ÈöÓúãö Çááøåö ÇáÑøóÍúãÜóäö ÇáÑøóÍöíãö 
   
  Please right click > encoding > more > Arabic Text <
   
   Surah Al Faatihah 1 
  ÈöÓúãö Çááøóåö ÇáÑøóÍúãóäö ÇáÑøóÍöíãö (1) 
  Di dalam Alquran ada 114 surah, semuanya dimulai dengan "Basmalah", kecuali 
surah At-Taubah. Surah At-Taubah ini tidak dimulai dengan "Basmalah" karena 
memang tidak serasi kalau dimulai dengan "Basmalah". Di samping pada 
permulaannya "Basmalah" ada disebutkan satu kali di pertengahan surah 
An-Naml:30; 
  Åöäøóåõ ãöä ÓõáóíúãóÇäó æóÅöäøóåõ ÈöÓúãö Çááøóåö ÇáÑøóÍúãóäö ÇáÑøóÍöíãö 
(27:30) 
Baset - Hussari - Minshawi    dengan demikian "Basmalah" itu didapati di dalam 
Alquran 114 kali. 
Ada beberapa pendapat ulama berkenaan dengan "Basmalah" yang terdapat pada 
permulaan sesuatu surah. Di antara pendapat-pendapat itu yang termasyhur ialah: 
1."Basmalah" itu adalah suatu ayat yang tersendiri, diturunkan Allah untuk jadi 
kepala masing-masing surah, dan pembatas antara surah dengan surah yang lain. 
Jadi dia bukanlah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari sesuatu surah yang lain, 
yang dimulai dengan Basmalah itu. Ini adalah pendapat Imam Malik beserta ahli 
qiraat dan fuqaha Madinah, Basrah dan Syam dan juga pendapat Imam Abu Hanifah 
dan pengikut-pengikutnya. Sebab itu menurut Imam Abu Hanifah "Basmalah" itu 
tidak dikeraskan membacanya dalam salat bahkan Imam Malik tidak membaca 
Basmalah sama sekali. 
2."Basmalah" adalah salah satu ayat dari Al-Fatihah, dan dari sesuatu surah 
yang lain, yang dimulai dengan "Basmalah". Ini adalah pendapat Imam Syafii 
beserta ahli qiraat Mekah dan Kufah. Sebab itu menurut mereka "Basmalah" itu 
dibaca dengan suara keras dalam salat (Jahar). 
Kalau kita perhatikan bahwa sahabat-sahabat Rasulullah saw. telah sependapat 
menuliskan "Basmalah" pada permulaan sesuatu surah dan surah-surah Alquranul 
Karim itu, kecuali surah At-Taubah (karena memang dari semula turunnya tidak 
dimulai dengan Basmalah) dan bahwa Rasulullah saw. melarang menuliskan sesuatu 
yang bukan Alquran supaya tidak bercampur aduk dengan Alquran. Sebab itu oleh 
mereka tidak dituliskan "amin" di akhir surah Al-Fatihah. Basmalah itu adalah 
salah satu ayat dari Alquran atau dengan perkataan lain bahwa 
"basmalah-basmalah" yang terdapat di dalam Alquran itu adalah ayat-ayat 
Alquran, lepas dari pendapat apakah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari sesuatu 
surah yang lain, yang dimulai dengan Basmalah atau tidak. 
Sebagai disebutkan di atas surah Al-Fatihah itu terdiri dari tujuh ayat. Mereka 
yang berpendapat bahwa basmalah itu tidak termasuk satu ayat dari Al-Fatihah, 
memandang: 
  
  ÛóíúÑö ÇáúãóÛúÖõæÈö Úóáóíúåöãú æóáóÇ ÇáÖøóÇáøöíäó 
  adalah salah satu ayat, dengan demikian ayat-ayat Al-Fatihah itu tetap tujuh. 
  
  ÈöÓúãö Çááøóåö ÇáÑøóÍúãóäö ÇáÑøóÍöíãö (1) 
  "Dengan menyebut nama Allah", maksudnya "dengan menyebut nama Allah saya baca 
atau saya mulai". Seakan-akan Nabi berkata: "Saya baca surah ini dengan 
menyebut nama Allah, bukan dengan menyebut nama saya sendiri, sebab dia wahyu 
dari Tuhan, bukan dari saya sendiri. Maka basmalah di sini mengandung arti 
bahwa Alquranul Karim itu wahyu dari Allah, bukan karangan Muhammad saw. dan 
Muhammad itu hanyalah seorang pesuruh Allah yang dapat perintah menyampaikan 
Alquran kepada manusia. 
Pemakaian kata "Allah" 
"Allah" nama bagi Zat yang ada dengan sendiri-Nya (wajibul wujud). Kata "Allah" 
itu hanya dipakai oleh bangsa Arab kepada Tuhan yang sebenarnya, yang berhak 
disembah, yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan. Mereka tidak memakai kata 
itu untuk tuhan-tuhan atau dewa-dewa mereka yang lain. 
Kata "Ar-Rahman" terambil dari "Ar-Rahmah" yang berarti "belas kasihan", yaitu 
suatu sifat yang menimbulkan perbuatan memberi nikmat dan karunia. 
Jadi kata "Ar-Rahman" itu ialah: Yang berbuat (memberi) nikmat dan karunia yang 
banyak. 
Kata "Ar-Rahim" juga terambil dari "Ar-Rahmah", dan arti "Rahim" ialah: Orang 
yang mempunyai sifat belas kasihan, dan sifat itu "tetap" padanya 
selama-lamanya. 
Maka Ar-Rahman Ar-Rahim (Arrahmanirrahim) itu maksudnya: Tuhan itu telah 
memberi nikmat yang banyak dengan murah-Nya dan telah melimpahkan karunia yang 
tidak terhingga, karena Dia adalah bersifat belas kasihan kepada makhluk-Nya, 
dan oleh karena sifat belas kasihan itu adalah suatu sifat yang tetap pada-Nya 
maka nikmat dan karunia Allah itu tidak ada putus-putusnya. 
Dengan demikian maka kata-kata "Ar-Rahman" dan "Ar-Rahim" itu kedua-duanya 
adalah diperlukan dalam susunan ini, karena masing-masing mempunyai arti yang 
khusus. 
Tegasnya bila seseorang Arab mendengar orang mensifati Allah dengan Ar-Rahman, 
maka terpahamlah olehnya bahwa Allah itu telah melimpahkan nikmat dan 
karunia-Nya dengan banyak dan berlimpah-limpah. Tetapi bahwa limpahan nikmat 
dan karunia yang banyak itu tetap, tidak putus-putus tidak dapat dipahami dari 
lafaz Ar-Rahman itu saja. Karena itu perlulah diikuti dengan Ar-Rahim, supaya 
orang mengambil pengertian bahwa limpahan nikmat dan karunia serta kemurahan 
Allah itu tidak ada putus-putusnya. 
Hikmah membaca basmalah 
Seorang muslim disuruh membaca basmalah di waktu mengerjakan sesuatu pekerjaan 
yang baik. Yang demikian itu untuk mengingatkan bahwa pekerjaan yang 
dikerjakannya itu adalah suruhan Allah, atau karena telah diizinkan-Nya. Maka 
karena Allahlah dia mengerjakan pekerjaan itu dan kepada-Nya dia meminta 
pertolongan supaya pekerjaan itu terlaksana dengan baik dan berhasil. 
Nabi saw. bersabda: 

ßá ÃãÑ Ðí ÈÇá áÇíÈÏà Ýíå ÈÈÓã Çááå Ýåæ ÃÈÊÑ Ãí ãÞØæÚ ÇáÐäÈ äÇÞÕ 
Sesuatu pekerjaan yang penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah 
adalah buntung, yakni tidak ada hasilnya. 
Orang Arab sebelum datang Islam mengerjakan sesuatu pekerjaan adalah dengan 
menyebut Al-Lata dan Al-`Uzza, yaitu nama-nama berhala mereka. Sebab itu Allah 
swt. mengajarkan kepada penganut-penganut agama Islam yang telah mengesakan-Nya 
supaya mereka mengerjakan dengan menyebut nama Allah. 

       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Reply via email to