Wah saya ngga nyangka ternyata mas Rustan menyimak ajaran Bhagavan juga ya....
Pasti banyak ilmu lainnya nih
Please keep sharing mas v(^_^)v

Terimakasih 
Salam share
Tirtha
  ----- Original Message ----- 
  From: rustan 
  To: harmonisasi-universal@googlegroups.com 
  Sent: Friday, December 26, 2008 12:03 PM
  Subject: [HU] Tuhan yang Mahabesar tak terhingga dan Mahakuasa, membiarkan 
Diri-Nya terkurung dalam hati manusia


  Cerita dari Sai Baba :



  Pada suatu hari Resi narada menghadap Tuhan. Tuhan bertanya kepadanya, 
"Narada, dalam penjelajahanmudi alam ini, apakah engkau menemukan rahasia 
ciptaan? Mengertikah engkau rahasia yang ada di balik alam ini? Dari segala 
ciptaan itu manakah yang paling penting? Ke mana pun engkau memandang,kaulihat 
lima unsur yang hebat yaitu tanah, air, api, udara dan ether. Menurut 
pendapatmu, manakah diantaranya yang menduduki tempat utama?" Narada berpikir 
sejenak kemudian menjawab "Ya Tuhan, unsur yang paling padat, besar, dan paling 
penting tentunya tanah". Tuhan menjawab, "Bagaimana mungkin tanah yang paling 
besar kalau tiga per empat bagian tanah bumi ini tertutup air, dan hanya 
seperempat saja yang merupakan daratan. Tanah sebesar itu ditelan oleh air. 
Manakah yang lebih besar, yag ditelan atau yang menelannya?" Narada mengatakan 
bahwa air patilah lebih besar karena telah menelan tanah bumi.

  Tuhan melanjutkan pertanyaan-Nya. Bliau berkata, "Tetapi Narada, cerita kuno 
mengatakan bahwa ketika setan-setan bersembunyi dalam air, Resi Agasthya datang 
untuk mencari mereka dan ia menelan seluruh samudra dengan sekali teguk saja. 
Manakah yang kau anggap lebih besar, Agasthya atau samudra?" Narada setuju 
bahwa Agasthya pasti lebih besar daripada samudra yang ditelannya. "Tetapi," 
kata Tuhan lagi, 'ketika Agasthya meninggalkan raganya, ia menajdi bintang 
kutub di angkasa. Tokoh seagung Agasthya sekarang hanya tampak sebagai sebuah 
bintang kecil di langit yang amat luas. Lalu manakah yang lebih besar menurut 
pendapatmu, Agasthya atau lagit?" Narada menjawab, Swami, tentu langit lebih 
besar daripada Agasthya. "Kemudian Tuhan bertanya, "Namun, kita tahu bahwa 
ketika Yang Mahakuasa menjelma sebagai Avatara Vamana, Beliau menginjakkan satu 
kaki di atas bumi dan langit. Menurut pendapatmu manakah yang lebih besar, kaki 
Tuhan, atau angkasa?" "Oh, tentu kaki Tuhan lebih besar," jawab Narada. Lalu 
Tuhan bertanya kembali, "Bisa kaki-Nya saja demikian besar, bagaimana wujud-Nya 
yang tak terhingga?"

  Sekarang Narada merasa bahwa ia sudah sampai pada suatu kesimpulan. "Ya", 
katanya dengan riang, "Tuhanlah yang terbesar. Ia Mahabesar tak terhingga. 
Dalam alam semesta ini tidak ada yang lebih besar daripada Dia". Tetapi Tuhan 
masim mempunyai satu pertanyaan lagi. "Bagaimana dengan bhakta yang dapat 
'mengurung' Tuhan yang Mahabesar itu dalam hatinya. Sekarang katakan kepada-Ku, 
Narada, siapakah yang lebih besar, bahkta yang, 'mengurung' Yang Mahakuasa, 
atau Yang Mahakuasa yang 'dikurung' oleh bakta di dalam hatinya?" Narada harus 
mengakui bahwa bhakta lebih 'besar' daripada Yang Mahakuasa dan karena itu 
bhakta harus lebih diutamakan dari segala-galanya, bahkan melebihi Yang 
Mahakuasa.


  


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Quote: 
** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will 
become scientific. Disagreements between science and religion will come to an 
end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are 
derived from the same source, and are only modifications of the One Universal 
Energy **

Milis HU Internasional: 
http://health.groups.yahoo.com/group/harmonization-universal
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to