Nasehat Kepada Anak (092)

 

Bismillahir rahmanir rahiem

 

Anakku,

 

Bubur ayam buatan ummi enak dan lezat, apalagi jika dihidangkan setelah perut kita terasa lapar. Dan ketika ummi membagikannya kepada kita, segera setelah bubur diangkat dari dapur, maka kita merasa senang (tidak marah) meskipun bubur ayam tidak dapat segera kita santap (karena masih panas).

 

Demi bubur ayam yang lezat, maka kita bersabar menunggunya hingga menjadi lebih dingin. Dan ketika kita memahami bahwa bagian yang lebih cepat dingin adalah pinggirnya, maka kita pun menyantapnya sedikit demi sedikit dari pinggirannya.

 

Setiap dari kita punya masalah. Yang miskin bermasalah, yang kaya pun bermasalah. Yang lelaki bermasalah, yang perempuan pun bermasalah. Hanya saja, besar kecilnya masalah sangat bergantung kepada bagaimana sikap kita terhadapnya.

 

Dan jika oleh karena suatu hal masalah kita menjadi besar, maka cara terbaik untuk menghadapinya adalah sebagaimana kita menyantap bubur ayam yang panas. Sedikit demi sedikit dan dari bagian yang lebih mudah menjadi dingin. Dengan cara itu kita benar2 menikmati kelezatannya. Subhanallah.

 

Subhan ibn Abdullah

Pattaya, 03/07/2005

*

http://imanyakin.modblog.com/core.mod?show=blogview&blog_id=666780

 




--------------------------------------------------------------------------

All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise.

If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title "change to daily digest".




SPONSORED LINKS
Divine inspiration Islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke