kalau pagi hari , sesudah shalat subuh saya suka jalan kaki menuju tempat pelelangan ikan di pabeam untuk membeli ikan untuk makanan kucing . bukan kusing ras ,hanya kucing yang dari tetangga atau yang dibuang warga gorontalo yang bengis dan tanpa peri kemanusiaan .
sisi timur dari sdn 46 adalah lokasi yang dipilih tata kota sebagai tempat buangan sementara sampah kota , semerbak bau sampah terasa aromanya hampir selama sampah belum diangkat oleh mobil truk klh . bukan hanya sampah yang dibuang di lokasi tersebut . sering sekali anak-anak kucing , di buang di lokasi yang sama . yang paling menyedihkan anak-anak kucing yang belum sanggup mencari makan dan masih harus menyusui ke ibunya juga dibuang di lokasi yang sama , tanpa rasa belas kasih sedikitpun . terakhir sebelum saya meninggalkan gorontalo , ada kejadian bengis . 4 ekor anak kucing yang masih menyusui dibuang tanpa induknya dan terbayang akibat dari perbuatan bengis dan keji tersebut . maut yang akan menjemput anak-anak kucing tersebut . rupanya sudah 2 hari anak-anak kucing tersebut mencoba bertahan , saya membantu membawakan susu (sisa susu fadila nisa) dan sampai mencoba meminumkan dengan semprotan jarum suntik , nyawa mereka tidak tertolong . hari ke 3 ke 4 anak kucing tersebut sudah terkapar dibalut embun pagi . menyedihkan memang banyak warga gorontalo yang sangat bengis dengan hewan dan itu berlaku buat yang mayoritas dan bahkan dari kaum minoritas yang dalam ajarannya mengajarkan bahwa mengasihi semua mahluk dan berharap semua mahluk hidup damai dan bahagia . nah kembali ke judul tulisan kombongi , di gorontalo banyak sekali warga kota yang kombongi . sebelum ke tempat pelelangan ikan di lapangan taruna banyak anak-anakmuda pebasket . sangat beda dengan pebasket di jawa yang potongan tubuhnya langsing di gorontalo yang di lapangan taruna gendut-gendutnya minta ampun ditambah badan yang gombyor dan itu tadi gendut. pindah lokasi . kalau pulang dari tpi di kantor polisi (kampung tenda) ada apel pagi beberapa kali dalam sepekan . wah , parade polisi-polisi gendut yang kurang gerak sangat kasat mata . di kantor gubernur di botu juga akan terlihat banyak petinggi gorontalo yang udah pendek , dengan perut gendut yang tampak kurang gerak dan tidak sehat . barangkali sudah waktunya ibu-ibu pkk merubah 'mind-set' dari menu makanan di gorontalo dengan menambah variasi jenis sayuran yang dimakan . jangan 'kando mololaita' . hari ini kangkung ,besok kangkung , lusa kangkung dan tula kangkung lagi . he he he . dila bolo poyingo juw , saatnya untuk merubah postur gorontalo yang tampak kasat mata 'ma kodo-kodo'o boli kombongi' he he he , salam , tot