ada lagi

tiba2 bung mengingatkan saya jaman kuliah  dulu.  kebetulan, terkait dengan 
aspek kelima yang bung urutkan,  di jurusan tempat saya pernah belajar 
(ushuluddin- perbandingan agama-psikoterapi islam, FAI-UMS)   hal ini pernah 
menjadi wacana dan bahkan dimasukkan dalam kurikulum. 

perpaduan antara pola medis dalam kesehatan dengan pola terapi ruqhiyah, 
kemudian disebut sebagai pendekatan terapi holistik,atau terapi profetik. 
karena itu mata kuliah khusus yang diajarkan jadi   jadi aneh2, saya pernah 
diajarkan cara dan teori mengirim energi pada seseorang, yang katanya juga 
menjadi pola   dukun santet, juga belajar lapis aura manusia,  banyak mahasiswa 
yang  bahkan mengaku konsultasi dengan dosen lewat dunia "maya"  , jurusan 
ushuludin yang dulunya notok belajar soal perbandingan agama, filsafat, dll, 
tiba-tiba belok bicara hal2 yang terkesan berbau "klenik"

ketika itu, jurusan ushuluddin juga sempat bikin program twining (kuliah di dua 
fakultas yang saling terkait , yakni ushuluddin- psikologi, ushuluddin- ilmu 
kesehatan.

sayang, saya tidak terlalu berminat dengan wacana itu, saat kuliah, saya malah 
asyik main teater dan  belajar nulis (lagian saya sempat jengkel sama dosennya, 
karena saya pernah dibilangin tengah beraura anjing, hanya gara2 saya masuk 
ruang kuliah hanya bersandal jepit, rambut gondring awut2an, dan pakai celana 
rombeng, padahal dulu di jurusan ushuluddin, ini hal lumrah) .





karena
banyak konflik internal  di jurusan itu,
akhirnya konsentrasi psikoterapi  islam  tumbang, ushuluddin kembali lagi fokus 
pada
perbandingan agama, tapi program twining khusus ushuluddin-psikologi masih ada.


 

o ya, kalau ndak salah, cristopel paino (wartawan tempo gorontalo, juga anggota 
milis ini) , pernah ditugaskan meliput jenis terapi kesehatan  seperti ini di 
sebuah rumah sakit di manado. nde ente coba tanya pa dia, depe hp:085256617494.

semoga sharing ini bermanfaat

--- Pada Ming, 29/8/10, Syam Sdp <syam...@rocketmail.com> menulis:

Dari: Syam Sdp <syam...@rocketmail.com>
Judul: Bls: [GM2020] Informasi DUKUN dan PARANORMAL
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 29 Agustus, 2010, 6:29 PM







 



  


    
      
      
      sekedar info, pas saya meliput ziarah jelang ramadan di makam raja ilato 
(jo panggola),dembe II,  konon menurut kuncen di sana, banyak pejabat yang 
datang ka sana menjelang pilkada, bukan hanya itu, bahkan non muslim pun, 
semisal warga etnis tionghoa datang untuk  pada sang raja agar usahanya di 
lancarkan. plural sekali ternyata  



--- Pada Ming, 29/8/10, funcotan...@gmail.com <funcotan...@gmail.com> menulis:



> Dari: funcotan...@gmail.com <funcotan...@gmail.com>

> Judul: [GM2020] Informasi DUKUN dan PARANORMAL

> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com

> Tanggal: Minggu, 29 Agustus, 2010, 5:49 PM

> 

> Saya beberapa hari ini memikirkan tentang kesehatan dan

> hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

> 

> Hampir setiap hari ada informasi, berita, kisah, dongeng

> tentang Dukun dan Paranormal. Mulai kisah yang menakjubkan

> hingga yang menyeramkan.

> 

> Saya mulai tertarik dengan hal ini. Bagi saya yang sedang

> mengutak-atik sosiologi, fenomena perdukunan di Gorontalo

> menjadi pilar penting kehidupan. Siapapun pasti pernah

> berhubungan dengan dukun/paranormal. Baik langsung maupun

> tidak langsung.

> 

> Sebagai bagian dari riset "kecil-kecilan" saya, saya ingin

> teman-teman di milis bisa memberikan pengalaman tentang

> dukun dan perdukunan di Gorontalo?

> 

> Ada beberapa point yang mungkin bisa dieksplorasi bersama.

> 

> 1. Sejauhmana dukun/paranormal menjadi bagian dalam

> kehidupan kita sehari-hari.

> 

> 2. Siapa saja menurut kita dukun terhebat yang selama ini

> ada di Gorontalo. Apa kehebatannya. Siapa saja "pasiennya"

> (biasa semakin hebat, pejabat langsung mengontraknya).

> 

> 3. Bagaimana agama (Islam) mentolerir ini? Dan meramu ini

> menjadi satu kesatuan (biasanya ada lapalan yang ada bahasa

> Arab/Islam dan Gorontalo yang menyatu).

> 

> 4. Dalam politik biasa, dukun/paranormal mendapat tempat

> terhormat, ada pengalaman?

> 

> 5. Dalam aspek kesehatan, mana yang biasa menjadi

> prioritas, dukun atau dokter?

> 

> 6. Dalam karir dan kehidupan, seringkah mengikuti saran,

> petuah dukun?

> 

> Point-point ini yang ingin saya eksplorasi lebih dalam,

> semoga teman-teman bisa membantu.

> 

> 

> 

> Powered by Telkomsel BlackBerry®

> 

> ------------------------------------

> 

> Majulah Gorontalo kita!Yahoo! Groups Links

> 

> 

>     gorontalomaju2020-fullfeatu...@yahoogroups.com

> 

> 

> 





    
     

    
    


 



  





Kirim email ke