupiah dan menempuh perjalanan 
berjam-jam ke kota untuk mengurus surat izin usaha, surat kependudukan, dan 
keperluan lainnya. ”Semua proses perizinan harus selesai saat itu juga,” kata 
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gorontalo Arto Naue.

Pemerintahan keliling juga menampung masukan dan mengumpulkan masalah. David 
optimistis, setelah semua kecamatan tersentuh program ini, ia akan lebih mudah 
mewujudkan tujuan. Sasaran utamanya peningkatan kesehatan, mutu pendidikan, dan 
revitalisasi pertanian.

David memberikan perhatian besar pada tiga bidang itu. Di bidang pendidikan, ia 
membebaskan biaya sekolah dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Di 
bidang kesehatan, ada puskesmas dengan layanan seperti rumah sakit. 
Revitalisasi pertanian dipercepat dengan mendirikan badan usaha milik desa. 
Badan ini menyediakan sarana pertanian, membeli hasil bumi saat panen melimpah, 
dan menebus aset petani dari tengkulak.

Bupati ini mengakui pekerjaannya mulus lantaran didukung Dewan Perwakilan 
Rakyat Daerah. Padahal, ketika David dilantik pada Agustus 2005, 23 anggota 
Dewan dari Golkar tak hadir karena calon mereka kalah. Alhasil, hanya 17 
anggota yang menyaksikan David dilantik Gubernur Fadel Muhammad.

Bersama Sofyan Puhi dari Partai Persatuan Pembangunan, birokrat ini diusung 
oleh gabungan partai kecil untuk menandingi jago Golkar. ”Kini kami mendukung 
David karena program yang dia jalankan sesuai dengan kepentingan rakyat,” kata 
Arto Naue. Padahal dia mengaku dulu ikut memboikot pelantikan David atas 
perintah pemimpin partai.

Sampai sekarang, David memilih tetap independen. Tanpa menjadi anggota partai, 
ia lebih leluasa merangkul semua golongan. Alhasil, kediamannya menjadi rumah 
singgah bagi siapa saja. Dari petinggi berbagai partai politik dari Jakarta, 
hingga calon pengantin yang tak punya ongkos kawin.

# Luas: 1.846,4 kilometer persegi
# Penduduk: 352.687 jiwa
# Keluarga Miskin: 21.345 dari total 28.311 (2005)
# Desa: 156
# Potensi Daerah: Pertanian (padi, jagung, kedelai), perikanan, jasa

Belanja Daerah Vs Pendapatan (Miliar Rupiah)
                                        2005    2006    2007
Pendapatan Asli Daerah     12,9    18,9    21,1
Anggaran Belanja                373    485    460

Pertumbuhan Ekonomi
# 2005: 5,98%
# 2006: 7,20%
# 2007: 7,45%

DAVID BOBIHOE AKIB
Tempat dan tanggal lahir: Gorontalo, 30 Oktober 1955 | Pendidikan: - Diploma 
Akademi Ilmu Publisistik, Manado (1979) - Sarjana Komunikasi Universitas Sam 
Ratulangi, Manado (1982) - Magister of Science West Coast Institute of 
Management & Technology, Australia (2001) - Magister Manajemen STIE Widya 
Jayakarta, Jakarta (2001) | Karier: - Kepala Biro Humas Provinsi Sulawesi Utara 
(1997-2001) - Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo (2001-2005) - Bupati 
Gorontalo (2005-2010) | Penghargaan: - Menuju Kota Sehat 2007 dari Menteri 
Kesehatan - Satya Lencana Pendidikan 2007 - Satya Lencana Pembangunan 2007 - 
Adipura Kategori Kota Kecil 2007




      Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru. Lengkap dengan segala yang Anda sukai 
tentang Messenger! http://id.messenger.yahoo.com

Kirim email ke