INFO: Ibu Hamil Harus Hati-Hati Minum Obat Ibu hamil harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat selama masa kehamilannya, karena mengonsumsi sembarang obat bisa berakibat cacat pada janin. "Hampir sebagian obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menembus plasenta sampai masuk dalam sirkulasi janin. Beberapa obat, misalnya parasetamol dan ampisilin, tidak memberikan efek yang signifikan pada janin. Namun, beberapa obat yang lain dapat memberikan efek serius jika diminum saat hamil," kata dr Iwan Dwiprahasto MMedSc PhD, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dalam seminar "Pemakaian Obat pada Kehamilan dan Menyusui", Sabtu (4/2), di UGM. Ia mengemukakan, risiko terjadinya efek merugikan akibat mengonsumsi obat pada ibu hamil tergantung pada jenis dan kapan obat tersebut diberikan. Dalam dua minggu pertama, pertumbuhan embrio janin diketahui rentan terhadap efek teratogenik (kecacatan pada janin) karena obat. Untuk itu, disarankan ibu hamil jangan asal minum obat dan harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan. "Periode paling kritis dari pertumbuhan embrio dimulai sekitar 17 hari pascakonsepsi (pascapembuahan) saat sistem organ sedang berkembang, hingga 60-70 hari. Masuknya obat-obat tertentu pada periode itu dapat menyebabkan terjadinya cacat bawaan. Obat yang dilarang selama kehamilan, misalnya talidomid (obat penenang), aspirin juga tidak direkomendasikan untuk ibu hamil," papar Iwan. Dikatakan, dari beberapa studi yang pernah dilakukan menunjukkan sekitar 80 persen ibu hamil dan menyusui terpaksa minum obat akibat masalah kesehatan yang dialami selama hamil dan menyusui. Dari jumlah itu, 12 persen ibu hamil selama masa kehamilannya mengonsumsi obat analgetika (penghilang rasa nyeri), dan sembilan persen menggunakan obat yang diresepkan oleh dokter akibat berbagai penyakit yang menyertai, seperti hipertensi (darah tinggi) dan asma. Di beberapa negara maju, tutur Iwan, angka kejadian cacat lahir relatif cukup tinggi. Di Australia misalnya, satu di antara 25 bayi ditemukan mengalami cacat bawaan, sedangkan di Amerika Serikat, satu di antara 28 bayi mengalami cacat. Di antara bayi yang dilahirkan cacat tersebut, berkaitan dengan penggunaan beberapa jenis obat selama masa kehamilan. Di Indonesia diperkirakan angka cacat bayi akibat salah efek obat juga relatif tinggi. Dokter Ngatidjan MSc SpFK mengemukakan, ibu hamil juga harus hati-hati menggunakan obat bebas atau obat yang dapat digunakan secara bebas tanpa resep dokter, seperti obat flu, diare, maag, alergi, dan sesak napas, selama masa kehamilannya, khususnya pada saat tiga bulan pertama masa kehamilan. (RWN)
SUMBER: Kompas, Senin, 06 Februari 2006 REKOMENDASI MILIS: http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah http://groups.yahoo.com/group/relasimania http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak http://groups.yahoo.com/group/agromania http://groups.yahoo.com/group/katasibijak http://groups.yahoo.com/group/agromania http://groups.yahoo.com/group/indogitar http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu http://groups.yahoo.com/group/indowanted Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/