Terima kasih ikbal, Dear Milsiter
Saya selama dijerman ini diskusi dengan ahli web dari amerika dan turut mikirin solusinya, kayak kabel listrik telepon, dan internet gentayangan dari satu banguan kebangunan lain (really awfull), dan saya sudah perbaiki yg dijurusan fisika. Masalah yg belum sempat adalah menaikkan jumlah IP adress one IP for one person, karena saya sempat bicara dengan pak Teddy dan dia jawab belum cukup. Persoalannya adalah orang yg tinggal disana sudah merasa nyaman dengan keadaan itu, karena tidak melihat sesuatu yg lebih baik dari itu. Kebetulan saya yg merasa tidak nyaman dan ingin membawa perubahan keUNG, minimal ke lingkungan kerja saya (ada mahasiswa saya satu orang dimilis ini (Kilo)). Suatu waktu saya pernah bilang ke mereka saya mau bawa UI ke UNG, sekarang saya pingin bawa jerman ke UNG. Please jangan patah semangat, tapi kita dinilai bukan dari semangat saja bukan. Saya malah jadi tambah heran dengan email si bei yg minta melihat pekerjaan dari semangat dan usaha. Apakah webometriks juga akan menilai kita karena semangat ?, bagaimana orang menilai semangat ?. This just reveal to me another problem, why didnot hire one or two really experienced technician to do this job. Disini web ini pekerjaan teknisi dan mereka tidak perlu mengeluh tidak digaji. Kita butuh one or two really experienced technician untuk ngurus jaringan full time, tentunya meja dan kursi serta telepon. Wassalam, Mohamad Jahja --- Pada Ming, 4/4/10, Iqbal <kaizen...@yahoo.com> menulis: Dari: Iqbal <kaizen...@yahoo.com> Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2) Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 9:36 PM Saya sepertinya sepakat dengan pak yahya, mungkin teman2 yang belum bisa menangkap maksud yg sebenarnya dan hanya merespon gaya bahasanya saja tanpa melihat substansinya. . Iqbal Sent from my iPhone On Apr 4, 2010, at 11:19 PM, Yayu Arifin <yayujahjaarifin@ yahoo.co. id> wrote: What i am telling you is a fact, in she was my student. I wonder you are the man who needs no instrument to work, when today every tom dick and harry need instrument to work. You simply lost the point that kita butuh ruangan, kursi dan meja untuk bekerja, karena kita bukan buruh angkut, gardener dll. Read 1000 laptop vs 1 kursi. --- Pada Ming, 4/4/10, Funco Tanipu <funcotanipu@ gmail.com> menulis: Dari: Funco Tanipu <funcotanipu@ gmail.com> Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2) Kepada: "Gorontalo Maju" <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:26 PM Ibu Yayu.. Saya kira jangan berpersepsi negatif ttg kenyataan yang terlihat. Kita belum mengecek sejauhmana itu adalah fakta. Misalnya, ibu Yayu mengkotak-kotakkan mana dosen lulusan UNG dan luar. Saya kira Ibu beropini terlalu lebar dan jauh, bahkan terkesan lari dari substansi pembahasan kita. Saya kira yang mesti kita sadari bersama adalah apa pula karya akademik yang kita persembahkan. Menurut saya fasilitas itu hanya instrumen sekunder, yang primer adalah bagaimana pertanggungjawaban akademik kita sebagai ilmuwan. Terima Kasih Funco TanipuFrom: Yayu Arifin <yayujahjaarifin@ yahoo.co. id> Date: Sun, 4 Apr 2010 21:16:01 +0800 (SGT)To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com>Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny Jilid 2) Lanjutan dari cerita tadi: Sewaktu mampir ke Istana Rektor UNG (Kantor Pusat), saya kaget mahasiswa saya dipuskom dulu yg skrg kerja jadi bendahara punya ruangan luas berAC (cukup dingin), karpet, dan PC + internet. Mungkin karena saya bukan lulusan UNG kali makanya saya dapat fasilitas yg kurang, (kurang kursi dan meja, dll), atau memang pekerjaan orang di istana rektor jauh lebih penting dari pekerjaan orang dijurusan. Wallahu a'lam, Wassalam, M. Jahja --- Pada Ming, 4/4/10, Yayu Arifin <yayujahjaarifin@ yahoo.co. id> menulis: Dari: Yayu Arifin <yayujahjaarifin@ yahoo.co. id> Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (Funny) Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 7:48 PM Dear Milister, saya kaget membaca tanggapan ttg peringkat Universitas, Kayaknya bangsa indonesia mmg hidup hanya untuk bertanding. Alih 2 memperbaiki fungsi dan mengoptimalkan web, malah berpikir untuk masuk peringkat 200 besar di webometrics. Kenapa harus membohongi diri sendiri, kenapa tidak perbaiki web dan infrastrukutr jaringan demi kemaslahatan kita semua, atau web diindonesia tujuannya hanya untuk pertandingan. Universitas 2 dijerman tidak pernah ribut untuk masuk dalam peringkat berapa dunia tapi seluruh dunia datang ke mereka untuk belajar, karena baik universitas sekelas München atau Berlin atau universitas di pedesaan seperti Siegen, punya fasilitas yg standard bagi pegawai, dosen dan mahasiswa untuk bekerja. misalnya skrg: Saya butuh berpikir punya kursi dan meja sendiri, karena tidak cukup kursi dan meja di jurusan fisika untuk dosen, kemudian harus berpikir gimana terhubung keinternet kalo IP adress untuk jurusan fisika hanya 4 buah, alhamdulillah kalo duduk dil bangku panjang dekat jurusan kita bisa menggunakan ekor dari sinyal pada transmitter yg dipasang di lab biologi. Untuk menggunakan ini harus sering sowan ke PUSKOM untuk dapat password yg berlaku temporer, sama saja dengan mahasiswa. Nasib memang, pulang dari negara orang duduk dikursi empuk, meja yg standar (karena dijerman ada undang 2 ttg keselmatan dan kesehatan pegawai), pulang ke UNG saya perlu mengemis ruangan, yg sampai saat ini saya tidak dapat, karena wallahu a'lam pokoknya kata pegawai, saya belum dapat jawaban dari dekan. Jadi kesimpulan : Seorang dosen UNG biasa seperti saya get: No fixed room, of course no chair, and connect to the web like a student (I should happy as a student). I feel always a student karena nggak pake baju dinas dan upacara 17 agustus (di UI dan ITB dosen nggak ikut Upacara bendera tapi di UNG iya) . If you really want to make UNG what you called World Class University, Please go visit University which have a really good stuff to copy or adopt for example : National University of Singapore (the best in South east asia and probably Asia and Oceania). Kenapa singapur, udah bagus dekat dan masih ngerti bahasa indonesia dan kita nggak perlu visa ke sana. Wassalam dan selamat bekerja M. Jahja --- Pada Ming, 4/4/10, Bei <adun...@yahoo. com> menulis: Dari: Bei <adun...@yahoo. com> Judul: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar) Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com Tanggal: Minggu, 4 April, 2010, 4:37 PM Benar skali Uyan, kebanggaan luar biasa kalau UNG bisa masuk 200 besar. Tapi dengan hanya mengoptimalkan web yang sudah ada??? Website UNG adalah cerminan dari kondisi ICT yang ada di UNG. Kondisi yang dimaksud adalah teknologi yang digunakan, SDM pengelola dan pemanfaatan internet oleh tenaga akademik dan penunjang akademik. Pemeringkatan Perguruan tinggi berdasarkan penggunaan ICT yang sangat populer adalah pemeringkatan Webometrics. Berikut ini sebagian dasar kriteria yang sering digunakan dalam perankingan webometrics, antara lain : 1. Jumlah halaman yang diperoleh dari empat mesin pencari di internet, yaitu Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. Bagian ini disebutnya "size" dengan bobot 25%. 2. Jumlah tautan eksternal spesifik yang diterima suatu situs web. Bagian ini disebut "visibility" , dengan bobot 50%. 3. Keberagaman bentuk file, yang mengacu pada ketersediaan dokumen yang relevan dengan kegiatan akademik dan publikasi yang diperoleh dari Google. Bentuk-bentuk file yang di lihat adalah format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc), dan Microsoft Powerpoint (.ppt). Bagian "rich files" ini berbobot 12,5%). 4. Jumlah artikel ilmiah dan sitasi yang diperoleh dari Google Scholar. Bagian ini disebut "Scholar" dengan bobot 12,5%. Sumber : http://blog. uad.ac.id/ imam_riadi/ 2010/02/14/ penilaian- kriteria- perankingan- webometrics/ Kriteria penilaian ini bisa disederhanakan bahwa sebakin banyak aktivitas penulisan karya ilmiah, bahan ajar dan aktivitas perkuliahan melalui website perguruan tinggi, akan semakin tinggi pula rangking dari perguruan tinggi tersebut. Semakin banyak juga rujukan ke file2 dan data yang ada di website perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada rangking perguruan tinggi. Untuk menuju ke arah itu, kami mulai bukan saja dari pengembangan website yang ada tapi juga dengan pemberian fasilitas blog untuk dosen (weblog.ung. ac.id), publikasi jurnal UNG (e-journal.ung. ac.id), pengembangan elearning (elearning.ung. ac.id, fekon.ung.ac. id, sportif.ung. ac.id, kuliah.ung.ac. id), Email (webmail.ung. ac.id). Disamping itu juga para dosen dilatih untuk bisa menggunakan elearning dan blog, karena semakin banyak dosen yang menggunakan elearning dan blog, akan berpengaruh pada rangking PT di webometrics. Disinilah kuncinya, peningkatan budaya penggunaan ICT dalam proses pendidikan di UNG yang masih rendah. Dosen yang sudah membuat blog hanya sekitar 19 orang dan yang aktif menggunakan blognya mungkin hanya 2-3 orang saja. Elearning juga tidak terlalu banyak digunakan kecuali oleh dosen-dosen PJJ PGSD dan Teknik Informatika. Untuk itu perlu strategi2 baru dalam meningkatkan rangking UNG dalam pemeringkatan perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang bahkan membuat lembaga khusus untuk meningkatkan rangkingnya yakni Learning Center for World Class University Universitas Negeri Malang (LCWCU UM), yang merupakan kelompok studi Webometrics. Hasilnya Universitas Negeri Malang membuat kejutan dalam pemeringkatan world class university versi Webometrics. UM yang belum masuk peringkat pada edisi Januari 2009, menempati peringkat 13 Indonesia (2.791 dunia, 82 Asia Tenggara) pada edisi Juli 2009. Lebih mengejutkan lagi, UM menempati peringkat 6 Indonesia (1.256 dunia, 28 Asia Tenggara) pada edisi Januari 2010. Dirjen Dikti yang Wakil Mendiknas, Fasli Djalal dalam website Dikti yang berjudul Jalan Menuju Word Class University (WCU)Yang Realistis menganjurkan "Disiplinkan dosen untuk selalu mengupload dan mengupdate kekayaan filenya. Undang semua dosen, mahasiswa, dan alumni untuk selalu heating di website tersebut." Rgrds, Bei Saya bo sandiri mengelola website UNG, sapa tau seperti usulan le Iki, te Uyan mau bergabung dengan UNG... :) Mudah2an tulisan ini di baca pak Syam supaya te Uyan tidak bisa menghindar hehehehe.... . --- In gorontalomaju2020@ yahoogroups. com, "Sofyan Uli" <sofyan...@. ..> wrote: > > Iki, kayaknya kita semua sbg org gtlo lebih sepakat dan bangga kalo UNG bisa > masuk dalam 200 besar. Syaratnya tidak terlalu sulit cukup mengoptimalkan > website ung yang sudah ada. > > Bolo maapu... > > Sent from my BlackBerry® > > -----Original Message----- > From: Taufik Polapa <icky...@... > > Date: Sat, 3 Apr 2010 06:41:17 > To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> > Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar) > > Maksudnya le Uyan dia Ex dari ITB, jadi depe kampus masuk Universtias top > dunia... hehehe > > > > > >___________ _ _________ _________ __ > From: Sofyan Uli <sofyan...@. ..> > To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > Sent: Sat, April 3, 2010 8:24:00 PM > Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar) > > > Hahahahaha te denbaga dapa poli > Pak yahya: peringkatnya di lihat dari web rangking berdasarkan : 1. Google > Page Rank > 2. Yahoo Inbound Links > 3. Alexa Traffic Rank > Jadi kemampuan dari websitenya dalam mengoptimalkan SEO (search enggine > optimation) sangat menentukan peringkat. > > Sent from my BlackBerry® >___________ _ _________ _________ __ > > From: denb...@yahoo. com > Date: Sat, 3 Apr 2010 12:48:17 +0000 > To: Mell's<gorontalomaj u2020@ yahoogroups. com> > Subject: Re: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar) > > Mungkin kelebihan dari mahasiswa ITB, setelah lulus mereka menguasai tiga > bahasa! Inggeris, Indonesia dan Sunda! Michigan tidak. Bahasa Inggeris doang!! > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT >___________ _ _________ _________ __ > > From: Yayu Arifin <yayujahjaarifin@ yahoo.co. id> > Date: Sat, 3 Apr 2010 20:33:51 +0800 (SGT) > To: <gorontalomaju2020@ yahoogroups. com> > Subject: Bls: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar (nggak benar) > > masak ITB lebih baik dari Michigan, Penn State, Imperial College, NTU, dan > masih banyak lagi dll. > > Toho tohilopo boti te hemo rangking karena bobot yg lebih besar bukan > dibidang riset tapi yg lain lain. > > > --- Pada Sab, 3/4/10, Sofyan Uli <sofyan...@yahoo. co.id> menulis: > > > >Dari: Sofyan Uli <sofyan...@yahoo. co.id> > >Judul: [GM2020] Indonesia masuk 30 besar > >Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com > >Tanggal: Sabtu, 3 April, 2010, 6:40 PM > > > > > >Universities and Colleges in the world by the 4icu.org > > > >University Web Ranking > >http://www.4icu. org/top200/ > > > > > >Sent from my BlackBerry® > > > >----------- - --------- --------- ------ > > > >Majulah Gorontalo kita!Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > >___________ _ _________ _________ __ > Lebih aman saat online. > Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk > Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! > Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! Lebih aman saat online. Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer