Saya tidak tau pasti om zam, bulum sampe disitu ana pe ilmu, yang pasti adalah 
tukang mongaruwa ini adalah para ahli sadaka, nafkah mereka dari musibah orang 
lain..
Waktu tante saya meninggal mereka pernah datang lengkap dengan peralatannya 
padahal tdk diundang, ana kase tinggal timongoliyo tatadenga, yilo jalo2 ju.. 
Hehehe...


Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 5:50 AM, " zamronie " <zamroni...@yahoo.co.id> wrote:


Ada 1 hal yang ingin saya tanyakan pak iqbal, kiapa sampe ada yang bisa kayak 
kesurupan itu ba dikili? Dan opini yang tercipta, orang yang sampe kesurupan 
bagitu adalah orang yang 'berisi'.

Mohon pencerahan juw..


From: Iqbal <kaizen...@yahoo.com>
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 13:39:44 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com<gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Hahaha.. Bukan om zam, jawabannya adalah : "ma monga.."

Iqbal
Hidup Spanyol

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 3:17 AM, " zamronie " <zamroni...@yahoo.co.id> wrote:

 

Honor?

☺ ☺ ☺ ☺ ☺


From: Iqbal <kaizen...@yahoo.com>
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 11:11:37 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com<gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Sampai tidak ada lagi yang kerasukan di acara mongaruwa :)
Ada cerita tentang ritual ini, ketika selesai mongaruwa ada satu orang ahli 
bid'ah yang belum sadar dan kelihatannya masih kerasukan, melihat hal ini sang 
pemandu arwah langsung mendekatinya dan membisikkan SESUATU di telinganya, 
langsung saja dia sadar dan duduk manis..
Yang mau tau kalimat apa yang dibisikkan itu silahkan japri.. 
hehehehe...

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 2:35 AM, " zamronie " <zamroni...@yahoo.co.id> wrote:

 

Memang perdebatan soal bid'ah tidak akan selesai sepanjang masa.

ĤēĤêĤěĤéĤĕĤëĤèĤĕ


From: funcotan...@gmail.com
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 17:17:39 +0000
To: <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 

Jaopulita eiii...




Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Iqbal <kaizen...@yahoo.com>
Sender: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Date: Sat, 3 Jul 2010 10:22:59 -0700 (PDT)
To: gorontalomaju2020@yahoogroups.com<gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
ReplyTo: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [GM2020] MEMAHAMI BID'AH (Topik dilanjutkan)

 
Ustadz Mansur, dalam ibadah itu yang dicari dalil perintah, bukan larangan.. 
Tidak ada larangan shalat magrib LIMA rakaat, tapi karena tdk diperintahkan 
atau dicontohkan Nabi maka hukumnya haram..
Daripada ente pusing mopikir ibadah apa lagi yang mau diciptakan, sebaiknya 
keliling kasana masjid2 di Boalemo baru hidupkan kembali shalat qabliyah magrib 
yang sudah 'dihapuskan' karena ini salah satu shalat yang tidak pernah 
ditinggalkan Nabi.. 
Memelihara sunnah jauh lebih baik daripada menghidupkan bid'ah..

Iqbal

Sent from my iPhone

On Jul 4, 2010, at 1:36 AM, Mansur Martam <ibnulkhair...@yahoo.co.id> wrote:

 
Yang Tercinta Om Iqbal, SWT, Sirjon.
Saya sudah membaca tulisan yang di sharing oleh Om Sirjon. Tulisannya bagus dan 
mudah dipahami. Namun tulisan itu masih belum disempurnakan. Pertanyaan Diakhir 
tulisan itu justru mematahkan argumentasi diawal tulisan. Perhatikan petikan 
tulisan itu;

"Namun, yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. 
Perlu kita tanyakan manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari 
ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus 
dibaca secara berjama’ah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan 
bahwa yang harus dibaca adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, 
tahmid atau takbir. Dalam acara yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan 
hanya surat Yasin, bukan surat Al Kahfi, As Sajdah atau yang lainnya? Apa 
memang yang teristimewa dalam Al Qur’an hanyalah surat Yasin bukan surat 
lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca surat Yasin setelah kematian? 
Perlu diketahui bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) 
surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu. *Jadi, yang 
jadi persoalan  adalah bukan puasa, shalat, bacaan Al Qur’an maupun bacaan 
dzikir yang ada. Akan tetapi, yang kami
 permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain 
sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?"

Kalau jawabannya bahwa TIDAK ADA DALIL yang menyangkut hal-hal itu. Mana pula 
DALIL YANG MELARANG hal-hal tersebut? Kalau jawabannya TIDAK ADA DALIL, maka 
berarti 0-0 alias seri. Hehehe...   

Dari: Iqbal <kaizen...@yahoo.com>
Kepada: "gorontalomaju2020@yahoogroups.com" <gorontalomaju2020@yahoogroups.com>
Terkirim: Jum, 2 Juli, 2010 11:03:40
Judul: Re: [GM2020] Bls: Memahami Bid'ah (diganti topiknya)

 
Terimakasih sharingnya om sirjon, saya pikir ini bisa jadi kesimpulan diskusi 
kita. Daripada kita menciptakan ritual2 baru yang belum tentu diterima Allah 
lebih baik kita menghidupkan kembali sunnah2 yang hampir punah spt shalat 
qabliyah magrib, shalat dhuha, shalat gerhana, tadarus alquran dll..

Iqbal 

Sent from my iPhone

On Jul 2, 2010, at 11:45 AM, Sirjon Busalo <sirjon.busalo@ gmail.com> wrote:

 
dari ta'lim tetangga


bismillah..

*PENGERTIAN BID’AH*

*[Definisi Secara Bahasa]*

Bid’ah secara bahasa berarti membuat sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya. 
(Lihat *Al Mu’jam Al Wasith*, 1/91, *Majma’ Al Lugoh Al ‘Arobiyah*-Asy Syamilah)

*[Definisi Secara Istilah]*

Definisi bid’ah secara istilah yang paling bagus adalah definisi yang 
dikemukakan oleh Al Imam Asy Syatibi dalam *Al I’tishom*. Beliau mengatakan 
bahwa bid’ah adalah: *Suatu istilah untuk suatu jalan dalam agama yang 
dibuat-buat (tanpa ada dalil, pen) yang menyerupai syari’at (ajaran Islam), 
yang dimaksudkan ketika menempuhnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam 
beribadah kepada Allah Ta’ala.*

Definisi yang tidak kalah bagusnya adalah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 
Beliau *rahimahullah* mengatakan, “Bid’ah adalah i’tiqod (keyakinan) dan ibadah 
yang menyelishi Al Kitab dan As Sunnah atau ijma’ (kesepakatan) salaf.” 
(*Majmu’ Al Fatawa*, 18/346, Asy Syamilah)

Ringkasnya pengertian bid’ah secara istilah adalah suatu hal yang baru dalam 
masalah agama setelah agama tersebut sempurna. (Hal ini sebagaimana dikatakan 
oleh Al Fairuz Abadiy dalam *Basho’iru



      

Kirim email ke