Pertemuan III [8]

 

Di Medinah

 

Medinah al –Munawaroh

 

Yang pasti akan jadi perhatian adalah Mesjidnya,

Masjid Nabawi…mesjidnya Nabi…

 

Sebuah Mesjid dengan motif Mesir,

Pintu-pintu dari logam kuningan yang berwarna seperti emas,

Pintu-pintu gerbang-gerbang yang tinggi menjulang…

Berkilauan ditimpa sinar matahari….

Sungguh menyilaukan mata…

Motifnya seperti motif garis bersalangseling yang dipakai topi raja-raja mesir..

 

Masuk melalui pintu gerbang itu,

Kita akan menemui pemandangan yang jauh lebih menakjubkan dari pada tampak dari luar,

Ada escalatornya, dan dari pilar-pilarnya yang besar,

Keluar udara AC yang sangat dingin…..

 

Maka kemudian setelah engkau masuk di dalamnya,

Yang akan engkau cari adalah ROUDHOH,

Atau tempat dimana yang mulia Nabiyulloh Muhammad SAW senantiasa menjadi imam di Mesjid ini…..

Jika sudah kau temukan,

Berdoalah di situ, karena itu adalah tempat yang mustajabah,

Tempat dimana do’a apa saja dan do’a yang bagaimana saja,

Pasti akan dikabulkan oleh Alloh SWT.

 

Sebuah tempat seperti sebuah cerukan di tembok, kira-kira setinggi 2 meter lebih sedikit,

Dan seukuran orang untuk sholat………….

 

Setelah berdo’a di situ, kemudian berjalanlah menuju makam nabiyulloh kita,

Makam Muhammad SAW,

sekaligus bersebelahan dengan makam putrinya dan makam sahabat Abu Bakar dan Umar.

Di dalam satu ruangan yang tertutup teralis, sehingga tetap kita bisa ngintip ke dalam.

Berdoalah di situ, dan bacalah fatehah.

 

Tetapi jika kita berdoa menghadap makam Nabi, para Asykar akan menegur kita, atau bahkan akan mengangkat tubuh kita dan diputar untuk dihadapkan pada Ka’bah.

Ndak boleh menurut mereka berdoa menghadap makam Nabi.

Tiap berdoa wajib menghadap Ka’bah.

 

Pikiranku tiba-tiba teringat ketika Nabi pertama kali datang hijrah di Medinah ini.

 

Setelah beberapa hari berjalan dengan Abu Bakar Shiddiq,

Sempat menghindar dari kejaran kaum kafir Quraisy,

Dan bersembunyi di Gua Tsur…

 

Aku ingat bagaimana sikap Abu Bakar di dalam menjaga beliau Nabi Muhammad SAW.

 

Setelah Abu bakar dan nabi Muhammad masuk di Gua Tsur,

Abu Bakar melakukan preventif,

Lobang-lobang yang biasanya jadi sarang ular, ditutup oleh Abu Bakar dengan batu.

Tinggal 1 lubang yang belum ditutup sedangkan batunya sudah habis.

Akhirnya Abu Bakar duduk dengan kaki yang satu dipakai untuk menutup lubang itu dan satunya disiapkan sebagai bantal buat Nabi untuk beristirahat sejenak.

 

Dan nabipun beristirahat dipangkuan Abu bakar.

 

Al-Kisah, ternyata justru dari lubang yang ditutupi kaki Abu bakar itu ada ularnya.

Si Ular keruan saja menggigit kaki Abu Bakar.

Abu Bakar menggigit bibir, menahan sakit dan menahan untuk tidak berteriak serta menahan agar tubuhnya tidak bergerak sebab takut beliau kalau sampai ia bergerak, tentu Nabi akan bangun.

Dan Abu Bakar ndak mau membangunkan Nabi Muhammad dari istirahatnya.

 

Bibir Abu Bakar bersemu darah, akibat gigitannya sendiri menahan sakit.

 

Beberapa waktu Abu Bakar sudah merasa tntram karena berhasil tidak menyebabkan Nabi bangun dari istirahatnya,

Tiba-tiba rasa nyeri dan perih bertubi-tubi datang menyerangnya.

Ular tadi beracun..!!!

Dan sekarang racunnya tengah menjalar melalui pembuluh darah Abu Bakar dan bergerak naik ke betis, ke paha dan ketika hampir naik ke perut, Abu Bakar tetep bertahan tidak berteriak demi takutnya membangunkan Nabi.

 

Peluh sebesar jagung keluar dari kepala Abu bakar yang telah bersusah payah menahan sakitnya, dan tak lama kemudian, beberapa butir  peluh itu menetes dan jatuh mengenai wajah Nabi.

 

Nabi bangun dan bertanya kepada Abu bakar,

Ada apa Abu Bakar ?”

Abu Bakar menjawab,” Ada ular Nabi, telah menggigit kakiku, dan racunnya tengah menjalar menuju jantungku”.

 

Nabi dengan tenang memasukkan jari beliau ke mulut dan memberinya sedikit ludah untuk kemudian dioleskan ke kaki Abu Bakar,

“Yaa Salam”, “Alloh Maha Pemberi Keselamatan”.

 

Beberapa waktu kemudian perlahan-lahan racun yang hampir menjalar ke jantung terhenti, dan beberapa saat tak lama, racun itu netral dengan sendirinya.

 

Beberapa waktu setelah perjalanan dari Jabal Tsur itu, barulah kemudian 2 sahabat yang namanya diabadikan di ayat Qur’an ini sampai di Medinah.

 

Orang-orang Medinah, kaum Anshor dan Muhajirin yang sudah beberapa waktu menunggu dengan harap-harap cemas kini bersorak riang gembira…melihat Nabi Muhammad orang yang mereka cintai selamat bersama Abu Bakar.

 

………………

 

 

 bersambung

www.huttaqi.com




--------------------------------------------------------------------------

All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise.

If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title "change to daily digest".



Yahoo! Groups Sponsor
ADVERTISEMENT
Children International
Would you give Hope to a Child in need?
 
· Click Here to meet a Girl
And Give Her Hope
· Click Here to meet a Boy
And Change His Life
Learn More


Yahoo! Groups Links

Kirim email ke