Kiriman teman : semoga bermanfaat ....

 





 THE HOLLY KA’BAH

 

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:K9g2abOidPfb5M:http://abangdani.files.wordpress.com/2009/06/kabah.jpg

 

Ka’bah diartikan secara bebas maksudnya adalah Mata Bumi atau Sumbu Bumi karena disanalah dulunya sumbu bumi berputar. Artinya disanalah kutub utara bumi yang sebenarnya, sebelum badai Nuh. Ka’bah seperti diketahui adalah bahasa Al Qur’an ka’bu yang diartikan mata kaki atau tempat kaki berputar bergerak untuk dipakai melangkah. pada ayat 5/6 menjelaskan istilah itu dengan ka’bain artinya dua mata kaki.

‘Hai orang-orang beriman,apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik, sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu, supaya kamu bersyukur.

 

Dan yang mengandung arti mata bumi/ poros/pusat secara nyata ada pada QS 5/97

Dan Allah telah menjadikan Ka’bah sebagai rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia, dan bulan Haram, had-ya, qalaid. Demikian agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

 

Seandainya lautan dikeringkan, maka bumi nyata sebentuk buah apel. Yang mana tampak kutub utara bumi adalah Ka’bah di Makkah yang cekung 90 derajat dan sebagai kutub selatannya adalah yang berada dibaliknya, yaitu pulau yang kini dinamai Tuamoto di Dangerous Island Pacific. Kini terbukti bahwa setiap saat daerah itu di pacific memperlihatkan keaktifan vulcano/lava sebab dulunya bermagnet positif di selatan bumi yang kini masih membekas. Hal ini disebut juga dengan ‘Ainun Hamiah dalam Al Qur’an pada ayat 18/86 yang dapat diartikan sebagai pancaran lava;

http://1.1.1.5/bmi/i407.photobucket.com/albums/pp156/puskuning/kawell%20nitip/spashapple.jpg

 

Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam ['ainun hamiah/vulcano/lava], dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata, “Hai Dzulkarnain kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.

 

Pacific adalah lautan terdalam sebagaimana diketahui orang bumi, ini menandakan bahwa lautan itu semenjak dulunya adalah lautan sebagai selatan bumi sebelum topan Noah. Di sana ada gunung yang kalau diukur dari dasar laut maka tingginya melebihi Mount Everest di Himalaya yang diukur dari permukaan laut. Di dalam laut yang luas itu terdapat gunung-gunung api yang masih aktif mengeluarkan lava, seterusnya daerah itu menjadi pusat selatan dari jaluran gempa yang menjurus ke Asia Timur dan terus ke Asia Barat.

Unsur positif magnet bumi di selatan dulunya telah menolak positif molekul permukaan bumi, sehingga kalau digambarkan bentuk bumi tanpa air/lautan adalah seperti buah apel. Yang membusung di puncaknya dan cekung pada bagian lainnya. Kini kelihatanlah bagian pinggiran daerah cekung itu berupa daratan tinggi. Dibuktikan oleh deretan Rocky Mountain di Amerika Utara, Pegunungan Andes di Amerika Selatan, daratan tinggi di Antartic dan daratan tinggi di Australia. Semua itu bagaikan menghadapkan wajahnya ke arah pulau Tuamoto sedangkan di belakangnya terhampar daratan yang amat luas. Ini juga dapat menjadi salah satu upaya pengurangan bencana alam di bumi, yaitu dengan menghubungkan Artic dengan Makkah dan Antartic dengan Tuamoto masing-masing dengan menggunakan tali logam pada besaran tertentu.

Dari keadaan magnet bumi demikian dapatlah dibenarkan bahwa unsur positif atau male memiliki tingkat satu derajat atas unsur negatif atau female sebagaimana yang dimaksud oleh ayat 2/228;

Wanita-wanita yang ditalaq hendaklah menahan diri tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka para suami itu hendak memiliki islah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan lebih daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Dengan kelebihan pengaruh yang dimiliki unsur positif pada molekul-molekul permukaan bumi maka tertariklah molekul itu ke arah utara bumi dulunya sewaktu penciptaan pertama hingga daratan bumi banyak didapati di bagian utara itu selaku kutub magnet negatif bumi.

Sebuah penelitian modern menunjukkan bahwa Makkah yang dimuliakan oleh Allah adalah merupakan pusat daratan di bumi. Hasil ini dicapai oleh sejumlah peneliti, diantaranya adalah Dr. Husain Kamaluddin, salah seorang Imuwan Mesir ketika menggambar peta dunia untuk menunjukkan arah kiblat bagi kaum muslimin, ternyata Makkah berada ditengah-tengah daratan yang ada di muka bumi, dan bahwasanya daratan-daratan yang lain tersebar disekitar Makkah dengan penyebaran yang teratur. Makkah berkemungkinan besar sebagai engsel lempeng di tengah superkontinen (gabungan semua benua dunia). Alfred Wagener, meteorologist  Bangsa Jerman, penggagas awal Teori Kontinental Drift ini menyatakan bahwa benua-benua bergerak di bawa oleh arus. Semua benua-benua pernah menjadi satu, sebagai superkontinen, yang di sebut Pangaea (Pangea, semua darat, bhs. Latin). Beliau saat itu sebut Pangea terjadi pada 200 Ma “Million annum” (juta tahun) lalu.disebutkan mereka sebagi pusat hemisphere Pangea, ternyata selalu berada di Timur Tengah, dan berturut-turut di lokasikan di sekitar kota Aswan, Riyad, dan Laut Tethis. Mekah selalu masuk didalamnya. Jadi pemakaian istilah Ka’bah untuk rumah suci di Makkah itu adalah logis dan sangat pantas.

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

QS. 31/10

Dia menciptakan langit, tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.

 

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di dunia maya, tetapi sayang nya 21 hari kemudian site tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat. Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita dicharged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. Di tenggara Ka’bah ini terdapat Hajar Aswad. Hajar ‘Aswad (bahasa Arab: حجر أسود) merupakan batu yang dalam agama Islam dipercaya berasal dari surga. Ada riwayat mengenai ini; dua ribu tahun sebelum Nabi Adam diciptakan, malaikat sudah membangun Ka’bah di bumi ini atas perintah Allah. Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa ketika Allah hendak menciptakan Nabi Adam as Allah berfirman kepada malaikat:

QS. 2/30

Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi, lalu para malaikat bertanya: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi ini, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau.

Ketika itu Allah menjawab : QS. 2/30 Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

 

Para ahli sejarah dan ahli tafsir mengatakan bahwa para malaikat merasa cemas bila diciptakan manusia di permukaan bumi, mereka akan berbuat kerusakan dan menodai bumi dengan pertengkaran dan pertumpahan darah, melihat padatipe yang sudah lebih dulu diciptakan dari Nabi Adam as yang karakternya tidak jauh berbeda dengan karakter manusia yang notabenenya mempunyai hawa nafsu. Kekhawatiran para malaikat itu wajar saja terjadi karena mereka diciptakan untuk taat dan patuh kepada Allah Swt. tidak mendurhakainya sesuai dengan asal ciptaannya dari cahaya dan tidak mempunyai hawa nafsu, kekhawatiran dan pertanyaan para malaikat tersebut tidak dapat ditafsirkan sebagai kedurhakaan malaikat kepada Allah sebagaimana diduga oleh sebahagian kaum orientalis.

Kecemasan malaikat tersebut kandas ketika Allah Swt menjawab: Aku lebih tau terhadap apa yang tidak kamu ketahui. Karena takut akan murka Allah, para malaikat tidak bertanya lagi siapa yang layak dijadikan khalifah di bumi, manusia atau malaikat, maka para malaikat segera mohon ampun dan ridha Allah. Karena arsy Allah cukup  besar, maka dengan Rahman dan Rahim Allah, Dia membangun Baitul Makmur di bawah arsy untuk tempat mereka mengerjakan tawaf, dan lebih meringankan dan memudahkan mereka setiap hari. Para malaikat mengerjakan tawaf silih berganti siang dan malam sehingga tidak kurang dari 7000 malaikat yang mengelilingi Baitul Makmur setiap harinya, bahkan menurut riwayat ada di antara malaikat yang hanya dapat tawaf sekali saja, dan tidak dapat lagi mengelilingi tawafnya karena sesaknya Baitul Makmur yang dibangun oleh Allah dari Zabrajad yang bertahtakan Yakut berwarna merah itu (Akhbar Makkah Muhammad Al Arzaqi (1988: 32).

Maka dengan Rahman dan Rahim Allahdiperintahkan kepada malaikat untuk membangun Ka’bah di bumi yang persis seperti Baitul Makmur di bawah Arasy, besar dan ukurannya sama, posisinya sejajar dengan Ka’bah di bumi, andaikata dijatuhkan sebuah batu dari Baitul Makmur ke Ka’bah akan sampai ke tengah-tengah Ka’bah.

Riwayat menceritakan bahwa Ka’bah pada masa itu terletak di atas buih yang keras, yaitu benda pertama yang muncul di bumi ini. Ingatlah bahwa penciptaan alam semesta ini diawali oleh ‘alma, yaitu kekosongan/kehampaan. Yang kemudian diberi medan positif dan negatif yang keduanya lalu bertarik-tarikan. Setelah sekian lama maka ‘alma menjadi gas/kabut yang membentuk hydrogen kemudian buih/air.

Lalu pendirian Ka,bah ini dilanjutkan lagi oleh Nabi Adam as setelah dia turun dari dalam jannah dan menetap di bumi melaksanakan tawaf dan mendirikan bangunan Ka’bah, memohon ampun kepada Allah atas kekhilafan yang telah dilakukannya. Beliaulah manusia pertama yang mebdirikan bangunan Ka’bah dan tawaf di Ka’bah [Ibnu Abbas. (Ibid: 37)].

Setelah Nabi Adam as wafat. dilanjutkan oleh putra Nabi Adam as bernama Shyiths. Bangunan ketika itu terdiri dari tanah dan batu, dan bangunan tersebut dapat bertahan sampai Nabi Nuh as, ketika badai Nuh terjadi, Ka’bah roboh dan porak poranda sampai di sini menurut ahli sejarah, tidak dijumpai keterangan di dalam Alquran dan hadis-hadis shahih. Yang pertama kali membangun kembali/meninggikan Ka’bah setelah badai Nuh adalah Nabi Ibrahim as.

QS. 2/127

Dan ingatlah ketika Nabi Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail  seraya berdo’a : Ya Tuhan kami terimalah daripada kami amalan kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.  Hajar Aswad adalah batu meteor yang dijatuhkan Allah dari angkasa sebagai petunjuk bagi Nabi Ibrahim as untuk mendirikan Ka’bah, karena di tempat sekarang Ka’bah berdirilah pernah ada rumah pertama yang dibangun dimuka bumi yaitu rumah Nabi Adam as dan keluarga.

QS. 3/96

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia ialah Baitullah yang di Bakkah/Makkah yang diberkahi dan jadi petunjuk bagi semua manusia.

Rumah ini hancur ketika terjadi badai Nuh, lalu Allah memerintahkan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail untuk mendirikan Ka’bah, supaya Nabi Ibrahim as tidak salah letaknya maka Allah menurunkan batu meteor dari angkasa yang sekarang kita sebut Hajar Aswad. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah arab. Namun semakin lama sinarnya semangkin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. [( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877)].  Batu ini memiliki aroma harum yang unik dan ini merupakan aroma alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya. Saat ini batu tersebut ditaruh di sisi luar Ka’bah. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut [dari Ka’bah] dan pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita. Oleh karena itu, bangsa Arab yang dahulu dikenal bar-bar dan jahiliyah yang kemudian masuk Islam pun telah paham atas posisi mereka terhadap Hajar Aswad. Mereka tidak menyembahnya. Bahkan Umar bin Al Khattab kita kenal dengan ungkapannya yang abadi

 

“Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan, dan tidak pula dapat memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullaah s.a.w. menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu.” (H.R. Bukhari).

Rasulullah SAW mencium hajar aswad karena batu itu mulia dan berasal dari surga. TApi bukan karena kita diajarkan untuk menyembah batu itu. Dari Ibn Abbas bahwa Nabi Muhammad s.a.w. tidak melambaikan tangan (menyalami) kecuali kepada Hajar Aswad dan Rukun Yamani.

QS 6/67 Bagi setiap perkabaran itu ada fakta yang ditentukan, dan pasti akan kamu ketahui.

 

[berbagi ilmu pengetahuan itu walaupun disunting dari berbagai sumber, ilmu pengetahuan tidak pernah basi –-- Semoga Bermanfaat]

 



Reply via email to