--- On Thu, 6/11/09, bakri arbie <daya...@yahoo.com> wrote:
From: bakri arbie <daya...@yahoo.com> Subject: Penerapan Sistem Pendidikan Tinggi Jarak Jauh untuk Meningkatkan Mutu SDM To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com Cc: alumnipran...@yahoogroups.com, "Bp Ary Mochtar Pedju" <arympe...@yahoo.com>, "arbie bakri" <arbieba...@yahoo.com> Date: Thursday, June 11, 2009, 8:35 PM Yth Rekan milis, Masih dalam tema pendidikan saya menyelusuri lagi Prosiding Sistem Inovasi Nasional, LIPI,2006 dan saya temukan makalah menarik tentang Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ). Prosiding Sistem Inovasi Nasional ini merupakan hasil kerja sama Menteri Riset dan Teknologi dengan BAPPENAS,Dep.Perindustrian serta APCTT,Asia and Pacific Centre for Technology Transfer. Saya akan kutip tulisan Dr.A.Rusfidra (ahmad rusfi...@yahoo.co.id), Akademisi FMIPA,Universitas Terbuka ,Jakarta. Dalam pendahuluan,Rusfidra membuka dengan ayat Al Mujadilah: 11, "....Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...." "Pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan menjamin perkembangan sosial maupun ekonomi" "Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan sampai ajal tiba " Nabi Muhammad SAW. Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas.Semakin terdidik suatu masyarakat semakin besar peluang memiliki SDM yang berkualitas.Semaki tinggi kualitas SDM,semakin besar kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan. Saat ini dunia pendidikan nasional termasuk pendidikan tinggi,sedang dalam sorotan, berkaitan dengan soal mutu dan relevansi,daya tampung universitas tatap muka yang rendah dan isu komersialisasi bangku PTN Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Berkenaan dengan komersialisasi bangku PTN,maka kemungkinan besar kursi PTN agaknya akan di dominasi oleh keluarga kaya,sebab mereka tidak mampu membayar uang pangkal masuk PTN yang mencapai puluhan juta rupiah. Padahal,pendidikan merupakan prasyarat utama untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) (Zuhal,2000). Namun keinginan masyarakat untuk mengikuti pendidikan tinggi tidak diikuti oleh tersedianya infrastruktur pendidikan tinggi yang memadai.Sebagai misal,Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2005 hanya dapat menampung 84.443 orang peserta di 53 PTN dari 304.922 peserta SPMB pada tahun tersebut. Sementara berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2006, berhasil meluluskan 1.790.881 siswa. Rendahnya lulusan SMA/SMK tidak melanjutkan perkuliahan disebabkan oleh dua faktor utama yaitu rendahnya daya tampung PTN dan keterbatasan finansial orang tuanya. Dalam kondisi tersebut perlu dicari alternatif lain seperti menerapkan pendidikan tinggi jarak jauh (PTJJ),untuk menyediakan kesempatan belajar yang lebih murah dan pemerataan kesempatan belajar di pendidikan tinggi. Gagasan tentang universitas terbuka dan PTJJ,universitas virtual,e-learning,flexible learning dan home study menjadi komponen penting dalam strategi nasional maupun global untuk mendidik mahasiswa dalam jumlah besar. Dalam pembahasan Rusfidra menulis al; Pengembangan SDM dewasa ini memerlukan program yang responsif terhadap perkembangan yang terjadi dalam semua sektor kehidupan baik secara nasional,regional maupun global.Saat ini perkembangan global ditandai oleh nuansa yang dikenal sebagai "knowledge based economy" (K-economy).Dalam era K-economy,daya saing suatu bangsa lebih banyak ditentukan oleh pemanfaatan pengetahuan secara kreatif dalam menciptakan inovasi yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi. Era ini ditandai oleh tersedianya informasi yang dapat diakses secara global dalam kecepatan tinggi dan didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. SDM yang memiliki daya saing dalam era K-economy harus mempunyai pengetahuan dan ketrampilan teknis yang tinggi,memiliki lerarning skills dan life skills dan mampu beradaptasi dengan perubahan global yang cepat dan produktif (Hamied,2004). Era K-economy itu memerlukan adanya "knowledge based community" sebagai kelompok orang yang mempertukarkan pengetahuan secara bebas untuk mencapai tujuan ekonomi bersama (Suryo,2005).Knowledged based community diperkuat oleh kehadiran teknologi, informasi dan komunikasi. Knowledge akan merupakan basis baru bagi kesejahteraan suatu bangsa,yang akan ditentukan oleh cara bagaimana masyarakat mampu mewujudkan knowledge sebagai landasan sistem perekonomian dan industri.Zuhal (2000) menjelaskan lima elemen dasar sebagai prasyarat yang perlu dipenuhi untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan.Kelima faktor itu adalah; penataan masyarakat,kewiraswastaan,pembentukan knowledge,ketrampilan/skill dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Dunia pendidikan tinggi diharapkan memainkan peranan penting dalam pembentukan knowledge dan ketrampilan. Amir (2001) mengelompokkan industri kedalam empat kategori yaitu industri padat tanah (land intensive industries) seperti industri pertanian dan peternakan; industri padat karya (labour intensive industries) seperi industri tekstil,sepatu dan garmen; industri padat modal (capital intensive) seperti industri perbankan; dan industri padat otak dan teknologi (science and technology industries) seperti industri farmasi,mesin,informasi dan teknologi,komputer dsb. Selanjutnya,Suryadi (2005) menyatakan bahwa seyogjanya para praktisi pendidikan berlapang dada mengakui bahwa pendidikan belum mampu membangun kecerdasan komunal masyarakat.Kecerdasan komunal merupakan kecerdasan kolektif masyarakat yang dibangun oleh kecerdasan individual dalam membentuk masyarakat intelektual yang memiliki kearifan sosial,cakap berpikir,idealisme,etos,solidaritas,kreativitas dll. Antara lain dibahas enam aspek kelemahan pada luaran pendidikan di Indonesia yaitu; -"power of character" -"power of leadership" -"power of citizenship" -"power of thinking", -"power of skills and entrepreneurship", -"power of engineering". Rincinya mohon dibaca pada Prosiding Sistem Inovasi Nasional,LIPI,2006,atau klik judul bersangkutan di internet.Selamat ber-IQRA' Mengingat banyaknya kelemahan diatas,maka mari kita coba atasi masalahnya, karena dengan mengetahui masalah,maka langkah berikut adalah bagaimana mengatasinya secara bersama. Salam Hormat, Bakri Arbie.