Pak MJ, trims infonya, wkt saya berkunjung kebendungan itu diawal tahun, persis apa yg saya duga..itu tdk akan tahan lama...bagaimana munkin arus air cuman disanggah dgn beton dgn konstruksi sederhana..sedankan kondisi tanahnya labil....paling tidak hrs ada rekayasa teknik sipil.....dorang kira sama dgn membangun perumnas ini..krn mau hemat bahan dan niatnya korupsi mk itulah hslnya...rakyat lg yg menderita... DI
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: Yayu Arifin <yayujahjaari...@yahoo.co.id> Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Date: Mon, 24 May 2010 21:37:31 To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com> Reply-To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com Subject: [GM2020] Akhirnya Bendungan Olopohu Ambruk; Only in Indonesia Dia otawa tita kontraktor wau arsitek liyo boti. Who are corruptors behind ? Akhirnya Bendungan Olopohu Ambruk Bendungan Olopohu yang ambruk akibat debet air kian tinggi sementara hasil pengerjaan hanya dilakukan secara manual oleh masyarakat setempat. (Foto Humas)Pemprov dan Pemkab Bakal Patungan GORONTALO – Setelah sekian lama dikeluhkan, akhirnya Bendungan Olopohu ambruk akibat tak mampu menahan debet air pada Sabtu (22/5) kemarin. Kejadian itu sempat membuat masyarakat was-was karena berdampak pada lahan pertanian mereka yang sementara dikelola. Informasi yang dihimpun, bendungan tersebut ambruk akibat tak mampu menahan debet air sungai yang meningkat karena hujan. Sebelumnya memang sudah sering dikeluhkan warga karena keberadaan bendunagn itu sangat penting untuk mengairi sawah disekitarnya. Jembatan Olopohu yang lokasinya tak jauh dari bendungan juga terkena imbas dari abruknya bendungan tersebut. Nampak penopang jembatan mulai rusak akibat hantaman air saat bendungan ambruk. (Foto Humas) Bahkan warga setempat mengambil inisiatif untuk mengerjakan sendiri secara gotong royong. Menyangkut bahan-bahannya, sebagian dari pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Pemprov Gorontalo. Mereka mengerjakan secara manual, jika memang ada yang tak mampu dilakukan baru gunakan alat berat. Belum selesai warga setempat mengerjakan bendungan itu, kini musibah datang dan terang saja petani meradang. Betapa tidak, kurang lebih 600 hektar lahan pesawahan mengharap air dari bendungan tersebut. Parahnya lagi, 30 persen lahan kini sementara dikelola, namun di tengah perjalanan Bendungan Olopohu ambruk. Dihubungi Aleg Deprov dari Dapil tersebut, Sudirman Hinta membenarkan adanya musibah tersebut dan sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah. “Karena ini bencana, maka Pemprov dan Pemkab Gorontalo akan bahu membahu memperbaiki kerusakan dalam waktu dekat ini,” kata Sudirman Hinta seraya meminta masyarakat bersabar. Diungkapkan pula, sebenarnya pada 2011 mendatang pemerintah sudah anggarakan sebanyak Rp 15 miliar. Namun jika menunggu tahun depan, maka ini sangat lama dan bencana sudah hadir serta kebutuhan masyarakat kian mendesak. “Menurut informasi dari Balai Sungai bahwa sudah diajukan ke pemerintah agar secepatnya dikerjakan. Kebetulan masih ada anggaran di pemerintah yang belum terpakai kurang lebih Rp 8 miliar, makanya Balai Sungai mengusulkan agar anggaran tersebut diarahkan ke perbaikan Bendungan Olopohu,” jelas Sudirman Hinta. Dampak lain yang akan timbul ketika tidak Bendungan Olopohu tak segera diperbaiki yakni air akan mengikis pinggiran sungai. Ini akan berakibat pada penopang Jembatan Olopohu yang tak jauh dari lokasi tersebut. Bahkan ini sudah nampak di mana penopang jembatan mulai goyang saat banjir baru-baru ini atau ketika Bendungan Olopohu ambruk. (jdm)