Yth Teman2 GM-2020, Sudah sangat biasa 21 April diperingati sbg Hari Kartini. Jadi tak ada salahnya dijadikan kesempatan utk membahas tentang perempuan Gorontalo...
Wass, Basri ------------------ Saya cuplikkan catatan menarik AN Uyung Pramudiarja, "RA Kartini dan Penyakit Preeklamsia" (http://us.health.detik.com/read/2010/04/21/080135/1342259/764/ra-kartini-dan-penyakit-preeklamsia ) Lebih dari seabad yang lalu, RA Kartini meninggal karena mengalami komplikasi saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Salah satu pemicunya adalah preeklamsia, yang hingga kini masih menjadi penyebab utama kematian ibu hamil di samping infeksi dan perdarahan. Pahlawan nasional asal Jepara tersebut meninggal pada 17 September 1904, di usia yang masih sangat muda yaitu 25 tahun. Teknologi saat itu mungkin masih sangat terbatas sehingga putri bangsawan yang merayakan ulang tahun yang ke-171 pada hari ini, tidak bisa bertahan menghadapi komplikasi yang dia alami saat melahirkan. Sungguh ironis jika dibandingkan dengan kondisi zaman sekarang. Ketika teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia terhitung masih cukup tinggi. Data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan, AKI tercatat 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Jika dilihat perkembangannya dari tahun 1994 yang masih 390 per 100 ribu kelahiran hidup, memang tampak adanya tren penurunan yang cukup signifikan. Namun sayangnya, angka tersebut masih paling tinggi dibandingkan negara-negara lain di Asia. Dibandingkan dengan target Milenium Development Goals (MDGs), angka di atas juga masih jauh dari harapan. Target AKI yang harus dicapai pada 2015 adalah mengurangi hingga 3/4 resiko jumlah kematian ibu, yakni menjadi 102 per 100 ribu kelahiran hidup. (baca:http://us.health.detik.com/read/2010/04/21/080135/1342259/764/ra-kartini-dan-penyakit-preeklamsia )