hidup di gorontalo harus siap menyesuaikan dengan lingkungan yang ada.perilaku 
yang sewenang wenang (me-andho) perilaku yang angkuh (nenge-nenge) juga 
perilaku pamer (pobibi) serta perilaku curang-licik (raja koprol) itulah wajah  
perjalanan setiap hari.
contoh kecil pertandingan sepak bola dunia,masih lebih baik jaman 30 tahun lalu 
saat di tahun 80an TVRI bebas menyiarkan secara langsung pertandingan sepak 
kaki ehh salah sepak bola ding , dan rakyat sampai kepelosok desa masih bisa 
menonton bebas tanpa kecurangan dan kelicikan segilintir orang,tp susah juga te 
maradona saja curang sampe harus pake tangan tuhan.
saya juga heran kenapa semua orang harus tunduk kepada sang yang pemilik matrik 
bola di gtlo ! sebuah alat penerima siaran langsung pertandingan sepak bola,
harusnya rakyat bersatu buat satu shock terapi baik di tingkat pemerintah atau 
swasta.bademo jangn lupa bawa minyak tanah dan korek api biar dorang tau rakyat 
juga bisa marah!  wow pe sadis jo so babakar rumah li sapa ko'u!
jangan mengatas namakan produk harus rela mengorbankan kebutuhan rakyat 
gorontalo akan dunia olah raga."gorontalo harus bisa olo", makassar manado 
jakarta semua bebas dapat siaran rcti!..masa ada provinsi hanya di setir oleh 
kelompok kecil demi uang!! 
jangan cuma jago ba karlota kong balinulo,lawan lawan maju terus biar belum 
makan tp so babau pinaraci jangan tako kalo kurang berani tambah setengah.
pemerintah juga harusnya bisa meloby orang jakarta supaya bisa menancapkan 
antena penerima supaya tidak ada tv kabel yang harus bayar setiap bulan.apalagi 
masih jaman kampanye untuk pemilihan bupati,  janji hanya janji 
dalam hal2 kecil saja kita harus rela seperti 30 tahun lalu ke tempat umum 
hanya menonton televisi  , 30 tahun lalu  saat belum ada tv semua kita menonton 
di kantor desa rame2 bawa sarung senter dan tak lupa obat nyamuk manguni! kong 
yang baku par dengan ta dulahu bo so ba nonton di tanpa lain , beken 
pertandingan sandiri!
mungkin maradona sebagai pelatih akan menangis bila dia tau pertandingan 
argentina tidak dapat di totonton masarakat gtlo di pedesaan.percuma di balatih 
bertahun2 kong cuma sadiki yang ba nonoton.
kase tau pa ee magindaan mantan gubernur sulut pasti dia marah besar karna dia 
paling hoby bola dan sayang kalo orang yang punya hoby sama tak bisa nonton 
piala dunia.
tp buat kita lebe baik isi itu masjid rame pigi sambayang dari pada rame2 pigi 
nonton sepak bola!!


--- Pada Sen, 14/6/10, pipibol <zula...@yahoo.com> menulis:

Dari: pipibol <zula...@yahoo.com>
Judul: [GM2020] Re: Diancam Warga, TV Kabel Terpaksa Siarkan
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 14 Juni, 2010, 9:50 AM







 



  


    
      
      
      



--- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "pipibol" <zula...@...> wrote:

>

> 

> 

> --- In gorontalomaju2020@yahoogroups.com, "Richie Octavian" 
> <richie.octavian@> wrote:

> >

> > Mar tida macam ba nonton rame2 am.. Mo bataria2, tepuk2 tangan. macam

> > shooting le Messi yg amper maso..(bo maso setan)..

> > 

> >  

> > 

> > Apalagi pas moment depe goalkeeper lo Inggris yg ba tangkap

> > buahanga,.........

> > 

> >  

> > 

> > Hehehhhee.....

> > 

> >  

> > 

> > Richie

> 

> 

> Gorontalo Ayo Maju .. Maju .. Ayo Maju .. Maju .. Ayo Maju .. Maju.. 

> 

> Gorontalo Cerdas

> 

> Dalam rangka mendukung gorontalo cerdas , seharusnya Pemerintah Daerah 
> Gorontalo , segera mencegah praktek monopoli berita dan siaran Televisi , 
> oleh oknum oknum Pedagang tertentu yang berusaha sengaja dengan segala cara 
> serta berbagai akal dan pikirannya , untuk mendoubling atau menghalangi 
> jaringan siaran informasi televisi untuk dapat masuk ke seluruh Rumah rumah 
> Rakyat guna mencerdaskan rakyat melalui infomasi TV. yang masuk ke rumah 
> rumah Rakyat , yang hanya mengandalkan penggunaan sistim antena dalam , dan 
> atau antena luar yang murahan , sehingga Rakyat tidak harus adu kuat untuk 
> mendirikan antena parabola , atau antena repeater ,pakai booster atau apa 
> saja namanya untuk memperkuat kekuatan pesawat penerimanya , dan agar rakyat 
> gorontalo mendapatkan informasi berita televisi dari mana saja dan kapan saja 
> , sebab sungguh suatu hal yang sangat menyedihkan , jika di dunia informasi 
> masih ada juga Hukum Rimba yaitu , " Siapa Yang Kuat Dialah Yang
 Menang " , "Siapa Yang Alat Transmiter dan Receivernya yang Lebih Kuat Dan 
Canggih/Moderen Dialah Yang Menang di Rukun Tetangga dan Rukun Warga" , dalam 
mendapatkan informasi komunikasi , dan lain-lain .

> 

> Padahal telah ada Undang Undang Anti Monopoli , Ada Undang Undang Anti 
> Praktek Persaingan Dagang Tidak Sehat , dan lain lain , yang dibuat untuk 
> kemajuan daerah dan seluruh tumpah darah NKRI .

> 

> Di era teknologi informasi seperti ini , dikatakan siapa yang dapat menguasai 
> informasi akan menguasai dunia , tetapi dalam prakteknya semoga tidak dipakai 
> hanya untuk menguasai Gorontalo saja .

> Rakyat gorontalo mendambakan Informasi gratis Televisi untuk hiburan dan 
> pengetahuan bagi Rakyat , guna memajukan pikiran dan kreativitasnya serta 
> kehidupannya dan Kemajuan Gorontalo .

> 

> Rakyat Gorontalo mendambakan dapat nonton Televisi di dalam Mobil mobil 
> pribadi atau di Taxi , dan di Kenderaan-kenderaan Angkutan Umum , atau dapat 
> menonton Televisi di tempat tempat umum dan terminal bis , menonton siaran 
> televisi melalui Hand Phonenya , atau dapat menonton Siaran Televisi melalui 
> antena antena murahan yang dijual di pinggiran jalan , dapat menonton siaran 
> televisi melalui antena dalam di dalam rumahnya , dapat menonton siaran 
> televisi melalui antena buatannya sendiri dari kaleng kaleng bekas , dan lain 
> lain , seperti juga yang terjadi dan dirasakan oleh warga kota kota lainnya 
> di daerah Indonesia , tanpa harus terganggu atau terhalang penerimaan 
> Siarannya ,  oleh gangguan signal signal kuat penghancur gambar dan 
> penghancur suara dari Sang Pedagang Monopoli .

> 

> Agar Rakyat miskin dan lemah yang ingin kita cerdaskan serta perlu di 
> motivasi , melalui berita berita Televisi dari seluruh pelosok Dunia , dapat 
> dibangkitkan kreativitas dan inovasinya , sehingga Cerita Masyahuru dari 
> Provinsi Inovasi , DIABO MALI HIMBULO . 

> 

> ATI OLO HULONTHALO , SEMOGA PARA ANGGOTA DPRD GORONTALO MENDENGARNYA 

> 

> Wassalam

> Anggota Gorontalomaju 2020

> 

> 

> > 

> > Tifossi Azzurri yg so panggola2

> > 

> >  

> > 

> >   _____  

> > 

> > From: gorontalomaju2020@yahoogroups.com

> > [mailto:gorontalomaju2...@yahoogroups.com] On Behalf Of

> > my@

> > Sent: Monday, June 14, 2010 6:31 AM

> > To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com

> > Subject: Re: [GM2020] Diancam Warga, TV Kabel Terpaksa Siarkan

> > 

> >  

> > 

> >   

> > 

> > tuan raman, semoga semuanya tidak ada yang sakit, karena gugat menggugat

> > pake kausa hukum segalanya, nontong bola? argentina !!!!!!!!!!! piala dunia

> > 2010 ........... afrika -amerika latin .....

> > 

> > 

> > 

> > --- rama_demolingo@ wrote:

> > 

> > From: "Ramang H.Demolinggo" <rama_demolingo@>

> > To: Gorontalomaju2020 <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>

> > Subject: [GM2020] Diancam Warga, TV Kabel Terpaksa Siarkan

> > Date: Mon, 14 Jun 2010 00:28:15 +0800 (SGT)

> > 

> > 

> > 

> >  

> > 

> > 

> >  

> > 

> > 

> > Piala Dunia

> > 

> > Diancam Warga, TV Kabel Terpaksa Siarkan

> > 

> > Minggu, 13 Juni 2010 | 20:02 WIB

> > 

> >  

> > 

> > GORONTALO, KOMPAS.com - Salah satu TV kabel di Gorontalo, Mimoza Multimedia

> > didemo ratusan warga, Minggu (13/6/2010) malam, karena tak menyiarkan

> > pertandingan sepakbola Piala Dunia 2010. Warga yang juga pelanggan televisi

> > kabel tersebut mengancam akan merusak kantor Mimoza jika keinginan mereka

> > tak dipenuhi.

> > 

> > "Kami rakyat kecil sungguh menderita, untuk nonton bola saja susah. Tiap

> > malam harus pergi ke tempat lain untuk nonton bareng," tukas Ismail, salah

> > seorang warga yang ikut aksi tersebut.

> > Pasalnya, kata dia, stok receiver resmi Piala Dunia 2010, Matrix, di

> > Gorontalo habis sehingga sebagian calon pembeli tak berhasil mendapatkannya.

> > Keadaan tersebut membuat warga kecewa dan akhirnya berunjuk rasa di kantor

> > TV kabel terbesar di Gorontalo itu. 

> > 

> > Menanggapi hal itu, Branch Manager Mimoza Multimedia, Arifin Wahab

> > mengungkapkan pihaknya terpaksa menyiarkan pertandingan bola yang diambil

> > dari stasiun televisi dari luar negeri.

> > "Kami kewalahan menghadapi masyarakat yang datang sejak hari pertama Piala

> > Dunia digelar," katanya.

> > 

> > Pihaknya juga telah menyiapkan pengacara khusus, seandainya Mimoza digugat

> > oleh sejumlah pihak yang berkompeten. "Kami takut karena warga mengancam

> > akan merusak kantor. Jadi, sekarang ya pasrah saja dan menuruti kemauan

> > mereka," tambahnya.

> > 

> > 

> >  

> > 

> >  

> > 

> > 

> >  

> > 

> > 

> > 

> >  

> > 

> >   _____  

> > 

> > referensi fisika utama - http://www.fisika.net

> >

>





    
     

    
    


 



  





Kirim email ke