LIMA JENIS MODIFIKASI BATHIN DAN TIGA PROSES PENALARAN

(Dipetik dari  : Kidung Kelepasapasn Patanjali)

Modifikasi-modifikasi batin (vritti) ada lima jenis, ada yang menyedihkan dan 
ada yang tidak menyedihkan: penalaran (pramana), kekeliruan (viparyaya), 
imajinasi (vikalpa), tidur (nidra) dan ingatan (smrti). 

Praktek langsung (pratyaksa), penyimpulan (anumana) dan penegasan para bijak 
dan kitab-kitab ajaran (agama), membentuk suatu rangkaian metode penalaran yang 
baik. 

[YS I.5 - I.7] 

  

Pengetahuan luhur (jñana) yang diperoleh tanpa mengabaikan terlebih dahulu 
kekeliruan (viparyaya), imajinasi (vikalpa) serta ingatan-ingatan (smrti) yang 
samar dan terbatas, tidak layak dipercaya sebagai suatu pengetahuan yang sahih 
(vidya), yang dapat dipertanggung-jawabkan objektivitas dan kebenarannya. Ia 
tidak dapat dianggap sebagai pengetahuan samasekali (avidya), apalagi jñana. 
Sutra-sutra ini menekankan hal ini. Sementara jñana diperoleh lewat tiga 
rangkaian proses yang masing-masing daripadanya disebut pramana. Sebagai suatu 
rangkaian proses, yang satu dilanjutkan dan dilengkapi oleh yang berikutnya, 
demikian seterusnya. Dalam mengamati, mencermati guna memperoleh jñana, tri 
pramana adalah jalannya.

 

Mempraktekkan langsung dengan cermat fenomena-fenomena di luar ataupun di 
dalam, melahirkan pengalaman. Melalui praktek yang sama secara berulang-ulang, 
banyak pengalaman yang diperoleh. Pengalaman disini bisa berupa pengalaman 
fisik, non-fisik maupun meta-fisik. Endapan pengalaman-pengalaman inilah yang 
tersimpan sebagai bagian dari ingatan (smrti), mereka serupa dengan kesan-kesan 
mental (samskara). Smrti semakin kuat bila pengalaman yang sama dialami secara 
berulang-ulang. Dari fenomena batiniah inilah terlahir laku Japa, pelafalan 
sebait mantra pendek secara berulang-ulang. Semua proses empiris inilah yang 
disebut pratyaksa pramana. Besar kemungkinannya kalau kata 'praktek' maupun 
'praktis' yang kita kenal sekarang ini berasal dari kata pratyaksa ini.

Pengetahuan juga bisa diperoleh dari mendengar penjelasan sumber-sumber yang 
otentik dan layak dipercaya maupun kitab-kitab yang terpercaya. Pengetahuan 
yang diperoleh dengan cara inilah yang disebut agama atau sabda pramana 
-perolehan pengetahuan melalui mendengarkan sabda-sabda suci para Guru-guru 
suci dan kitab-kitab suci.

Namun, walaupun tak ada Guru suci atau kitab suci yang didengar atau dibaca, 
melalui pengalaman empiris (pratyaksa), analogi, perumpamaan ataupun "modelling 
test" (upamana) serta membandingkannya dengan pengalaman-pengalaman sejenis 
lainnya serta kemampuan analisa pribadi, dapat pula ditarik suatu kesimpulan 
yang terpercaya. Proses penyimpulan inilah yang disebut anumana. Kehadiran 
upamanapramana menjadikannya Catur Pramana, seperti yang diajukan oleh Rshi 
Gautama dalam Nyaya Darsana-nya. Menurut beliau, ada 4 aspek substantif yang 
mengkondisikan atau terkandung dalam proses penalaran, yakni: (i) subjek 
(pramata), (ii) objek (prameya), (iii) kondisi hasil amatan (pramiti) dan (iv) 
cara mengetahuinya (pramana).

Kekeliruan (viparyaya) merupakan pengetahuan keliru (mithya-jñana), yang tidak 
tersusun dari realitas. 

Pengetahuan yang dimunculkan oleh 'citra kata-kata', namun tanpa didukung 
objektivitas adalah angan-angan atau imajinasi (vikalpa) semata; 
modifikasi-modifikasi batin yang terjadi tanpa hadirnya keterjagaan penuh 
(jagra) adalah tidur (nidra); dan kehadiran kembali objek sensasi yang pernah 
dialami dalam pikiran adalah ingatan (smrti) yang terbatas, merupakan 
pengetahuan yang keliru itu. 

[YS I.8 - I.11] 

 

Disebutkan adanya lima pemicu kekeliruan (panca viparyaya) dalam Wrhaspati 
Tattwa; masing-masing adalah: (i) Tamah, pikiran yang selalu ingin memperoleh 
kesenangan duniawi; (ii) Moha, keinginan untuk memperoleh delapan kemampuan 
adi-kodrati (asta aiswarya); (iii) Mahamoha, keinginan untuk mendapatkan 
kesenangan niskala disamping asta aiswarya tadi; (iv) Tamisra, berharap untuk 
memperoleh kesenangan -sebagai buah perbuatan- di kemudian hari; dan (v) 
Andhatamisra, menangisi milik yang telah hilang. Kelima kekeliruan inilah yang 
berandil besar dalam kesengsaraan manusia.


Nidra, tanpa hadirnya keterjagaan penuh (jagra) -seperti yang disebutkan dalam 
sutra I.10-bukanlah tidur pulas tanpa mimpi -yang disebut sushupti. Dalam 
sushupti, Ibunda Semesta, Rajesvari, membawa jiva kembali kepada-Nya; 
memeluknya dalam dekapan kasih-Nya, menyusuinya lagi dengan segarnya kedamaian, 
gairah baru, vitalitas dan kekuatan baru serta menjadikannya cukup prima untuk 
menghadapi 'peperangan' keesokan harinya. Demikian Sri Swami Sivananda 
menggambarkannya.


Jelas bahwa sushupti bukan suatu keadaan tidak aktif atau reposisi pasif tanpa 
hadirnya keterjagaan (jagra) sama sekali, seperti halnya Nidra. Ia memiliki 
signifikansi spiritual-filosofis yang mendalam. Kaum Vedantin mempelajari 
kondisi ini dengan sangat hati-hati dan mendalam. Sushupti memberi petunjuk 
yang jelas kepada para filsuf non-dualis untuk menelusuri, meneliti, serta 
menemukan 'sang saksi bisu' yang tersembunyi.


Pengetahuan akan lebih lengkap dan terpercaya, bila diperoleh melalui 
pratyaksa, sabda atau agama, anumana serta upamana, yang bekerja sedemikian 
rupa saling menunjang dan menguatkan, sebelum menarik suatu kesimpulan akhir. 
Disinilah subjektivitas yang terbentuk oleh pengalaman pribadi yang terbatas, 
berupa: kekeliruan (viparyaya), angan-angan atau imajinasi-imajinasi subjektif 
(vikalpa), serta kehadiran objek-objek indriawi yang menyesatkan (vishaya) 
maupun kelemahan dan keterbatasan ingatan (smrti) ditiadakan. 

 

Pertanyaannya kini adalah, bagaimana menyingkirkan modifikasi-modifikasi 
pikiran yang menyesatkan, yang menjadi biang dari mithya-jñana ini? Inilah yang 
dipaparkan secara panjang lebar dalam sutra-sutra berikutnya.

 

–oOo—

-- 
Quote: 
** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will 
become scientific. Disagreements between science and religion will come to an 
end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are 
derived from the same source, and are only modifications of the One Universal 
Energy **
****
Sharing File Audio-Video-Software-Manual Meditasi di : 
http://tiny.cc/huarchive
****
List events inisiasi di group HU & registrasi di :
http://tiny.cc/huevents
****

Kirim email ke