Lapata o,ma pongola PANCASILA pak bakri,hehehe.....
________________________________ Dari: Bakri Arbie <arbieba...@yahoo.com> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com; salemb...@yahoogroups.com; Families Arbie <arbie...@yahoogroups.com>; Bp Asri Arbie <asri_ar...@yahoo.com> Terkirim: Senin, 1 Juni, 2009 08:28:25 Topik: [GM2020] Fw: 1 Juni,Hari Lahirnya Pancasila. --- On Sun, 5/31/09, bakri arbie <daya...@yahoo. com> wrote: From: bakri arbie <daya...@yahoo. com> Subject: 1 Juni,Hari Lahirnya Pancasila. To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com Cc: alumniprancis@ yahoogroups. com, "arbie bakri" <arbieba...@yahoo. com>, "Bp Ary Mochtar Pedju" <arympe...@yahoo. com> Date: Sunday, May 31, 2009, 8:44 PM Yth Rekan milis, Mendengarkan diskusi di Elshinta,tentang lahirnya Pancasila,sangat menarik untuk disimak. Kita harus berterima kasih kepada para pendiri republik ini yang telah melahirkan Pancasila dan UUD 45 yaitu Bung Karno,Bung Hatta,Bung Syahrir dan banyak lainnya. Antara lain sbb; -Dikatakan bahwa Pancasila adalah Roh dan UUD 45 adalah Badan/Jasmani yang menjadi Dasar RI. -Banyak negara lain yang datang untuk mempelajari Pancasila yang unik. -Setiap sila senantiasa terkait dengan sila yang lain,sehingga tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.Jadi kalau kita misalnya memegang sila Tuhan Yang Maha Esa,maka selalu diingat sila lain sebagai pilar pendukungnya. Begitu pula untuk sila yang lainnya. Mirip dengan konsep Dwi Tunggal dulu Soekarno Hatta. -Selama ini kita telah gagal menerapkan Roh dan Jasmani dari Pancasila,misalnya perubahan UUD 45 harus selalu berpijak kepada Rohnya yaitu Pancasila, -P-4 yang telah dikembangkan dizaman Presiden Soeharto juga gagal untuk merealisasikannya secara utuh, -Dizaman dulu sewaktu Sekolah Rakyat di Gorontalo ,guru saya membantu muridnya dengan menghafalkan Pancasila yaitu sbb; Kalau Tuhan dan Manusia telah me-Nyatu,maka Rakyat akan mencapai Keadilan. Apanya yang kurang ? Menurut tesis saya,barangkali selama ini ,kita terlalu melihat Pancasila sebagai sistem sosial-politik dan tidak melihatnya dari sistem tekno-ekonomi. Karena hasil akhir dari Keadilan adalah kesejahteraan rakyat yang dasarnya adalah kemerdekaan ekonomi selain kemerdekaan politik yang dicapai oleh sistem sosial politik. Yang bisa membesarkan kue ekonomi adalah sistem tekno-ekonomi bekerja sama dengan pendukung UTAMA-nya sistem sosial-politik. Kalau kue ekonomi dibiarkan atau tidak dikembangkan maka orang akan berebut atas kue yang virtual termasuk korupsi dll. Karena Indonesia yang kaya raya ini belum diolah dengan sistem tekno-ekonomi sehingga menjadikan ilusi kekayaan menjadi berbahaya.Kaya ikan/laut,kaya hutan,kaya mineral dll,namun tidak ada teknologi dan tinjauan ekonomi untuk mengolahnya sehingga menjadikan nilai tambah. Orang melihat tanpa dosa bagaimana melihat berbagai macam mobil di Indonesia,tapi adakah kita melihat yang buatan Indonesia misalnya. Coba lihat India dan Korea,yang paling banyak adalah buatan lokal.Lihat Jakarta atau Surabaya,Bandung tidak ada satupun merk buatan Indonesia. Jadi industri apa yang bisa kita banggakan ? Industri yang mengakar pada rakyat seperti yang dinyatakan oleh Bung Yanuar. Bagaimana Jepang yang miskin sumber daya alam namun mempunya kue ekonomi yang besar sehingga bisa dibagi menjadi keadilan ekonomi,berkat industrinya yang kuat dan berdaya saing. Lihat saja biaya untuk iptek di Indonesia,yang semestinya menjadi akar tumbuhnya industri nasional,hanya diberi porsi 0,05 %,dibandingkan denganĀ Malaysia yang sepuluh bahkan lebih besar lagi seperti di Singapur. Coba lihat bagaimana Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia yang begitu tak berdaya untuk berbuat sesuatu.Dana operasinya dibuat seperti dana sekedar sumbangan seperti BLT,padahal diharapkan untuk menjadi sumber pemikir di Indonesia. Sangat kontras dengan Presiden Obama menggelontorkan milyaran dollar untuk litbang di US untuk menghidupkan ekonominya. Jadi konsep iptek hanya untuk menghibur para peneliti (karena tiada konsep) harus dihentikan oleh CAPRES/CAWAPRES pemenang pemilu. Perlu perubahan PARADIGMA dalam melihat dan memaknai PANCASILA dan UUD 45, jangan lupakan sistem tekno-ekonomi yang masuk dalam apa yang disebut Sistem Inovasi Nasional. Salam Hormat, Bakri Arbie. Pemanasan global? Apa sih itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com