Suara Takbir terus menggema membelah langit biru menembus batas ruang dan waktu sebagai pertanda bahwa Ummat Islam sedang memperingati sebuah perayaan dari Peristiwa besar yaitu pengorbanan Agung antara Ibrahim a.s. dan Ismail a.s. serta pengorbanan para Jama'ah Haji dalam menunaikan Rukun Islam yang kelima, Pengorbanan seorang ayah dalam mempertaruhkan antara keta'atan dan kasih sayang, Pengorbanan seorang Ibu antara Keikhlasan dan Rasa Cinta, pengorbanan Seorang Anak yang mempertaruhkan keinginan hidup dan mengharap Keridho'an. itulah gambaran tentang sebuah pengorbanan agung yang dituliskan dengan tinta emas Allah SWT dalam Al-Qur'an sebagai Ibroh bagi manusia bahwa hidup ini perlu pengorbanan yang tidak kecil, mendidik manusia untuk mampu membedakan antara kepentingan Pribadinya dan kemaslahatan orang banyak, mengajak manusia untuk bisa memikirkan nasib orang lain terutama yang berada disekitarnya, menjadikan manusia sebagai Rahmatan Lil'alamin bukan malah menjadi bumerang bagi orang lain. ini sekelumit dari makna yang terkandung dalam Pengorbanan Agung Keluarga Ibrahim a.s. Disana ditengah Padang Pasir yang sangat Luas dibawah terik Panasnya Mentari jutaan Ummat Muslim kembali dipanggil oleh Allah SWT untuk mengorbankan rasa kasih sayangnya kepada Anak, Kecintaan Kepada Istri, Kerinduan Kepada Kampung Halaman, serta semua keinginan yang saat itu mesti dikekang dalam memenuhi Panggilan Ilahi menyempurnakan Rukun Islam kelima. semua mesti di korbankan demi mengharapkan Keridhoan-Nya. disana semuanya dituntut dengan sebuah perintah sama tanpa membedakan status maupun strata kehidupan, semuanya melafadzkan Kalimat yang sama, mengikuti satu gerakan yang sama, menuju satu arah yang sama, tanpa membedakan apa pun hal ini seperti yang di nukilkan oleh Allah SWT dalam Firman-Nya:" Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al Hujurat 13) Inilah sebuah Tarbiyah bagi kita sekalian bahwa di dunia ini tak ada yang dapat kita banggakan semuannya patut kita pertanggung jawabkan. sebab dari Ayat diatas sungguh jelas bagi kita sekalian jadi apapun kita, seperti siapapun dan bagaimanapun kita penilaian Allah tetap Obyektif dengan sebuah standar yang sama yaitu Predikat Taqwa. dan inilah yang berusaha di kejar oleh Para Jama'ah Haji dalam menunaikan Rukun Islam Kelima tersebut, untuk mendapatkan Predikat tertinggi ini mereka rela mempertaruhkan seluruh apa yang mereka miliki, Harta dipakai Untuk belanja Persiapan Perjalanan dan Biaya ONH, Tahta ditinggalkan demi menuju Ridhonya Allah, Wanita/Istri pun tak bersama hanya demi Cinta kepada sang Rabbul Izzati. inilah sebuah gambaran Pengorbanan yang Mereka Lakukan
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com