"Bagaimana Islam melihat..". Yang paling kompeten,berhak,pantas untuk menjawab sebagai "Islam" ini siapa..??? Cara pandang Islam itu Quran dan Hadis,titik ! Subahanallah..
Bolo maapu. Rudy Halalutu Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: "Funco Tanipu" <funcotan...@gmail.com> Date: Thu, 6 May 2010 00:38:13 To: Gorontalo Maju<gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Subject: Re: Bls: [GM2020] Islam dan Kemiskinan Saya kira benar tentang bahwa ada yang perlu "miskin" agar tetap setia pada Allah. Hanya saja, apakah kondisi sosial sekarang yang kebutuhan melebihi "rasa cukup" atau katakanlah kondisi tidak mungkin akan selalu cukup. Doktrin ekonomi yang ada saat ini sangat tidak memberikan space untuk "pasrah". Selalu ada produksi hasrat setiap saat. Hasrat yang dikonstruksi seperti ini tidak memungkinkan adanya sikap "menerima apa adanya". Pertanyaannya, bagamaina Islam melihat kondisi sosial seperti ini? Terima Kasih Funco Tanipu -----Original Message----- From: "Umarulfaruq Abubakar" <kakm...@yahoo.com> Date: Wed, 05 May 2010 16:53:17 To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Subject: Re: Bls: [GM2020] Islam dan Kemiskinan Barangkali sebagai pembuka, ada dua hal yang ingin saya sampaikan pertama: konsep kesejahteraan Yang saya pahami dari Alquran, penekanan soal harta bukan pada kekayaan, tapi pada KELUASAN REZEKI (dan itu tidak harus kaya, tapi yang penting mencukupi) dan kedua dalam KEBERKAHAN. Keluasaan rezeki itu diperoleh dengan banyak berISTIGHFAR, sementara keberkahan diperoleh dengan meningkatkan KEIMANAN. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh ayat-ayat berikut: Untuk yang pertama: "Maka aku katakan kepada mereka, `Mohonlah ampun kepada Tuhanmu', sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'." (QS. Nuh: 10-12) untuk yang kedua: - "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-A'raf:96) Intinya, seperti kata Ibnul Qayyim, kunci rezeki setelah seseorang beriman adalah USAHA MAKSIMAL dan ISTIGHFAR kedua:menyikapi kemiskinan Tingkat kesejahteraan hidup bukan dinilai dari ketiadaan kemiskinan itu. Sebab memang ada kondisi seseorang lebih baik miskin dibanding kaya. Yang perlu dimohon kepada Allah adalah rezeki cukup, keberkahan dan qana'ah menerima karunia. Sebab Rasulullah sendiri miskin.. BUkankah beliau pernah berdoa "Allahumma ahyini miskiinan" itu sedikit pandangan saya pribadi soal islam dan kemiskinan ini... makasih salam --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, Yayu Arifin <yayujahjaari...@...> wrote: > > Alhmdulillah topik ini tepat untuk diangkat, umat islam ini sebenarnya mampu > mengentaskan kemiskinan, caranya mulai dari diri sendiri keluarga dan > tetangga. > > Sudah banyak orang yg nggak mengeluarkan zakat, apalagi sedekah dan infak. > Pengelolaan zakat, infaq dan sedeqah yang kurang tepat, > kita lebih suka membangun fisik masjid tapi jarang orang mau membantu orang > sakit, orang sekolah dsb. > Jangan banyak berhaarap bantuan dari lembaga 2 lain dulu, contoh GP senin > lalu memuat kisah yoyon dan yeyen yang harus berjualan kue keliling untuk > membantu orang túa mereka dan diri mereka sendiri untuk sekolah. Jika setiap > orang yang ada dimilis ini mau mengangkat satu orang yeyen atau yoyon sebagai > anak angkat atas apalah namanya minimal jumlah orang putus akan berkurang. > > Orang yg bisa membantu lebih seperti rektor, bupati , walikota dan gubernur > bisa berbuat lebih banyak dengan menggratiskan biaya sekolah buat mereka dsb > >  > Wassalam > > M. Jahja > > --- Pada Rab, 5/5/10, Funco Tanipu <funcotan...@...> menulis: > > Dari: Funco Tanipu <funcotan...@...> > Judul: [GM2020] Islam dan Kemiskinan > Kepada: "Gorontalo Maju" <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> > Tanggal: Rabu, 5 Mei, 2010, 5:41 PM > > > > > > > >  > > > > > > > > > > > > Setelah saya melihat perdebatan yang begitu panjang tentang Islam, hingga > bicara tentang hal-hal kecil dalam Islam seperti tradisi lokal. > > > > Saya ingin teman-teman hingga para ustad juga (kalau bisa) share tentang > kemiskinan dan Islam. Kaitannya hingga apa yang mesti dikerjakan oleh kita. > > > > Tentunya, dengan penguasaan basis ayat dan hadis yang begitu banyak, akan > lebih mudah memikirkan hal-hal yang lebih besar dan urgen berkaitan dengan > kepentingan "perut" umat. > > > > Ini sekedar ajakan untuk teman-teman, sekaligus memberikan nuansa yang yang > dalam perdebatan (konteks) Islam. > > > > Terima Kasih > > > > Funco Tanipu >