bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
In the Name of God, the Compassionate, the Merciful


=== News Update ===

Polisi akan Ambil Sidik Jari Santri

CIMAHI -- Dengan alasan antisipasi aksi terorisme, polisi Kota Cimahi, Jawa Barat, akan mengambil sidik jari seluruh santri dan pengasuh pondok pesantren di Cimahi. ''Untuk memudahkan penanganan jaringan terorisme yang saat ini diduga kuat dari kalangan alumni pondok pesantren, kami berinisiatif dan berencana akan mengidentifikasi para santri serta pengasuh pondok pesantren di Kota Cimahi,'' kata Kapolres Cimahi, AKBP E Permadi.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar menolak keras rencana itu. Ketua MUI Jabar, KH Hafidz Usman, mengatakan itu hanya akan mendiskreditkan komunitas pesantren. Dia yakin, langkah Polres Cimahi itu akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologi santri. ''Kalau memang itu kebutuhan Polri, sebaiknya diberlakukan pada semua pemuda. Saya tidak setuju bila hanya diberlakukan pada santri ponpes,'' ujar Hafidz di Bandung, Kamis (1/12). Menurutnya, Polri tidak boleh mengidentikkan teroris dengan ponpes.

Permadi mengatakan rencana itu tak bermaksud mendiskreditkan komunitas ponpes. Pihaknya mengaku hanya ingin mempersempit ruang gerak teroris melalui program penghimpunan identitas calon santri. Menurut Permadi, identitas dan sidik jari calon santri itu akan dihimpun dalam formulir surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Di SKCK itu harus ditandatangani dan dibubuhi sidik jari. 'Alhamdulillah, rencana kami mendapat tanggapan positif dari kalangan pimpinan ponpes,'' ujar Permadi.

Selain itu, ia menegaskan polisi juga akan mengawasi secara ketat kegiatan di sejumlah pondok pesantren dengan pola cepat lapor dan tindak sedini mungkin. ''Apalagi, saat ini menjelang Natal dan tahun baru, aksi terorisme harus bisa diantisipasi sebelum terjadi,'' paparnya. Ketua MUI Kota Cimahi, KH Hafid Suyuti, mengaku tidak keberatan atas rencana polisi melakukan indentifikasi itu. ''Sepanjang untuk kemaslahatan umat, kami setuju-setuju saja. Kami minta agar aparat tidak over acting dalam mengawasi kegiatan pondok pesantren," katanya.
(san/ant )
 
sumber: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=224167&kat_id=3
 
 
Berita Terkait lainnya:
1. Ketua MPR: Pendataan Sidik Jari Para Santri Jangan Diteruskan
http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/12/tgl/05/time/173241/idnews/492604/idkanal/10
 
2. Rencana Polri Ambil Sidik Jari Murid Pesantren
http://www.waspada.co.id/berita/nasional/artikel.php?article_id=69979
 
3. Polisi Cimahi Akan Ambil Sidik Jari Para Santri dan Pengasuh Ponpes
http://www.nu.or.id/data_detail.asp?id_data=6175&kategori=WARTA%20DAERAH
 
4. Mendagri: Kebijakan pemerintah dalam mengawasi pesantren-pesantren antara lain dengan cara meneliti kurikulum serta pengambilan sidik jari dari para santri.
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=128828
 
Komentar saya:
Kalau pemerintah Indonesia hanya bisanya 'yes-man' dan menjadi anjing pudel amerika. Kapan Indonesia bisa menjadi bangsa yang diperhitungkan oleh bangsa lain dalam sejarah perkembangan manusia?
 
Kalau polisi mau mangambil sidik jari para santri di Pesantren-pesantren. Kenapa tidak mengambil sidik jari para siswa sekolah agama lain juga??
 
Ini namanya diskriminasi!!!
 
Belum apa-apa, belum ada petunjuk sama sekali, kalau kejahatan terorisme telah terjadi; sudah mendakwa para ulama dan santri sebagai teroris.
 
===


-muslim voice-
___________________________________
BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW

--------------------------------------------------------------------------

All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise.

If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at [EMAIL PROTECTED] with the title "change to daily digest".




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke