salam kenal buat anda,

samsi pomalingo
--- Pada Kam, 12/2/09, muhlispomalingo <muhlispomali...@yahoo.co.id> menulis:
Dari: muhlispomalingo <muhlispomali...@yahoo.co.id>
Topik: [GM2020] Hitler ala Israel
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 12 Februari, 2009, 6:33 PM











    
            "Hitler ala Israel" bergabung dengan Knesset                        
                                                
                
                
                
                                
                
                
                
                                
                
                
                                        





        
                Monday, 09 February 2009 13:58  





                                          Banyak sosok politisi Israel –yang 
kini ikut Pemilu-- berjuang dan membela ide dan cita-cita fasis sebagaimana 
Hitler 


   Oleh: Khalid Amayreh  *  Namanya
Moshe Feiglin, tapi julukan yang pantas baginya adalah Adolf Hitler ala
Israel. Senin, 8 Desember, hari ketika partai Likud melakukan Pemilu
putaran pertama, Feiglin memenangkan posisi yang aman di Knesset Partai
Likud untuk bersiap-siap pada Pemilu Israel berikutnya. Ini artinya
bahwa hampir bisa dipastikan Feiglin akan menjadi anggota Knesset
karena dari berbagai poling yang dilakukan mengindikasikan bahwa partai
yang menganut nasionalisme yang berlebihan akan menjadi pemenang pada
Pemilu dan menduduki pemerintahan Israel periode berikutnya.  Moshe
Feiglin, adalah anggota kubu ekstrim kanan Likud. Julukan Hitler yang
disematkan pada Feiglin sangat pas baginya. Sosok ini berjuang dan
membela ide dan cita-cita fasis sebagaimana Hitler dulu membela
kejahatan Nazi. Faktanya, apa pun perbedaan yang mungkin ada antara
Feiglin dengan Hitler lebih mengacu ke bentuk daripada substansinya.
Misalnya saja Hitler dan pengikut-pengikutny a percaya bahwa ras Arya
adalah ras yang paling unggul, sedangkan Feiglin dengan jutaan
pendukungnya percaya bahwa mereka adalah bangsa super yang telah
dipilih Tuhan. Ketika Hitler menyebut wilayah ekspansi Jerman sebagai
"lebensraum, " Feiglin menggunakan istilah yang lebih mudah dipahami
berkaitan dengan perluasan wilayah Israel: Eretz Yisrael ha'Shlema
(Israel, tanah yang dijanjikan) melingkupi wilayah pendudukan
Palestina, Jordania, Libanon, dan sebagian besar wilayah Syria, Iraq
dan Mesir.  Pada
tahun 1995, Feiglin sempat diwawancarai oleh surat kabar Ha'aretz. Ia
pun digambarkan selevel dengan pemimpin Nazi, Hitler yaitu kemiripan di
antara keduanya dalam hal `jenius dalam militer' dan sekaligus sebagai
bapak pendiri bangsa.   "Hitler
adalah sosok jenius dalam militer yang tak tertandingi. Paham Nazi
mampu merubah Negara Jerman yang semula dianggap remeh menjadi sebuah
Negara luar biasa baik dalam tataran keberhasilan materi ataupun
ideology. IBarat sebuah tubuh, Jerman yang dulunya adalah anak muda
dengan tampilan acak-acakan dan dianggap sampah oleh semua orang,
kemudian berubah menjadi anak muda yang rapi dan tampan di tengah
masyarakat. Jerman pun kemudian menjadi sebuah Negara yang patut untuk
dicontoh terutama dalam system hukum dan pengaturan masyarakat. Hitler
mempunyai selera bagus dalam musik. Ia pun melukis. Dan ini semua
bukanlah kejahatan. Mereka hanya berusaha mengaitkan antara kejahatan
dan homoseksual. "  Pada
wawancara yang sama, Feiglin berusaha memberikan wajah positif pada
rasisme. "Tak bisa dipungkiri bahwa agama Yahudi adalah agama rasis.
Dan ketika mereka yang di PBB mengatakan bahwa paham zionis adalah
rasis, maka tak ada alasan bagi saya untuk protes. Orang-orang yang
menganggap bahwa paham zionis adalah sebuah paham yang membeda-bedakan
antara ras satu dengan yang lain, maka dengan tegas saya katakan bahwa
paham zionis adalah rasis. Meskipun saya tahu bahwa hal ini cukup
primitive untuk dilakukan dengan membeda-bedakan ras satu dengan yang
lain.   Pada
tahun 2001, Feiglin berusaha mempengaruhi George W. Bush agar ia mau
berjuang untuk menghancurkan Islam. Feiglin berdalih bahwa tanpa
menghancurkan Islam lebih dulu, maka upaya Amerika untuk memerangi
terorisme tidak akan pernah berhasil.    "Amerika
tidak akan pernah mau mengakui bahwa perang yang dikobarkannya adalah
perang kebudayaan, terlebih pada faktanya perang ini adalah perang
antar agama. Amerika tidak pernah mau mengakuinya sehingga akibatnya
Amerika tidak bisa menyerang balik para musuh-musuhnya. Hal inilah yang
terjadi pada Israel. Mereka gagal mengidentifikasi siapa yang jadi
musuhnya. Israel berusaha mencari siapa yang menjadi teroris
sebagaimana yang dilakukan Sharon terhadap teroris sebagai
individu-individu. Ini sama saja dengan menangkap tawon tanpa
menghancurkan sarangnya. Mereka takut konfrontasi terbuka antara
nilai-nilai zionis dengan Islam.   Namun Feiglin tidak mau mengaku bagaimana 
cara ia meyakinkan Bush dalam upayanya membantai 1,5 juta manusia.   Berkaitan
dengan isu Palestina, Feiglin mempunyai pendapat menarik. Ia menyatakan
bahwa, "Tidak ada yang namanya Negara Palestina. Yang ada hanyalah
orang Arab yang berusaha berbicara di depan umum dan tiba-tiba mengakui
dirinya sebagai manusia, yaitu sisi negative dari gerakan zionis yang
ditumpangi oleh parasit. Fakta bahwa mereka tidak melakukan
pembelaannya dari dulu, menunjukkan bahwa betapa inferior/rendah diri
mereka itu sebagai bangsa. Mereka itu sama seperti orang Afrika yang
juga tidak mempunyai kebangsaan. Cuma Zulu dan Tutsi saja yang punya."  Ketika
ditanyakan tentang bagaimana cara pendekatannya dalam penyelesaian
masalah Palestina apabila satu hari nanti ia menjadi Perdana Menteri
Israel, Feiglin mengungkap rencana tanpa berkedip sekali pun.  Menurut website 
miliknya Manhigut ha'Yehudit
(Pemimpin Yahudi), Feiglin akan menerapkan kebijakan terhadap Palestina
dengan memerintahkan, "penghentian seluruh fasilitas air, listrik dan
saluran komunikasi" bagi empat juga penduduk Palestina di Tepi Barat,
Jalur Gaza dan Yerusalem Timur (komunikasi diputus agar proses
pemusnahan masal terhadap rakyat Palestina bisa dilakukan secara
diam-diam sehingga para korban tidak bisa memberitahuan pihak dunia
luar tentang kekejaman pembantaian masal yang dilakukan oleh Israel).
Serangan apa pun yang ditujukan kepada Israel akan memunculkan
"penaklukan daerah yang penghuninya menyebabkan kekerasan, pengusiran
dan perusakan infrstruktur area tersebut."  Ketika
ditanya tentang bagaimana sikapnya dalam menghadapi protes rakyat
Palestina, Feiglin berkata bahwa ia akan memerintahkan dana pertahanan
dipotong 30% dengan menghentikan pasokan senjata bagi para pendemo
semisal peluru karet dan gas airmata.   "Senjata
peluru karet dan gas airmata digunakan untuk mencegah korban dari pihak
musuh ketika mereka melawan angkatan bersenjata. Para pendemo itu akan
dihancurkan di bawah mandat resmi pada tiap basis militer."  Bagaimanapun
Feiglin menyatakan bahwa seluruh rakyat Palestina, bahkan yang
cenderung membangkang harus ber-emigrasi ke Negara lain. Israel akan
membantu semampunya bagi keluarga Arab yang mau melakukannya.   Dalam
sebuah wawancara pers yang diterbitkan Rabu, 10 Desember, ia
menyarankan pemerintah Israel agar membayar sebesar $250.000 untuk
setiap keluarga Palestina yang setuju ber-emigrasi.  Kegilaan
berlebihan Feiglin dalam pembunuhan terencana merupakan perbuatan
tercela terhadap rakyat Palestina melalui dua cara yaitu pembunuhan
masal dan pengusiran ke negara lain.  Sebagaimana dikutip oleh surat kabar 
Ha'aretz,
langkah pertama yang akan dilakukannya ketika ia terpilih sebagai
perdana menteri adalah mengajak pemerintah untuk berterima kasih kepada
Tuhan dan berdoa di lapangan Masjid Al-Aqsa, di Al Quds.  Dalam
100 hari berikutnya, ia akan mengumumkan keluarnya Israel dari PBB,
menutup kedutaan besar Israel di Jerman dan semua Negara yang anti
Semit. Ia juga akan melakukan penjadwalan ulang terhadap tahun ajaran
baru menurut kalender penanggalan Yahudi.   Langkah
ini menurutnya, adalah langkah maju bagi "Detak nadi Negara Yahudi itu
harus diselaraskan dengan gerak jam dan penanggalan Yahudi sendiri,
bukan ikut-ikutan kaum Kristen."             Tak ada kambing hitam  Terlepas
dari isi manifestnya yang mirip dengan ideology Nazi, sesungguhnya
bukan tanpa sebab Feiglin dijadikan semacam kambing hitam dalam partai
Likud, yaitu sebuah partai fasis yang berkembang yang lantang
menyuarakan sudut pandang fasis yang dianutnya yang biasanya
diselenggarakan oleh mayoritas pemimpin dan anggotanya.   Faktanya,
seseorang dapat berdalih dengan sedikit berlebihan bahwa Partai Likud
secara keseluruhan merupakan partai fasis yang tangguh, dengan "pola
pikir ala Feiglin" yang menghadirkan norma daripada pengecualian.  Ambil
sebagai contoh adalah pemimpin partai, Benyamin Netanyahu. Sosok ini
mendukung pemukiman Yahudi untuk jangka waktu lama di Tepi Barat,
mempercepat langkah meyahudikan Jerusalem Timur dan pembersihan etnis
atas rakyat Palestina baik di Israel maupun di wilayah pendudukan.  Beberapa
tahun yang lalu, Netanyahu sering digambarkan oleh banyak media Barat
sebagai perwujudan dari "pusat kebenaran". Seorang mahasiswa Israel
berkata bahwa Israel seharusnya mengambil kesempatan yang ada untuk
mengusir warga Arab sebanyak-banyaknya dari `tanah Israel'.  Lalu
bagaimana dengan Moshe Ya'alon yang memenangkan predikat sebagai
pengambil langkah jitu dalam jajaran partai Likud? Selain sebagai staff
kepala angkatan darat Israel, orang ini juga yang menyuruh tentaranya
untuk membunuh rakyat sipil Palestina yang tak berdosa secara kejam
termasuk anak sekolah mengebom bangunan apartemen dan rumah yang di
dalamnya penuh berisi rakyat sipil yang menyebabkan punahnya seluruh
keluarga.  Singkat
kata, saat ini kita sedang membicarakan sebuah partai yang kepemimpinan
dan anggota terpilihnya memegang jabatan fasis yang tangguh. Partai
Likud adalah sebuah partai yang bisa dibandingkan dengan partai Nazi.
Intinya, di bawah kepemimpinan orang-orang seperti Netanyahu, Feiglin,
Ya'alon, Israel menjadi mirip Jerman di tahun 1937.  Bagaimana
mungkin Barat yang mengaku dirinya sebagai `beradab' dan `demokratis'
khususnya kepemimpinan baru di bawah Amerika, bereaksi terhadap adanya
penyimpangan arah terhadap paham Nazi Yahudi di Israel?  Akankah
Barat memboikot partai Likud, termasuk Israel? Akankan empat serangkai
(PBB, Amerika, Uni Eropa dan Rusia) menjatuhkan hukuman yang sama
terhadap Israel sebagaimana mereka memperlakukan pemerintahan yang
dipegang Hamas yang menang secara demokratis dalam Pemilu tahun 2006
lalu?  Saya
sungguh sangat meragukan hal tersebut. Pemerintahan Barat sangat tidak
konsisten secara moral dan politis karena mereka pilih-pilih dalam
menjatuhkan hukuman untuk menghadapi Israel yang fasis. [www.hidayatullah. com] 
 Penulis adalah wartawan yang tinggal di pendudukan, Yesusalem. Artikel ini 
diambil dari situs http://www.ccun. org   

 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Apakah saya bisa menurunkan berat badan? Temukan jawabannya di Yahoo! 
Answers!
http://id.answers.yahoo.com

Kirim email ke