Pak Iki,
 
Saya menduga beberapa pengurus HPMIG sudah terlalu jauh masuk kedalam ranah 
politik, sehingga wajar kalau ada kotak2 saat ini, apalagi sudah dekat2 
PEMILUKADA di provinsi dan beberapa daerah.
 
Salam,
AGA

--- On Wed, 2/3/10, Taufik Polapa <icky...@yahoo.com> wrote:


From: Taufik Polapa <icky...@yahoo.com>
Subject: [GM2020] Re: ADA APA DENGAN HPMIG ??
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 3, 2010, 8:23 AM


  





----- Original Message ----
From: Taufik Polapa <icky...@yahoo. com>
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Thu, February 4, 2010 1:22:57 AM
Subject: ADA APA DENGAN HPMIG ??

Dear All Gm2020

HPMIG :

Tujuan awal dari pembentukan dari HPMIG (Himpunan Mahasiswa Mahasiswa Indonesia 
Gorontalo) adalah untuk mengikat tali persaudaraan antara sesama mahasiswa 
Gorontalo yang berada di seluruh Indonesia. Dan ini pula yang terjadi dengan 
Himpunan Mahasiswa Daerah lain.

Akan tetapi melihat perkembangan dari tahun ke tahun HPMIG semakin bergeser 
dari paradiqma awal, Jika di akhir tahun 80-an dan di awal tahun 90-an HPMIG 
begitu solid dan kompak dalam memperjuangkan aspirasinya baik menuyuarakan 
kepentingan mahasiswa itu sendiri maupun kepentingan masyarakat gtlo yang tentu 
saja di terukan kepada pemerintah daerah gorontalo. Akan tetapi sejak era tahun 
di atas 2005 HPMIG terlihat semakin terkotak-kota sesuai dengan kepentingan 
dari masin2 para intelektual.

Kepempinan HPMIG mulai bergaung dan di satukan sejak PB HPMIG di bawah 
kepemimpinan FUNCO TANIPU, tapi "Lain ladang lain ikannya", tidak semua 
pengurus memberikan dukungan sepenuhnya kepada Funco Tanipu bahkan di akhir 
dari kepemimpinan Funco Tanipu dengan di selenggarakan Mubes PB HPMIG 2008 di 
Gorontalo berimbas pada perpecahan di Mana HPMIG dari Bandung yang getol 
menyuarakan menolak Mubes pada saat itu salah satunya adalah Tomy Ishak dan 
Bobby Rantouw. Bahkan Mubes tetap berlangsung dan menghasilkan dr. Ahmad Naki 
(perwakilan makassar) dengan berhasilnya pelaksanaan Mubes PB 2008 di Gorontalo 
saat itu juga HPMIG Bandung menolak untuk bergabung dan menyatakan berdiri 
sendiri di luar jalur PB HPMIG di bawah ketua dr Ahmad Naki.

Kejadian ini terjadi lagi terhadap HPMIG JAYA (Area Wilayah : Jakarta, Bogor, 
Depok, Tangerang, Bekasi) di mana pada tanggal 29 s/d 31 Januari 2010 
berlangsung Musyawarah HMPIG Jaya yang berlangsung di Bogor dan terpilih Ketua 
HPMIG jaya adalah Rizki Meirza Karim (Kiki), adapun turut hadir sebagai 
undangan HPMIG JAYA pada Musyawarah saat adalah Yogya, Semarang,Bandung, 
Malang, Surabaya, kira2 peserta yang hadir pada saat itu kurang lebih 200 
orang. Acara Musyawarah tersebut di Buka Secara Resmi oleh Bapak Ismail Datau 
(Pemerintah Propinsi Gorontalo), tak luput Hadir dalam kegiatan tersebut 
perwakilan dari KKIG Tinelo "Syafruddin Mosii".
Adapun hasil dari keputusan Musyawarah HPMIG JAYA di Bogor terdapat 4 keputusan 
:
1. Perubahan AD ART
2. Keluar Dari Kepengurusan PB HPMIG
3. Pembentukan HPMIG Bogor.
4. Rencana ASPURI HPMIG Jaya.

Dari perkembangan HPMIG yang terakhir khususnya kejadian Musyawarah di Bogor, 
sangat terlihat adanya perpecahan dalam persatuan HPMIG seluruh Indonesia yang 
sebelumnya semua dalam satu Koridor dan satu Tujuan saat ini tidak lagi seperti 
di Era sebelumnya.

Banyak sekali para Intelektual Muda yang menyayangkan perpecahan dalam Tubuh 
HPMIG dan ingin berinisiatif menyatukan kembali, tapi apakah Mungkin bisa 
seperti dulu lagi ? Apakah semua ini terjadi merupakan akumulasi kekecewaan 
dari para petinggi2 HPMIG dari masing2 Daerah ?

Pantaslah di katakan "ADA APA dengan HPMIG ?

Semoga kita kembali kepada tujuan awal utk merapatkan barisan dan mencapai 
hasil yang maksimal.

Mohon maaf kepada yang tidak berkenan dengan tulisan di atas,

Wassalam

Tp

Dan para Petinggi Gorontalo yang turut Hadir pada saat itu adalah 


Mencermati situasi terakhir pergerakan 









      

Kirim email ke