Barangkali bisa jadi referensi untuk hal yang sama di Gorontalo.Odu olo.

--- On Tue, 3/3/09, bakri arbie <daya...@yahoo.com> wrote:
From: bakri arbie <daya...@yahoo.com>
Subject: Fw: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pers release dialog publik menyoal 
keberpihakan caleg terhadap aspirasi difabel; mohon partisipasi dan sebarkan 
info ini
To: "arbie bakri" <arbieba...@yahoo.com>
Date: Tuesday, March 3, 2009, 6:43 PM



--- On Tue, 3/3/09, Joni Yulianto <jonisib...@yahoo.co.id> wrote:

From: Joni Yulianto <jonisib...@yahoo.co.id>
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] pers release dialog publik menyoal keberpihakan 
caleg terhadap aspirasi difabel; mohon partisipasi dan sebarkan info ini
To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, komnas_...@yahoogroups.com, 
milist...@tifafoundation.org, ifpindonesiaalu...@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 3, 2009, 1:25 PM






Pers Release

Dialog Publik Jelang PEMILU 2009 Kabupaten Sleman

Menyoal Perspektif dan Keberpihakan CALEG Terhadap Aspirasi Difabel

Sekitar satu bulan lagi, prosesi pemungutan suara akan segera berlangsung. 
Momen perwujudan demokrasi ini menjadi hal yang sangat penting bagi rakyat 
Indonesia karena pada momen inilah mereka yang menjadi wakil rakyat akan 
dipilih. Selanjutnya, melalui mereka yang terpilih inilah, kebijakan akan 
dilahirkan untuk selanjutnya dilaksanakan oleh eksekutif.

Bagi difabel, momen pesta demokrasi ini justru menyisakan kekhawatiran. 
Pasalnya, semakin dekat dengan pelaksanaan PEMILU, hampir tidak ada calon 
legislatif yang mampu meyakinkan difabel akan keberpihakannya terhadap isu-isu 
dan kepentingan difabel. Bahkan, dalam kenyataannya, difabel cenderung 
diperlakukan sebagai pemilih pasif, yang hanya didekati untuk dimintai dukungan 
suara tanpa didengar aspirasi mereka. Hal ini merupakan indikasi dari
 sebuah pesta demokrasi yang tidak sehat, dimana difabel sebagai calon pemilih 
tak mempunyai posisi tawar terhadap siapa yang akan mereka pilih. Jika ini 
terus terjadi, maka difabel akan selalu dilupakan dan tak punya ruang dalam 
mainstream politik dan pengambilan keputusan.

Advokasi terkait dengan pemenuhan hak-hak difabel merupakan kerja panjang yang 
melibatkan banyak pihak, termasuk didalamnya adalah lembaga pembuat kebijakan 
seperti legislatif yang akan kita pilih dalam waktu dekat ini. Keberpihakan 
mereka terhadap isu-isu difabel akan menjadi faktor penting terhadap 
terwujudnya pemenuhan hak-hak difabel di Indonesia, khususnya di kabupaten 
Sleman ini. Jika para wakil rakyat saja tak tahu apa yang menjadi kepentingan 
dan permasalahan difabel, bagaimana mereka akan dapat berpihak dan 
memperjuangkan kepentingan difabel?

Untuk menjawab kekhawatiran ini, Sasana Integrasi Dan Advokasi Difabel (SIGAB), 
bekerja sama dengan organisasi-organisa
 si difabel di kabupaten Sleman akan menggelar dialog publik jelang PEMILU 
kabupaten Sleman dengan tema "Menyoal Perspektif dan Keberpihakan CALEG 
Terhadap Aspirasi Difabel". Kegiatan ini akan digelar pada hari Kamis, 5 Maret 
2009, pukul 08.30, bertempat di Op Room, Jl. Candi Boko, Beran, Tridadi, 
Sleman, Yogyakarta (sebelah utara lapangan PEMDA Sleman Yogyakarta). 

Melalui dialog ini diharapkan para calon legislatif akan lebih memahami 
aspirasi dan permasalahan difabel yang dapat mereka perjuangkan, sehingga akan 
muncul komitmen dan dukungan dari para calon legislatif untuk memperjuangkan 
isu-isu difabel ketika mereka terpilih nantinya. Dalam dialog ini juga akan 
dirumuskan kontrak politik antara difabel dan para calon legislatif sebagai 
wujud komitmen dan keterikatan moral mereka untuk benar-benar memperjuangkan 
hak-hak difabel.

Yogyakarta, 4 Maret 2009

M. Joni Yulianto M.A

Direktur SIGAB

[Non-text portions of this
 message have been removed]

















      


      

Kirim email ke