Infonya sangat bermanfaat bung Sirjon. Beberapa kali juga saya sempat 
mengklarifikasi email2 sejenis seperti bahaya makan nasi, bahaya makan udang 
dan vitamin C dll. Mungkin sudah saatnya kita lebih berhati2 dalam meneruskan 
email2 seperti ini karena bisa meresahkan masyarakat dengan info yang tidak 
bisa dipertanggungjawabkan.
 
Salam,
Iqbal Makmur

--- On Sun, 4/19/09, Sirjon Busalo <sirjon.bus...@gmail.com> wrote:

From: Sirjon Busalo <sirjon.bus...@gmail.com>
Subject: [GM2020] Obat-Obat Berbahaya??
To: "gorontalomaju2020" <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
Date: Sunday, April 19, 2009, 8:58 PM









Dari teman apoteker, mohon dipertimbangkan.
//kutipan//
jangan cepat-cepat percaya dengan seberan email yang berisi pemberitahuan 
sebagaimana yang tercantum di bawah ini :

Dengan ini diberitahukan bahwa produk-produk berikut ini "TIDAK BOLEH 
DIKONSUMSI" oleh siapa pun dalam wilayah hukum Republik Indonesia:

1. Paramex (produksi PT Konimex)
2. Inza (produksi PT Konimex)
3. Inzana (produksi PT Konimex)
4. Contrex & Contrexyn (produksi PT Tempo Scan Pacific)
5. Hemaviton Energy Drink (produksi PT Tempo Scan Pacific)
6. Hemativon Action (produksi PT Tempo Scan Pacific)
7. Bodrex & Bodrexin (produksi PT Tempo Scan Pacific)
8. Natur E (diedarkan oleh PT Wigo Hoslab)
9. Super Tetra (diedarkan oleh PT Wigo Hoslab)
10. Stop Cold (diedarkan oleh PT Wigo Hoslab)

Alasan:
1. Jumlah prosentase PPA-nya lebih dari 15%.
2. Telah terjadi bencana kematian sebanyak 13 orang di Cianjur, 2 di 
Palangkaraya, 15 di Palu dan 20 orang di Jayapura karena meminum obat-obatan di 
atas.
3. Obat-obatan di atas mengandung racun yang amat berbahaya bagi produksi 
reproduksi tubuh manusia, dalam hal ini kualitas sperma dan kualitas sel telur.
4. Obat-obatan di atas tidak bisa dikembalikan ke distributor/ pabriknya bila 
rusak. Dan itu berbahaya bagi pembeli yang mengkonsumsinya.
5. Obat-obatan itu telah diproduksi secara tidak higienis di pabrik-pabriknya.

Kepala Badan POM

============ ========= ========= ========= ==

Ini sebenarnya berita lama, bahkan sudah di counter oleh badan POM, namun 
karena masih saja muncul di media, termasuk di internet, maka saya jadi terusik 
untuk ikut meluruskan.

Berita di atas tidak benar, alasannya:
1. Alasan administratif: tidak ada nomor surat, tanggal surat, dan lain-lain
2. Tidak masuk akal:

Paramex, Inzana, Stop Cold: tidak mengandung fenilpropanolamin (ppa), apalagi 
hemaviton, Natur - E, dan super tetra.
Jumlah Prosentase PPA-nya lebih dari 15% ketahuan yang nulis tidak mengerti 
obat, mestinya nulisnya 15 mg, memang sekarang dosis anjurannya 12,5 mg
Telah terjadi bencana kematian sebanyak 13 orang di Cianjur, 2 orang di 
Palangkaraya, 15 orang di Palu, dan 20 orang di Jayapura karena meminum 
obat-obatan di atas. Bencana apa? kapan? minum PPA dosis sangat tinggi memang 
bisa timbul resiko stroke, tetapi tidak pernah ada berita seperti itu di media 
massa. Apakah sekian banyak orang itu "janjian" minum ppa bareng - bareng?
Obat-obatan di atas mengandung racun yang amat berbahaya bagi produksi 
reproduksi tubuh manusia dalam hal ini kualitas sperma dan kualitas sel telur. 
Racun apa? Obat - obat di atas mempunyai kandungan yang berbeda - beda,  bahan 
yang mana yang merusak sistem reproduksi?
Obat-obatan di atas tidak bisa dikembalikan ke distributor/ pabriknya bila 
rusak dan itu berbahaya bagi pembeli yang mengkonsumsinya. Ya iya lah, kalau 
kita beli obat dalam keadaan rusak ya jangan diminum..
Telah diproduksi secara tidak higienis. Jika ini benar, maka tidak hanya obat - 
obatan di atas, namun semua obat produksi pabrik ybs tidak layak dikonsumsi, 
dan hal ini pasti akan menjadi berita nasional.
Nah, selanjutnya tolong hati - hati dalam mencermati berita. Yang terkesan 
bombastis dan tidak masuk akal, jangan dipercaya. Untuk setiap obat yang akan 
dikonsumsi, baca selalu keterangan dalam kemasannya. Ok?

-- 
Salam,

Sirjon Busalo
















      

Reply via email to